Microsoft Perbarui AI Copilot, Beri Kemampuan Suara dan Penalaran Baru

Microsoft memperbarui AI Copilot dengan kemampuan suara dan penalaran baru (Sumber: Microsoft)

Microsoft memperbarui AI (kecerdasan buatan) pada Copilot dengan kemampuan suara dan penalaran baru.

Mengutip Reuters, berkat pembaruan terkini, asisten cerdas tersebut memiliki suara yang lebih ramah, dengan chatbot yang juga mampu menganalisis halaman web bagi pengguna.

Kepala eksekutif Microsoft AI, Mustafa Suleyman, menjadi orang yang mengawasi peluncuran fitur ini sejak Microsoft membentuk divisinya pada Maret, untuk berfokus pada produk konsumen dan penelitian teknologi.

Microsoft, yang telah lama dikenal dengan perangkat lunak bisnis, menghadapi tantangan yang jauh lebih berat di ranah konsumen. Misalnya, mesin pencari Bing masih kalah bersaing dengan Google.

Suleyman mengharapkan gebrakan yang lebih besar dengan Copilot.

Ia mengatakan, kini, kemampuan suara Copilot yang baru dibuat membuatnya tampak seperti pendengar yang lebih aktif, memberikan isyarat verbal seperti "keren" dan "hah".

"Yang mendasari produk tersebut adalah model Microsoft AI, atau MAI, ditambah rangkaian teknologi dari mitra OpenAI," kata Suleyman, dalam wawancara yang diakses Rabu (2/10/2024).

Baca Juga: Harga Xiaomi 14T Pro dan 14T untuk Pasar Indonesia, Memadukan Lensa Leica Summilux

Suleyman menambahkan, konsumen yang menghabiskan $20 per bulan untuk Copilot Pro dapat mulai menguji fitur 'Think Deeper' yang menalar melalui pilihan, seperti apakah akan pindah ke satu kota atau kota lain.

Think Deeper Copilot adalah upaya untuk membuat asisten Microsoft lebih serbaguna, dan memberi Copilot kemampuan untuk menalar masalah yang lebih kompleks. Ini berkat 'model penalaran' yang membutuhkan lebih banyak waktu sebelum merespons dengan jawaban langkah demi langkah.

Kapasitas tersebut mengingatkan kita dengan GPT o1 milik OpenAI bukan?

Diakses dari laman blog Microsoft, perusahaan menyatakan, mereka merancang Think Deeper untuk membantu semua jenis tantangan praktis sehari-hari, seperti membandingkan dua opsi yang rumit secara berdampingan.

"Think Deeper dapat membantu apa saja, mulai dari memecahkan soal matematika yang sulit hingga menimbang biaya pengelolaan proyek-proyek rumah tangga," tulis Microsoft.

Baca Juga: Speaker LinkBuds Hadir dengan Auto Switch yang Ditingkatkan

Baca Juga: Rusia Minta Discord Hapus Ribuan Konten Ilegal

Ada lagi fitur uji tambahan bagi pelanggan berbayar, yaitu Copilot Vision.

Copilot Vision memberi kemampuan bagi pengguna untuk mencari, bertanya, dan menemukan dengan bantuan AI, mengenai apa yang mereka lihat di layar komputer dan peramban Microsoft Edge.

Fitur yang tidak jauh berbeda dengan Circle to Search, yang diadopsi banyak ponsel pintar model terbaru di masa sekarang.

"Copilot akan mempelajari konteks dari dokumen Word konsumen, desktop Windows, bahkan konsol gim mereka jika mereka memberikan izin," demikian kembali merujuk wawancara Suleyman dan Reuters.

Microsoft menyebut Copilot Vision lebih kuat dan sadar akan privasi daripada fitur analisis layar sebelumnya.

Copilot Vision juga terbatas pada jenis situs web yang bisa diinterpretasikan. Karena Microsoft memblokir fitur ini untuk bekerja pada konten berbayar dan konten sensitif, sehingga membatasi Vision pada daftar properti web populer yang telah disetujui sebelumnya.

Tapi masih belum mendetail tentang konten sensitif apa yang dimaksud oleh tulisan blog itu.

TechCrunch mengungkap, Microsoft juga membawa chatbot ke WhatsApp, memungkinkan pengguna mengobrol dengan Copilot melalui DM, mirip dengan pengalaman yang yang didapatkan oleh pengguna dengan bot di platform perpesanan Meta.

Baca Juga: Trailer Squid Game Season 2 Siapkan Undangan untuk Pemain Baru

Think Deeper mulai diluncurkan hari ini untuk sejumlah pengguna Copilot Pro di Australia, Kanada, Selandia Baru, Inggris, dan Amerika Serikat.

"Sebelum kami meluncurkannya secara luas, kami akan terus menyempurnakan langkah-langkah keamanan kami dan menjaga privasi dan tanggung jawab sebagai pusat dari semua yang kami lakukan.

Tidak ada pemrosesan khusus terhadap konten situs web yang Anda jelajahi [dengan Copilot], juga tidak ada pelatihan AI - Copilot Vision hanya membaca dan menafsirkan gambar dan teks yang dilihatnya di halaman untuk pertama kalinya bersama Anda," tulis mereka.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI