Bantu Penderita ALS, Honor Kembangkan Antarmuka Perangkat dengan Eye Tracking

Honor meluncurkan fitur eye tracking, mengoperasikan ponsel dengan gerakan mata, secara global (Sumber: GSM Arena)

Ponsel pintar telah berkembang pesat selama bertahun-tahun, baik dari teknologi chipset sampai ke fitur yang diberikan. Meski demikian, belum banyak bantuan yang diberikan oleh pabrikan kepada pengguna yang memiliki keterbatasan atau disabilitas.

Honor yang melihat kondisi tersebut, kemudian mengembangkan antarmuka (user interface) intuitif untuk membantu pengguna yang mengalami disabilitas Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS).

ALS adalah kondisi neurodegeneratif yang menyebabkan kelemahan otot progresif, yang sering kali menyebabkan keterbatasan mobilitas pada penderitanya. Akibatnya, menekan tombol atau sekadar menggeser layar bisa menjadi tugas yang sulit bagi mereka.

"Untuk membuat ponsel pintar lebih mudah diakses oleh para pengguna, Honor memperkenalkan sistem pelacakan mata (eye tracking) berbasis MagicOS 8.0 sebagai bagian dari komitmennya terhadap inovasi yang berpusat pada manusia," ungkap Honor, seperti dikutip dari GizmoChina, Kamis (15/8/2024).

Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengendalikan ponsel mereka hanya melalui gerakan mata.

Baca Juga: Mulai Lebih On Time Salat dan Menjauh dari Gaya Hidup Sedentary dengan Bantuan Colmi C8 Max

Direktur eksekutif ALS Foundation Belanda, Limore Noach, menjelaskan bahwa pasien ALS sering kali hanya mampu mengendalikan gerakan mata mereka pada tahap akhir penyakit.

"Berkat Honor, para pengguna ini kini memiliki cara baru untuk berinteraksi dengan ponsel pintar mereka," ujarnya.

Sistem eye tracking yang dikembangkan oleh Honor menggunakan kecerdasan buatan (AI), untuk memahami apa yang ingin dilakukan pengguna. Hal ini membuat navigasi ponsel menjadi lebih mudah dan alami.

Perusahaan mendemonstrasikan sistem pelacakan mata itu di MWC 2024, pada ponsel pintar Magic 6 Pro buatan China.

Honor juga telah mengonfirmasi bahwa fitur tersebut akan diluncurkan ke perangkat global mulai 27 Agustus 2024. Akan tetapi, Honor belum menyebutkan ponsel pintar mana yang akan mendukung teknologi ini.

Baca Juga: Skuling Dapat Dana Hibah Senilai Rp1,5 Miliar, Kembangkan Fitur-fitur Baru

Baca Juga: 3 Lembaga Ini Rilis Laporan AI Generatif dan Petakan Masa Depan Layanan Keuangan di Indonesia

Baca Juga: Happy5 Resmi Akuisisi SugarOKR, Siap Melebarkan Sayap ke Amerika Serikat

Honor juga tengah mengembangkan sistem antarmuka otak-komputer atau atau brain-computer interface (BCI) non invasif, yang akan memungkinkan orang berkomunikasi dengan perangkat eksternal menggunakan sinyal otak.

Teknologi BCI Honor memungkinkan orang berkomunikasi dengan perangkat eksternal menggunakan sinyal listrik otak, yang akan berguna bagi penyandang disabilitas, atau mereka yang membutuhkan bantuan tambahan.

Sementara sistem BCI masih dalam tahap pengembangan, Honor tengah menjalankan kampanye media sosial, #HONORtheChallenger, untuk meningkatkan kesadaran terhadap ALS di berbagai platform seperti YouTube, Instagram, TikTok, dan Facebook.

Kampanye ini didukung oleh atlet seperti Nile Wilson dan telah mengumpulkan keterlibatan global sebanyak 11 juta orang.

Baca Juga: Docquity dan Pemkab Sumedang Inisiasi Puskesmas AI

Kemudian diakses dari GSM Arena, sebelumnya pada Februari 2024, kita sempat dikejutkan dengan demonstrasi seorang insinyur yang menggunakan fitur pelacakan mata berbasis AI dari Honor pada perangkat Magic6 Pro.

Fitur tersebut digunakan untuk menyalakan dan mematikan mesin mobil, serta menggerakkannya maju dan mundur. Teknologi ini tadinya eksklusif di China.

Fitur ini didukung oleh teknologi AI canggih yang bisa mengenali pergerakan mata dengan presisi tinggi.

Baca Juga: Pertama dalam Sejarah Google, Jajaran Ponsel Pixel 9 Pro Terbagi Jadi 2 Varian

Baca Juga: Tinder x Gushcloud: Hadirkan Cuti Kencan untuk Karyawan Supaya Dapat Pacar

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI