Qualcomm dikabarkan sedang mendekati Intel untuk mengambil alih perusahaan dalam beberapa hari terakhir, kata sejumlah sumber kepada media Reuters.
CEO Qualcomm Cristiano Amon secara pribadi terlibat dalam negosiasi untuk mengakuisisi Intel yang telah berusia lima dekade itu. Orang lain yang mengetahui situasi ini, mengatakan Amon telah secara aktif memeriksa berbagai opsi untuk kesepakatan bagi perusahaan tersebut.
Sumber yang sama menyebut, kesepakatan itu masih menghadapi banyak tantangan. Para narasumber meminta identitasnya tak diungkap, karena diskusi tersebut bersifat rahasia.
"Pembicaraan dengan Intel masih dalam tahap awal. Perusahaan yang berpusat di San Diego itu belum mengajukan penawaran resmi untuk Intel," menurut sumber ketiga yang mengetahui masalah tersebut, disadur Sabtu (21/9/2024).
Jika kesepakatan itu terlaksana, kemungkinan akan mengundang pengawasan dari regulator antimonopoli di Amerika Serikat, China, dan Eropa.
Qualcomm pun mungkin diminta untuk menjual sebagian saham Intel agar memperoleh persetujuan regulator.
Masih dari laman yang sama, diberitakan bahwa para eksekutif Qualcomm juga tengah meneliti seluruh portofolio bisnis Intel.
Kepada Reuters, Intel menolak berkomentar, sedangkan Qualcomm tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Pendekatan yang dilakukan Qualcomm muncul pada saat Intel sedang lemah. Saham merek yang pernah menjadi pembuat chip paling berharga di dunia itu telah kehilangan hampir 60% nilainya sejak awal tahun.
Saham Intel ditutup naik 3,3%, sementara Qualcomm turun 2,9%.
Baca Juga: Liburan dan Wisata Kulineran di Thailand Terasa Menyenangkan, Gunakan Aplikasi Halal Route
Intel memang sempat memimpin revolusi industri teknologi seputar chip CPU, tetapi mereka lambat dalam merangkul gelombang komputasi yang lebih baru, seperti ponsel pintar dan AI (kecerdasan buatan).
Intel telah berjuang untuk memanfaatkan ledakan kecerdasan buatan, dengan cara yang sama seperti yang dilakukan perusahaan perangkat keras lainnya, seperti Nvidia dan AMD.
Intel juga merilis serangkaian pengumuman yang berasal dari rapat dewan, pekan lalu. Mereka menyampaikan rencana untuk memangkas bisnis dan merestrukturisasi perusahaan.
Perusahaan berencana menghentikan pembangunan pabrik di Polandia dan Jerman, serta mengurangi kepemilikan real estat. Intel juga mengatakan telah mencapai kesepakatan untuk membuat chip jaringan khusus untuk AWS milik Amazon.com.
Baca Juga: GoTo Akan Manfaatkan Teknologi & Platform as a Service (PaaS) dari Tencent Cloud
Baca Juga: 90% Penduduk Asia Tenggara Memilih Instagram dan WhatsApp untuk Kemudahan Berbelanja
Diakses lewat Engadget, Intel diketahui telah mengumumkan rencana untuk memangkas 15.000 pekerjaan, sebagai imbas kerugian perusahaan yang mencapai $1,6 miliar.
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tersebut, merupakan bagian dari rencana pengurangan biaya perusahaan senilai US$10 miliar, guna memulihkan stabilitas keuangan.
Chief Executive Officer (CEO) Intel Pat Gelsinger dalam memo kepada karyawannya, menyebut biaya Intel terlalu tinggi, sedangkan marginnya terlalu rendah. Untuk itu, perusahaan perlu mengambil tindakan yang lebih berani untuk mengatasi keduanya -terutama mengingat hasil keuangan dan prospek Intel untuk paruh Q2 2024, yang lebih sulit dari perkiraan sebelumnya.
Dampak dari PHK ini, maka Intel akan mengurangi pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan (R&D) serta pemasarannya, hingga miliaran dolar AS setiap tahun sampai 2026. Selain itu, perusahaan akan mengurangi belanja modal lebih dari 20 persen tahun ini.
Intel juga berencana untuk menghentikan pekerjaan yang tidak dianggap penting, meninjau ulang semua proyek dan peralatan yang aktif, agar memastikan tidak mengeluarkan terlalu banyak biaya.
Baca Juga: Kosmetik Berbahan Antioksidan Makin Laris, Tren AI Mengubah Lanskap Bisnis