Sambut Bulan Ramadan, Muslim Pro Rilis 2 Fitur Baru

Aplikasi Muslim Pro. (Sumber: istimewa)

Techverse.asia - Muslim Pro merilis kampanye untuk bulan Ramadan mendatang dengan tajuk '40 Days of Deen' yang dibuat untuk mendukung perjalanan spiritual umat Muslim di Indonesia selama Ramadan dan seterusnya.

Kampanye tersebut menghadirkan dua fitur inovatif yaitu Deen Mode dan Ummah Pro agar dapat lebih memperkaya pengalaman pengguna selama Ramadan 2025.

Baca Juga: AI Ready ASEAN Sukses Digelar, Lebih Terhubung dengan Kecerdasan Buatan

Pertama, fitur Deen Mode tersebut menyediakan hitung mundur untuk ibadah penting sehari-hari seperti Iftar atau buka puasa, Qiyam atau sholat malam, dan Fajr atau sholat subuh, yang diharapkan bisa membantu pengguna aplikasi Muslim Pro untuk menjaga ibadah dengan tepat waktu.

"Fitur itu dikembangkan berdasarkan permintaan pengguna supaya lebih interaktif selama Ramadan," papar Group Managing Director sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Bitsmedia Nafees Khundker, Minggu (23/2/2025).

Kedua, kata Nafees, fitur Ummah Pro menawarkan platform komunitas di mana pengguna bisa terhubung, berbagi panduan agama, dan saling mendoakan.

"Fitur ini bisa menguatkan ukhuwah bagi kalangan Umat Muslim di seluruh dunia, sehingga menjadi sarana interaksi penuh makna dan mendukung sastu sama lain," kata dia.

Baca Juga: Laporan Lebaran Grab: Transaksi Digital Meningkat Selama Ramadan dan Idulfitri

Menurutnya, bulan Ramadan tahun ini menjadi waktu yang tepat guna menjadikannya sebagai momen untuk refleksi diri sekaligu meningkatkan ketaqwaan kepada Sang Pencipta.

"Dengan fitur Ummah Pro serta Deen Mode, Muslim Pro berkomitmen untuk mendukung pengguna aplikasi kami di Indonesia supaya bisa merasakan pengalaman spiritual selama bulan suci yang lebih baik dan terus berkembang sepanjang tahun," imbuhnya.

Selain itu, Muslim Pro juga telah merilis fitur Journal guna membantu pengguna dalam melakukan pencatatan perjalanan mental dan spiritual mereka selama Ramadan.

Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mencatat puasa harian, salat, dan merefleksikan perasaan, hingga merampungkan amalan sunnah.

Baca Juga: Kamu Penderita Gerd dan Asam Lambung yang Ingin Puasa dengan Nyaman? Atur Waktu dan Porsi Makan

Penggunnya pun dapat mengunggah atau upload foto harian dan membagikan jurnal mereka ke platform media sosial. Di akhir Ramadan, Muslim Pro akan memberikan ringkasan secara personal mengenai perkembangan spiritual mereka, menjadikan pengalaman Ramadan yang lebih bermakna.

Sebagai bagian dari peluncuran fitur-fitur tersebut, Muslim Pro mempersembahkan program berhadiah ibadah Umrah, lewat kompetisi #NgeJurnalYuk, yang didukung oleh Kispray Kasturi.

Bagi dua orang pengguna aplikasi ini yang beruntung dan konsisten mencatatkan perjalanan spiritual mereka selama 40 hari penuh melalui aplikasi Muslim Pro, berkesempatan untuk mendapatkan paket Umrah tersebut.

"Kami mau menjadi sahabat digital yang menemani pengguna dan membangun kebiasaan positif yang berkelanjutan bahkan setelah bulan suci Ramadan rampung," katanya.

Baca Juga: Tetap Atur Asupan Kalori Saat Berpuasa

Sebagai informasi, untuk di Indonesia sendiri, menurut penanggalan yang telah dilakukan oleh Muhammadiyah, awal puasa akan jatuh pada 1 Maret, sedangkan untuk Hari Raya Idul Fitri jatuh pada 31 Maret 2025.

Sementara itu, hingga kini pemerintah pusat belum menentukan awal Ramadan 2025 lantaran harus menggelar sidang Isbat terlebih dahulu yang biasanya dilakukan pada H-1 Lebaran. Dengan begitu, tak menutup kemungkinan terjadi perbedaan awal Ramadan, tapi boleh jadi awal puasanya juga bersamaan dengan Muhammadiyah.

Muslim Pro diciptakan pada 2009 silam dengan visi menyediakan waktu sholat yang tepat bagi kaum muda Muslim di Indonesia. Ini awalnya hanya diunduh sebanyak 500 kali - dan Indonesia hanya menyumbang lima unduhan.

Namun demikian, aplikasi Muslim Pro awalnya sukses di kalangan minoritas Muslim di Amerika Serikat (AS) dan Inggris, di mana waktu sholat Muslim kurang mudah diakses.

Lalu Muslim Pro memulai debutnya di iOS pada 2010, diikuti oleh versi Android pada 011. Hal ini menyebabkan pertumbuhannya di wilayah dengan populasi Muslim yang signifikan, seperti Timur Tengah, Afrika Utara, Asia Tenggara, dan Asia Selatan.

Baca Juga: Kazna Asker: Perancang Busana Inggris yang Pamerkan Koleksi Pakaian Muslim Dipadu Streetwear, Di London Fashion Week

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI