Roblox Akan Miliki Protokol Keselamatan untuk Anak, Salah Satunya Izin Orang Tua

(ilustrasi) Roblox akan meluncurkan protokol keselamatan anak baru (Sumber: Roblox)

Roblox Corp., platform video-game yang populer di kalangan pra-remaja, berencana meluncurkan protokol baru untuk mendukung keselamatan anak dalam menggunakan platform mereka.

Langkah ini merupakan upaya reformasi platform tersebut, menyusul kritik meluas terhadap kebijakan keselamatan anak dan penangkapan pelaku kekerasan terhadap anak yang menggunakan layanan Roblox.

Lebih lanjut dalam laporan Bloomberg dijelaskan, Roblox telah mengadopsi beberapa kebijakan baru yang dirancang untuk memberikan kontrol orang tua atas bagaimana anak-anak mereka menggunakan platform gim daring yang luas.

Perusahaan telah membuat semacam akun orang tua baru, sehingga wali dapat mengawasi aktivitas daring anak-anak mereka dan teman-teman mereka.

"Pengguna yang berusia di bawah 13 tahun akan membutuhkan izin orang tua untuk mengakses fitur obrolan Roblox tertentu," demikian isi salinan surel yang dikirim perusahaan kepada orang tua pekan ini, diakses dari Bloomber, Kamis (24/10/2024).

Selanjutnya, anak-anak di bawah 9 tahun juga akan membutuhkan izin orang tua untuk bermain gim dengan kekerasan sedang atau humor kasar, lanjut isi surel.

"Publikasi tersebut mengatakan bahwa perubahan ini akan mulai berlaku bulan depan," lanjut laporan itu.

Baca Juga: Gemini Live Kini Mendukung Percakapan Bahasa Indonesia

Baca Juga: Akhir Tahun, Galaxy AI Akan Mendukung 20 Bahasa

realtime AI translator di Roblox (sumber: Roblox)

Diketahui, kekhawatiran publik atas platform Roblox telah muncul berulang. Roblox Corp. juga sudah berkali-kali menghadapi tuntutan serta gugatan para orang tua.

Misalnya saja, Hindenburg Research baru-baru ini merilis sebuah eksposur tentang perilaku predator serta aktivitas keuangan yang menyesatkan di Roblox (meskipun sumber itu memiliki reputasi yang goyah), tulis Engadget.

Mengakses berbagai sumber, Agustus 2024, Turki telah melarang penggunaan Roblox karena adanya laporan tentang konten seksual yang tidak pantas yang dianggap mengeksploitasi anak-anak.

Türkiye Today melaporkan. seorang pejabat dari Direktorat Komunikasi Türkiye juga mengutip 'promosi homoseksualitas' dan insentif untuk anak-anak melalui mata uang virtual Robux dalam gim sebagai alasan pelarangan.

Regulator juga mengatakan bahwa memantau konten di Roblox merupakan tantangan yang signifikan. Pembatasan di seluruh negeri diberlakukan setelah penyelidikan oleh kepala kejaksaan.

Sebelumnya, pada Februari 2024, dihantam gugatan yang menuduh perusahaan ini mengeksploitasi tenaga kerja anak melalui para pemainnya yang masih berusia belia, dan juga iklan yang menipu.

Dominasi pasar Roblox di sektor video gim sangat besar, sehingga diperkirakan 75% anak-anak berusia antara 9-12 tahun di Amerika Serikat menggunakan Roblox setiap bulannya, menurut gugatan yang diajukan di Pengadilan Distrik AS Distrik Utara California Divisi San Francisco.

"Kesetiaan jutaan anak-anak mengubah Roblox menjadi sukses besar di saat banyak bisnis serupa lainnya mengalami kerugian dan/atau kegagalan. Roblox secara sistematis mengambil keuntungan dari mereka dan mengekspos mereka pada pengalaman virtual yang tidak aman, tidak diatur, dan aneh. Ini juga dirancang untuk membahayakan anak-anak dengan perilaku adiktif dan iklan komersial yang menipu," demikian isi gugatan tersebut.

Zedd meluncurkan musik baru di Roblox Beat Galaxy (sumber: Supersocial)

Baca Juga: Hub Pemilu Meta, Dorong Masyarakat Jadi Pemilih Cerdas & Cegah Penyebaran Misinformasi Saat Pemilu 2024

Bukan hanya 2024, tahun 2023 Roblox juga diwarnai dengan gugatan class action yang diajukan di Distrik Utara California, Amerika. Platform itu diduga telah memfasilitasi perjudian anak secara ilegal.

Meskipun perjudian tidak diizinkan di platform, gugatan tersebut mengklaim, situs perjudian pihak ketiga mengundang pengguna untuk bermain game secara kebetulan menggunakan mata uang dalam game Roblox.

Global Village Space menginformasikan, gugatan tersebut diajukan atas nama dua orang tua, Rachel Colvin dan Danielle Sass. Anak-anak mereka berjudi di situs pihak ketiga ini tanpa sepengetahuan mereka.

"Penggugat berpendapat, aturan Roblox menyesatkan, mengingat toleransi yang tampak jelas terhadap situs perjudian ini," ujar mereka, dilansir dari berita laman GVS, 19 Agustus 2023.

Gugatan tersebut secara khusus menyebut RBXFlip, Bloxflip, dan RBLXWild sebagai peserta, dalam operasi perjudian ilegal yang menargetkan anak-anak secara nasional. Situs-situs ini telah menjadi radar komunitas Roblox setidaknya sejak 2019 dan terus beroperasi hingga hari ini.

Baca Juga: 2 Tampilan Baru New CBR150R, Victory Matte Black dan Tricolor, Segini Harganya

Tambahan informasi lagi, sebuah investigasi oleh Bloomberg Businessweek menemukan, sedikitnya dua lusin orang telah ditangkap oleh penegak hukum AS sejak 2018, karena melecehkan atau menculik korban anak-anak yang mereka temui di Roblox.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI