Techverse.asia - ASEAN Foundation, dengan dukungan dari Google.org berhasil menyelenggarakan Konvensi Kebijakan Regional pertama dari AI Ready ASEAN di Markas Besar ASEAN/Sekretariat ASEAN, Jakarta, Indonesia, pada awal bulan ini.
Dalam konvensi ini, pembuat kebijakan, praktisi AI, dan Mitra Pelaksana Lokal (MPL) dari seluruh negara di kawasan ASEAN mendiskusikan pendekatan kolaboratif dalam mengembangkan kerangka regulasi dan inisiatif kebijakan yang bertujuan untuk penerapan AI yang bertanggungjawab, menjembatani kesenjangan literasi AI, serta membuka berbagai peluang di Asia Tenggara.
Baca Juga: ASUS Umumkan Mouse Wangi dan Keyboard Marshmallow KW100 yang Diperbarui
"Dengan kemajuan AI yang begitu pesat, penting bagi generasi muda, pendidik, dan orang tua untuk memahami dampaknya dalam kehidupan sehari-hari, perannya di masa depan, serta peluang yang ditawarkannya," ujar Marija Ralic selaku Lead Google.org.
Konvensi ini juga menandai dimulainya secara resmi inisiatif AI Ready ASEAN, program yang diluncurkan pada Oktober 2024 lalu dengan tujuan meningkatkan literasi AI di negara-negara anggota ASEAN.
Didukung oleh hibah senilai US$5 juta oleh Google.org, program berdurasi 2,5 tahun ini bertujuan untuk membekali 5,5 juta individu dengan keterampilan dasar kecerdasan buatan.
Pertemuan kelima ASEAN Digital Ministers (ADGMIN) yang diadakan pada 16–17 Januari 2025 di Bangkok, Thailand, menegaskan komitmen kawasan Asia Tenggara dalam mendorong transformasi digital dan menjalin kerjasama di antara pembuat kebijakan, pimpinan industri, serta para ahli.
Baca Juga: ASEAN Tourism Forum Digelar di Daerah Istimewa Yogyakarta: Peluang untuk Pelaku Wisata
Diskusi-diskusi penting berfokus pada pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) untuk mengoptimalkan potensi ekonomi digital ASEAN, mengembangkan standar perlindungan data, serta mendorong ekosistem digital yang aman, inklusif, dan inovatif.
Pertemuan itu juga menyoroti pentingnya perlindungan data pribadi guna membangun kepercayaan dan inklusivitas dalam ranah digital di kawasan ini
Dalam presentasi program AI Ready ASEAN kepada sepuluh Menteri Digital ASEAN, ASEAN Foundation menerima tanggapan yang sangat positif atas perannya menumbuhkan literasi digital dan memberdayakan komunitas masyarakat untuk berkembang dalam era AI ini.
Forum ini mengukuhkan kembali tujuan bersama untuk mewujudkan kawasan Asia Tenggara yang terhubung secara digital dan inklusif, mendorong inovasi dan kemakmuran bagi seluruh masyarakat.
Baca Juga: 90% Penduduk Asia Tenggara Memilih Instagram dan WhatsApp untuk Kemudahan Berbelanja
Konvensi kebijakan ini akan turut memenuhi pencapaian Peta Jalan Digital ASEAN 2025 dan Perjanjian Kerangka Kerja Ekonomi Digital ASEAN (ASEAN Digital Economy Framework Agreement atau DEFA) yang disusun dalam rangka menciptakan ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan bagi kawasan ASEAN.
Tidak hanya itu, pertemuan ini juga sejalan dengan Pedoman ASEAN mengenai Tata Kelola dan Etika AI (ASEAN Guide on AI Governance and Ethics), pedoman yang memberikan panduan bagi negara-negara anggota ASEAN terkait penerapan AI dengan menekankan prinsip berkeadilan, transparansi, dan akuntabilitas.
Pertemuan kebijakan ini juga merupakan event pertama dari empat event regional dalam program AI Ready ASEAN, juga merupakan kegiatan pertama dari lima kegiatan utama yang meliputi pelatihan bagi pelatih, pendidikan lanjut, penyuluhan terkait AI dalam lingkup regional, dialog nasional dan regional, serta riset mendalam mengenai AI di seluruh kawasan Asia Tenggara.
"Sejalan dengan masuknya kita menuju masa depan yang dibentuk berbagai gagasan dan teknologi terbaru, penting sekali bagi setiap masyarakat, dimanapun mereka berada, untuk memiliki wawasan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk dapat sukses di era AI," kata Dr. Piti Srisangnam selaku Executive Director ASEAN Foundation.
Bersama program AI Ready ASEAN, lanjutnya, mereka berkomitmen demi pemberdayaan generasi muda, guru, hingga keluarga di seluruh kawasan Asia Tenggara untuk memastikan tidak ada yang tertinggal seiring dengan perkembangan AI.
"Jika kita bekerjasama, kita dapat mengurangi kesenjangan dalam akses teknologi dan memastikan bahwa semua masyarakat di kawasan ASEAN dapat merasakan manfaat AI secara maksimal," imbuhnya.