Techverse.asia - Jumlah affiliate content creators terus bertumbuh sepanjang tahun ini bersamaan dengan tren video commerce atau live shopping. Hal tersebut turut dialami oleh TikTok Shop, Tokopedia, dan TikTok itu sendiri.
Baca Juga: ASUS V16: Laptop Gaming Berukuran 16 Inci dengan Tampilan Refresh Rate Tinggi
Communications Director TikTok Indonesia Anggini Setiawan menyampaikan, sebagai platform berbagi video singkat yang terdepan, terdapat 125 juta pengguna aplikasi TikTok di Tanah Air yang mengaksesnya setiap bulan guna mencari hiburan atau inspirasi dari beragam konten yang dibagikan oleh para kreator.
"Tapi banyak juga pengguna TikTok yang menemukan inspirasi produk dari para penjual yang mempromosikan produk-produk mereka, baik lewat video singkat maupun siaran langsung yang interaktif," terang Anggini pada Rabu (25/12/2024).
Menurut dia, kekuatan penemuan TikTok memungkinkan bagi para pengguna TikTok Shop atau Tokopedia dan kreator lainnya untuk tak cuma terhibur, tapi juga menemukan produk dan konten yang mereka butuhkan.
Baca Juga: Tokopedia Jadi Lokapasar Pertama yang Punya Fitur Daftar BPJS Ketenagakerjaan
"Masyarakat pun bisa mengakses beragam sajian konten dari para kreator maupun penjual, mulai dari tutorial, unboxing, sampai petunjuk mengenai cara pakainya, yang dapat menginspirasi pembelian produk kebutuhan dari jutaan penjual di TikTok Shop dan Tokopedia," katanya.
Dijelaskannya bahwa per Desember tahun lalu, tercatat ada lebih dari delapan juta kreator yang memperoleh penghasilan dari TikTok. Tak hanya itu saja, tercatat pula 60 persen konten promosi (video pendek dan LIVE) di TikTok dipakai untuk mendukung produk lokal di TikTok Shop.
"Dalam era discovery e-commerce saat ini, para pelaku usaha dapat mencapai lebih melalui konten promosi serta pemasaran dalam bentuk video pendek sampai live streaming di platform kami," katanya.
Baca Juga: Laporan Lazada: 88% Konsumen Beli Barang Berdasarkan Rekomendasi AI
Pelaku usaha yang melakukan live streaming di platform milik ByteDance tersebut, sambungnya, mengalami kenaikan penjualan di TikTok Shop rata-rata mencapai tujuh kali lipat. "Pemanfaatan teknologi dengan cara baru tersebut artinya dapat mendorong kemajuan bagi para pelaku usaha dan pertumbuhan ekonomi digital," imbuh Head of Communications of TikTok and Tokopedia E-Commerce Aditia Grasio Nelwan.
Era discovery e-commerce itu pada akhirnya dapat mencetak profesi anyar yakni affiliate content creator. Mereka pun mendapat penghasilan dengan mempromosikan suatu barang atau memasarkan produk penjual di platform Tokopedia atau TikTok Shop melalui konten video yang relevan di TikTok.
"Bahkan, para affiliate content creator mengaku memperoleh penghasilan di atas Upah Minimum Regional (UMR)," kata Aditia.
Peran positif dari para kreator terhadap kemajuan pelaku usaha, utamanya UMKM, melatarbelakangi Tokopedia dan TikTok Shop yang menyelenggarakan program pemberdayaan kreator via Creator Labs and Youth Affiliate Program.
Baca Juga: Youtube x Shopee: Hadirkan Program Afiliasi Youtube Shopping di Indonesia
Creator Labs sendiri pertama kali diumumkan pada pertengahan tahun ini, telah melatih ratusan kreator dari beragam latar belakang termasuk komunitas difabel. Inisiatif itu pun diklaim bisa menghasilkan dampak yang positif.
"Salah satunya adalah usai berkolaborasi bersama kreator yang ada di bawah naungan Creator Labs, sejumlah penjual di Pasar Tanah Abang, Jakarta, mengalami peningkatan nilai transaksi yang mencapai rata-rata hampir 9,5 kali lipat," ujarnya.
Sementara itu, program Youth Affiliate Program turut memberikan pelatihan kepada generasi muda di sejumlah perguruan tinggi untuk bisa menjadi kreator. Adapun jumlah pelaku UMKM yang terkoneksi dengan affiliate content creators lewat program tersebut disebut melonjak sampai 45 persen.
Baca Juga: TikTok Shop di AS Targetkan Pengembangan Bisnis hingga Miliaran Dolar