Paragon Solutions Buka Suara tentang Tuduhan Peretasan WhatsApp yang Menarget Jurnalis

Ilustrasi spyware. (Sumber: freepik)

Techverse.asia - Pembuat perangkat lunak mata-mata (software spyware) asal Israel yaitu Paragon Solutions telah mengakui kepada bahwa mereka menjual produknya kepada pemerintah Amerika Serikat (AS) dan negara-negara sekutu lain yang tidak disebutkan namanya, dinukil dari Techcrunch, Rabu (5/2/2025).

Ketua Eksekutif Paragon Solutions John Fleming mengungkapkan dalam sebuah pernyataan resminya kemarin bahwa Paragon Solutions melisensikan teknologinya kepada sekelompok negara demokrasi global tertentu - khususnya AS serta sekutunya.

Baca Juga: Opera Air: Peramban yang Punya Fitur Pengingat Waktu Istirahat dan Soundscape

Fleming juga menyebutkan bahwa Paragon Solutions 'mensyaratkan semua pengguna untuk menyetujui syarat dan ketentuan yang secara tegas melarang penargetan ilegal terhadap jurnalis dan tokoh masyarakat sipil lainnya.'

"Kami punya kebijakan tanpa toleransi terhadap penargetan tersebut dan akan mengakhiri hubungan kami dengan setiap pelanggan yang melanggar ketentuan layanan kami," katanya.

Tanggapan ini muncul setelah WhatsApp menuduh pada pekan lalu bahwa perangkat lunak mata-mata Paragon Solutions digunakan dalam kampanye peretasan yang menargetkan sekitar 90 jurnalis dan anggota masyarakat sipil lainnya.

Sejak saat itu, setidaknya dua orang telah maju mengklaim bahwa mereka termasuk di antara target yakni jurnalis Italia, Francesco Cancellato, dan aktivis Libya yang berbasis di Swedia, Husam El Gomati.

Baca Juga: WhatsApp Tambahkan Fitur-fitur Baru, Buat Stiker dari Swafoto hingga Posting Silang Stories

Namun, Fleming tidak menanggapi serangkaian pertanyaan khusus, termasuk pertanyaan yang meminta perincian lebih lanjut tentang siapa yang dianggap Paragon Solutions sebagai sekutu AS dan negara demokrasi; apa sebenarnya ketentuan layanannya tentang larangan menargetkan jurnalis dan anggota masyarakat sipil dengan perangkat lunak mata-matanya.

Selain itu, apakah perusahaannya dapat dan memang menyelidiki tuduhan penyalahgunaan, seperti yang dibuat oleh WhatsApp; apakah perusahaan sedang menyelidiki tuduhan WhatsApp; dan apakah Paragon Solutins pernah mengakhiri kontrak karena pelanggaran tersebut.

Tahun lalu, Wired pertama kali melaporkan bahwa anak perusahaan Paragon di Negeri Paman Sam telah menandatangani kontrak senilai US$2 juta dengan Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai AS, tetapi perusahaan tersebut tidak berkomentar saat itu.

Baca Juga: Copyleaks, Startup Asal Israel: Bisa Deteksi Tulisan Hasil Buatan Teknologi AI

Perusahaan ekuitas swasta AS, AE Industrial mengajukan tawaran untuk mengakuisisi Paragon Solutions tahun lalu dengan harga sekitar US$900 juta. Tapi juru bicara AE Industrial Matt Conroy tidak berkomentar dan menyerahkannya kepada Paragon Solutions.

WhatsApp baru-baru ini menyatakan bahwa mereka telah mengirim surat perintah penghentian dan penghentian kepada Paragon Solutions. Namun, Fleming sekali lagi menolak untuk berkomentar mengenai surat tersebut.

Di sisi lain, Cancellato adalah direktur situs web berita Fanpage.it, yang menerbitkan investigasi tahun lalu terhadap 'Gioventù Meloniana' sayap pemuda partai Fratelli d’Italia, yang dipimpin oleh Perdana Menteri saat ini Giorgia Meloni, yang telah menjadi kepala pemerintahan Italia sejak 2022.

Berkat rekaman video rahasia dari anggota Fanpage 'Gioventù Meloniana' yang memperlihatkan bahwa sejumlah dari mereka melontarkan pernyataan rasis dan antisemit, menggunakan kata berawalan huruf N, dan meneriakkan slogan-slogan Nazi dan diktator pro-Italia Benito Mussolini.

Baca Juga: Waspada! Sensor Cahaya di Smartphone Sekarang Bisa Jadi Jalur Spyware

Investigasi tersebut juga mendorong partai-partai oposisi untuk mengkritik Meloni. “Saya merasa dilecehkan. Anda bertanya pada diri sendiri, mengapa saya? Ini masalahnya, maksud saya, apa yang mereka inginkan dari saya?” Cancellato, yang berbicara tentang mengetahui bahwa ponselnya menjadi sasaran peretasan.

Meskipun El Gomati tinggal di Swedia dan merupakan warga Libya, ia mengkritik hubungan antara pemerintah Italia dan Libya, khususnya kerja sama mereka untuk menghentikan imigran Libya menyeberangi Laut Mediterania dan mencapai negara Eropa tersebut.

Ynetnews melaporkan pada Senin (3/2/2025) kemarin bahwa Italia merupakan pelanggan Paragon Solutions. Namun, sejauh ini belum ada konfirmasi lain atas klaim tersebut.

Baca Juga: Apple akan Membayar Lebih dari Rp1 Triliun kepada Orang-orang yang Dimata-matai oleh Siri

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI