Jangan Lakukan Ini Saat Terjadi Gempa Bumi

Uli Febriarni
Selasa 22 November 2022, 22:36 WIB
seismograph / freepik

seismograph / freepik

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang rawan terjadi gempa bumi. Pasalnya, negara ini berada di dalam garis Cincin Api Pasifik atau Ring of Fire. Apabila lempeng samudera, benua atau gunung berapi tiba di masa aktivitasnya, maka gempa bisa saja terjadi.

Pengetahuan mengenai mitigasi bencana gempa bumi, sudah diterima oleh banyak anak-anak Indonesia. Dan yang masih perlu diingat adalah tindakan-tindakan yang harus dihindari, bila sedang berada di tengah bencana gempa bumi.

Membiarkan kepala dan leher dalam kondisi terbuka

Kepala dan leher adalah area tubuh yang sangat berisiko tinggi, bila terkena benturan atau tertimpa benda berat. Karena di sana ada organ penting dan sekumpulan syaraf pusat. 

Ketika terjadi gempa bumi, segera lindungi kepala dan leher dengan lengan dan tangan. Lalu berlindung di bawah meja atau benda kokoh lainnya. 

Panik dan bergerak kesana-kemari 

Tetap berlindung di tempat kita berada saat gempa berlangsung, sampai guncangan berhenti. Bersiaplah untuk bergerak, hanya untuk mencari tempat berlindung lain yang lebih minim risiko. 

Menjauhlah dari kaca, benda berat, pajangan, rak atau benda lain yang mudah jatuh saat terjadi guncangan. Bergerak dengan panik hanya akan memperbesar masalah saat bencana, kita bisa terkena pecahan kaca, tertimpa rak buku atau mebelair.

Langsung keluar ruangan tanpa terkontrol

Ketika terjadi gempa, minimalkan gerakan dan perpindahan. Seandainya sedang berada di kamar, langsung ambil bantal dan tutupi kepala serta leher. Sedangkan bila sedang berada di perkantoran, tetap berada dalam gedung.

Saat terjadi bencana, orang-orang secara bersamaan akan buru-buru untuk keluar menyelamatkan diri. Hal itu membuat kekacauan di pintu akses, kita justru berpotensi cedera karena himpitan tubuh atau terjatuh dan terinjak, di tengah orang-orang yang berusaha keluar ruangan.

Menggunakan elevator dan lift

Hindari penggunaan dua akses ini saat terjadi gempa bumi. Dua fasilitas ini dalam kondisi normal bisa membantu mempercepat perpindahan kita dari satu lantai ke lantai lainnya. Namun di saat gempa bumi, besar kemungkinan listrik mati dan dua fasilitas ini tak bisa digunakan.

Daripada terjebak di dalamnya dan mendapatkan masalah lebih besar, lebih baik pilih tangga darurat atau bertahan dalam ruangan awal. Sembari melindungi tubuh di bawah meja atau benda lain yang memiliki 'kolong'. Berdiamlah hingga gempa bumi pertama reda dan tak ada gerakan pada bangunan. Baru kemudian lakukan gerakan perpindahan.

Keluar ruangan namun berada bersisian dengan dinding, pohon, tiang listrik

Bila memang mampu bergerak cepat dan keluar dari bangunan sejak gempa pertama terjadi, jauhi dinding area luar bangunan. Ketika terjadi gempa bumi, tidak menutup kemungkinan muncul gempa bumi susulan. Kalau sudah begitu, dinding luar bangunan masih bisa runtuh dan berpotensi menimpa orang-orang atau benda yang bersisian dengan tembok yang rutuh.

Pilihlah tempat terbuka dan lapang serta jauh dari tiang listrik, kotak travo, dinding bangunan.

Nekat memasuki bangunan yang sudah terkena gempa 

Apapun yang tertinggal di dalam bangunan, saat kita mencoba menyelamatkan diri, tidak perlu terburu-buru masuk kembali ke dalam bangunan untuk mengevakuasinya.

Usai gempa bumi pertama, biasanya ada gempa susulan. Kalaupun pada akhirnya tidak ada gempa susulan, sebelum itu kita masih perlu waktu tunggu.

Jangan sampai karena nekat memasuki bangunan terdampak gempa, tak disadari bangunan runtuh kala kita berada di dalamnya. Lalu masuk dalam daftar salah satu korban bencana

Mudah terpancing hoaks

Hoaks harus dimusuhi kala terjadi bencana. Berkaca dari gempa bumi di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Klaten Jawa Tengah pada 2006 silam, hoaks menjadi persoalan pelik saat bencana tersebut terjadi.

Kala itu muncul informasi bohong bahwa tak lama setelah terjadi gempa bumi berkekuatan M 5,9, di beberapa titik juga telah terdampak tsunami. Hoaks bisa memunculkan masalah baru dan kepanikan baru.

