Techverse.asia - OpenAI meluncurkan o3, yang merupakan penerus model "penalaran" o1 yang telah dirilis awal tahun ini. o3 adalah keluarga model, lebih tepatnya - seperti halnya o1. Ada pula o3 dan o3-mini, model yang lebih kecil dan disuling yang disetel dengan baik untuk tugas-tugas tertentu.
Baca Juga: LG akan Umumkan Model Lampu Berdiri dan Peralatan Berkebun di CES 2025
Seperti yang sudah banyak diduga, OpenAI o3 menawarkan kinerja yang lebih baik daripada pendahulunya, tetapi seberapa jauh lebih baik daripada o1 adalah fitur utama di sini. Misalnya, ketika diujikan pada Ujian Matematika Undangan Amerika tahun ini, o3 mampu mencapai skor akurasi 96,7 persen.
Sebaliknya, penalaran o1 memperoleh peringkat yang lebih rendah yaitu 83,3 persen. "Ini menandakan bahwa o3 sering kali hanya melewatkan satu pertanyaan," kata Mark Chen selaku Wakil Presiden Senior Penelitian di OpenAI.
Faktanya, o3 melakukannya dengan sangat baik pada rangkaian tolok ukur yang biasa digunakan OpenAI untuk menguji modelnya sehingga perusahaan harus menemukan pengujian yang lebih menantang untuk dijadikan tolok ukur.
Baca Juga: QwQ-32B-Preview: Penantang 'Terbuka' untuk Model Penalaran o1 OpenAI
Salah satunya adalah ARC-AGI, tolok ukur yang menguji kemampuan algoritma kecerdasan buatan (AI) untuk berintuisi dan belajar di tempat. Menurut pencipta tes tersebut, lembaga nirlaba ARC Prize, sistem AI yang berhasil mengalahkan ARC-AGI akan menjadi 'tonggak penting menuju kecerdasan umum buatan.'
Sejak debutnya pada 2019 lalu, belum ada model kecerdasan buatan yang dapat mengalahkan ARC-AGI. Tes tersebut terdiri dari pertanyaan input-output yang dapat dipahami sebagian besar orang secara intuitif.
Pada pengaturan komputasi rendah, o3 mampu memperoleh skor 75,7 persen pada tes tersebut. Dengan daya pemrosesan tambahan, model tersebut mencapai peringkat 87,5 persen. "Kinerja manusia sebanding dengan ambang batas 85 persen, jadi berada di atas ini merupakan tonggak penting," menurut Greg Kamradt selaku Presiden ARC Prize Foundation.
Selain itu, OpenAI juga memamerkan o3-mini. Model baru tersebut menggunakan API Adaptive Thinking Time yang baru-baru ini diumumkan oleh perusahaan untuk menawarkan tiga mode penalaran yang berbeda yang terdiri dari rendah, sedang, dan tinggi.
Baca Juga: Google Hadirkan Obrolan Suara Gemini Live, Tandingan ChatGPT Advanced Voice Mode?
Dalam praktiknya, hal tersebut pun memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan berapa lama perangkat lunak "berpikir" tentang suatu masalah sebelum memberikan jawaban.
Namun demikian, mengapa OpenAI menyebut model barunya itu dengan nama o3, bukan o2? Ya, merek dagang mungkin menjadi penyebabnya. Menurut The Information, OpenAI melewatkan o2 untuk menghindari potensi konflik dengan penyedia telekomunikasi Inggris yaitu O2.
CEO OpenAI Sam Altman juga mengonfirmasi hal tersebut.
Baik OpenAI o3 maupun o3-mini belum tersedia secara luas, tetapi peneliti keamanan dapat mendaftar untuk pratinjau o3-mini mulai bulan ini. Pratinjau o3 akan hadir beberapa saat setelahnya, tapi OpenAI tidak menyebutkan kapan.
Baca Juga: Sam Altman Kembali Beri Bocoran Tentang GPT-5
Altman juga turut mengatakan bahwa rencananya adalah meluncurkan o3-mini menjelang akhir Januari dan diikuti oleh o3. Itu sedikit bertentangan dengan pernyataan terbarunya.
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Sam Altman mengatakan bahwa sebelum OpenAI merilis model penalaran yang baru, ia lebih suka kerangka pengujian federal untuk memandu pemantauan dan mengurangi risiko model tersebut.
Pada tahun ini juga, OpenAI telah merilis model AI generatif baru, dinamakan OpenAI o1. Ini tersedia dalam dua model di ChatGPT dan melalui API OpenAI: o1-preview dan o1-mini (model yang lebih kecil dan lebih efisien yang ditujukan untuk pembuatan kode).
OpenAI menjelaskan bahwa model AI generatif o1 dirancang untuk "menghabiskan lebih banyak waktu berpikir sebelum merespons atau menjawab". Melalui pelatihan, mereka belajar untuk menyempurnakan proses berpikir mereka, mencoba berbagai strategi, dan mengenali kesalahan mereka.
Baca Juga: Mesin Pencari Bertenaga AI ChatGPT Search Kini Diluncurkan untuk Semua Orang