Techverse.asia - Edifier telah merilis headphone magnetik planar nirkabel, Stax Spirit S5. Pada 2012 lalu, Edifier telah resmi mengakuisisi Stax, sebuah perusahaan dengan sejarah lebih dari 80 tahun, dan spesialis dalam headphone elektrostatik.
Edifier Stax Spirit S5 adalah headphone magnetik Planar. Driver magnetik Planar umumnya ditemukan di headphone Hi-Fi dan peralatan audio kelas atas lainnya.
Dengan cara pengoperasiannya yang unik, driver magnetik Planar dapat menghadirkan pengalaman audio yang superior dengan detail yang kaya dan respons transien yang mengesankan.
Baca Juga: Jaga Integritas Pilkada 2024, TikTok Gandeng Bawaslu dan KPU
Dengan inovasi dan fitur-fitur yang canggih, Edifier Stax Spirit S5 mengemas driver magnetik Planar yang telah ditingkatkan dan teknologi Bluetooth V5.4 terbaru ke dalam bentuk yang ringkas dan portabel.
Film tipis 2μm dan teknologi kabel EqualMass generasi ke-2 menghasilkan kinerja yang sebanding dengan headphone elektrostatik.
Lebih lanjut, driver dinamis mereproduksi suara dengan diafragma berukuran kerucut yang digerakkan oleh kumparan suara yang terendam dalam medan magnet melingkar. Diafragma harus cukup kaku untuk menghindari pemisahan selama getaran, terutama pada pita frekuensi tinggi. Seluruh sistem motor juga berat untuk digerakkan.
Baca Juga: Telco Verify Hadirkan Proses Verifikasi dan Autentikasi Lebih Cepat untuk Mendukung Layanan Bisnis
Di sisi lain, driver magnetik Planar memiliki diafragma pipih dan tipis dengan kabel tertanam, yang digantung di celah magnetik. Desain ini memungkinkan diafragma bergerak seperti piston di seluruh spektrum frekuensi.
Diafragma ringan dan memiliki respons transien yang baik, yang menjadikan driver Planar pilihan yang jauh lebih baik untuk reproduksi suara secara alami dibandingkan dengan driver dinamis.
Pada headphone lain dengan driver magnetik Planar, merupakan hal yang umum untuk mengatasi distribusi medan magnet yang tidak merata dengan menggunakan kabel dengan lebar yang bervariasi pada diafragma, yang bertujuan untuk mencapai gaya penggerak yang seragam di seluruh diafragma, memastikan kinerja yang konsisten.
Baca Juga: Edifier Hadirkan 10 Speaker Baru untuk Pasar Indonesia, Cek Selengkapnya
Edifier mengambil pendekatan ini selangkah lebih maju dengan EqualMass. Dengan menghubungkan sejumlah kabel yang berbeda dengan lebar yang sama secara paralel, EqualMass mencapai gaya penggerak yang seragam untuk semua bagian diafragma sambil menjaga beratnya terdistribusi secara merata.
Hal ini memungkinkan diafragma bergerak maju mundur dengan gerakan dan momentum yang sama, mengurangi distorsi harmonik hingga hampir nol. Pada generasi ke-2 kabel EqualMass, Edifier memperkenalkan struktur kabel simetris, yang selanjutnya meningkatkan stabilitas diafragma di seluruh spektrum frekuensi.
Selain LDAC dan LHDC, Stax Spirit S5 mendukung semua codec audio di bawah Snapdragon Sound Technology Suite, termasuk aptX HD, aptX Adaptive, dan aptX Lossless.
Mencapai bit rate hingga 1,2 Mbps dalam mode Bluetooth, menghasilkan resolusi tinggi (24-bit/96kHz) dan audio latensi rendah ujung ke ujung. Ia juga mendukung codec AAC, yang meningkatkan kompatibilitas dengan berbagai perangkat.
Baca Juga: Edifier Meluncurkan Earbud NeoDots, Kombinasikan Hybrid Driver Units
Berkat codec aptX Adaptive, Stax Spirit S5 mencapai latensi ujung ke ujung serendah 89 milidetik dalam mode Bluetooth, yang menyinkronkan pengalaman audio dengan aksi yang terlihat di layar. Ini dapat memberikan pengalaman bermain gim yang benar-benar imersif.
Headphone Edifier Stax Spirit S5 juga mendukung koneksi simultan ke dua perangkat audio Bluetooth. Baik itu ponsel atau laptop, beralih antar perangkat menjadi lebih mudah dan lancar, memungkinkan pemakai bekerja dan mendengarkan musik secara bersamaan.
Dari segi desain, dibalut dengan bantalan telinga dari kulit domba asli dan dihiasi dengan penutup telinga dari kulit sapi berkualitas tinggi, Stax Spirit S5 melambangkan keanggunan dan kehalusan baik dalam bentuk maupun fungsi. Saat ini, headphone tersebut tersedia dengan harga US$500 atau sekitar Rp7,84 juta.
Baca Juga: Shazam Kini Bisa Identifikasi Lagu Walau Sambil Memakai Headphone