Berteriak

Ketika terjebak di dalam suatu ruangan atau gedung, orang kerap secara otomatis berterak meminta pertolongan. Padahal berteriak dapat menyebabkan masuknya debu lewat mulut. Selain itu, berteriak amat menghabiskan energi.

Amati benda sekitar yang mengeluarkan bunyi keras. Pukul atau bantinglah, agar suara tersebut terdengar oleh tim penyelamat atau orang lain yang bisa menyelamatkan kita.

Ketimbang berteriak, gunakan energi menyelamatkan diri sembari menunggu kondisi stabil dan pertolongan. Atau gunakan tenaga kita untuk membantu korban yang belum tertangani di lokasi bencana.

Melewati terowongan atau jembatan

Risiko menjadi korban bencana alam, juga bisa kita alami bila kita berada di jalan raya dan nekat berjalan melewati terowongan atau jembatan. Kedua lokasi ini rawan runtuh saat gempa.

Cari rute lain yang tak perlu melewati dua sarana prasarana jalan tersebut. Dan parkirkan kendaraan jauh dari pilar bangunan, dinding luar bangunan dan bangunan lain yang rawan rusak karena gempa.

Ingat-ingat tips ini bila terjadi bencana gempa bumi di saat kamu beraktivitas ya

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Hobby22 Februari 2025, 16:51 WIB

Mau Beli Akun atau Joki Gim? BangJohn Bisa Jadi Opsi

Platform ini Tawarkan Solusi Transaksi yang Aman dan Nyaman bagi Gamers.
BangJohn memungkinkan konsumen untuk jual, beli, dan joki gim. (Sumber: istimewa)
Techno21 Februari 2025, 23:29 WIB

Instagram Tambahkan Sejumlah Fitur DM Baru dalam Pembaruannya

Pembaruan DM meliputi berbagi musik, penjadwalan pesan, penerjemahan, dan banyak lagi.
Sejumlah pembaruan di pesan langsung (DM) Instagram. (Sumber: Meta)
Culture21 Februari 2025, 18:19 WIB

Sarkem Fest 2025 Digelar 2 Hari, Ini Daftar Acaranya

Sarkem Fest menampilkan tradisi ruwahan apeman.
Sarkem Fest 2025.
Techno21 Februari 2025, 18:08 WIB

Wacom Intuos Pro Dirombak Total, Tersedia dalam 3 Ukuran

Jajaran Intuos Pro 2025 telah dirampingkan dan dilengkapi kontrol dial mekanis baru yang dapat disesuaikan..
Wacom Intuos Pro. (Sumber: Wacom)
Lifestyle21 Februari 2025, 17:51 WIB

NJZ Menjadi Bintang dalam Kampanye Denim Musim Semi 2025 Calvin Klein

Pengumuman ini merupakan yang pertama setelah perubahan nama mereka menjadi NJZ.
Member NJZ jadi model untuk koleksi pakaian musim semi 2025 dari Calvin Klein. (Sumber: Calvin Klein)
Techno21 Februari 2025, 17:08 WIB

Apple Tak Lagi Produksi iPhone 14 dan Setop Pakai Port Lightning

Apple telah beralih ke USB-C yang dimulai dari iPhone 15.
iPhone 14 (Sumber: Apple.com)
Automotive21 Februari 2025, 16:15 WIB

IIMS 2025: KIA Pajang New Sonet dan New Seltos, Begini Spek dan Harganya

Kedua SUV ini siap menemani perjalanan perkotaan hingga petualangan luar kota.
KIA New Sonet dipajang di IIMS 2025. (Sumber: KIA)
Techno21 Februari 2025, 15:23 WIB

Oppo Find N5 Rilis Global, Ponsel Lipat Tertipis di Dunia Saat Ditutup

Ini adalah perangkat lipat yang sangat tipis dengan baterai jumbo.
Oppo Find N5 dalam warna Cosmic Black dan Misty White. (Sumber: Oppo)
Automotive20 Februari 2025, 19:40 WIB

VinFast VF 3 Diniagakan di Indonesia, Ada Promo untuk Pembelian di IIMS 2025

Mobil ini bisa menjadi kompetitor untuk Wuling Air ev.
VinFast VF 3. (Sumber: vinfast)
Techno20 Februari 2025, 19:05 WIB

Huawei Rilis 3 Perangkat Baru, Ada Tablet hingga Gelang Kebugaran

Ketiga gadget ini dihadirkan bersamaan dengan ponsel lipat tiga pertama di dunia milik perusahaan.
Huawei memberi pembaruan untuk tablet pintar MatePad Pro 13.2 inci. (Sumber: Huawei)