Techverse.Asia - Sebagai seorang investor pemula, penting untuk memahami beberapa tips investasi reksadana sebelum memulainya atau di saat sudah terjun secara awal.
Investasi adalah salah satu cara menjaga, mempertahankan, atau bahkan mengembangkan nilai aset yang dimiliki oleh seseorang.
Ada begitu banyak instrumen investasi yang dapat dilakukan oleh investor, mulai dari emas (logam mulia), saham, properti, hingga reksadana yang sedang marak di kalangan anak muda.
Sebelum terjun ke investasi reksadana, ketahui terlebih dahulu fundamentalnya dan beberapa langkah tips investasi reksadana secara cerdas.
Apa itu Reksadana?
Secara mudahnya, reksadana dapat diartikan sebagai wadah atau platform investasi yang dananya dikelola oleh badan hukum yang dinamakan dengan Manajer Investasi (MI).
Manajer Investasi ini berperan dalam melakukan investasi tersebut ke dalam beberapa sektor, bisa berupa saham, obligasi, hingga pasar uang.
Lalu, apa bedanya reksadana dengan saham?
- Reksadana adalah investasi yang dikelola oleh Manajer Investasi (MI), tetapi investor tidak memiliki keleluasaan dalam memilih instrumennya.
- Sedangkan saham adalah investasi yang dilakukan secara mandiri oleh investor, yang mana investor memiliki keleluasaan dalam me-manage dana dan membeli portofolio yang diinginkan.
Baca Juga: Tips Ajarkan Anak Soal Literasi Keuangan Sejak Dini
Manajer Investasi inilah sebagai pihak yang dipercaya untuk mengelola dana tersebut.
Reksadana memiliki kelebihan atau keuntungan, karena:
- Investor tidak perlu memiliki modal yang cukup besar, bahkan Rp 50.000,- pun sudah mulai bisa berinvestasi
- Investasi akan dilakukan dalam diversifikasi portofolio, sehingga bisa memperkecil risiko
- Mempermudah investor untuk melakukan investasi di pasar modal
- Efisiensi waktu, karena dikelola oleh Manajer Investasi
Investasi dengan modal yang terbilang cukup kecil inilah yang menjadi alasan bagi sebagian besar orang, terlebih bagi anak muda yang melek finansial untuk mulai berinvestasi dalam menjaga asetnya.
Apalagi, sandwich generation yang kini tengah booming, membuat anak muda semakin kesulitan untuk menabung, hingga melakukan investasi.
Tips Investasi Reksadana agar Cuan
Menariknya, investasi reksadana ini mampu memberikan return yang terbilang cukup menengah, hingga tinggi yang sangat baik bagi investor.
Biasanya, return yang diperoleh dari investasi reksadana sekitar 3% hingga 10% per tahunnya, berdasarkan dari masing-masing portofolio atau instrumen yang dipilih.
Berikut ini beberapa langkah cerdas dalam tips investasi reksadana, agar kamu bisa cuan dan memetik hasilnya dengan maksimal.
Baca Juga: Optimasi Instagram, Trik Sukses Bisnis Online
1. Alokasikan Dana Bulanan untuk Investasi
Penting setiap bulan untuk mengalokasikan dana untuk investasi. Investasi yang semakin besar, maka potensi hasil yang didapatkan juga semakin tinggi.
Setidaknya, alokasikan dana Rp 100.000,- per bulan sudah lebih cukup agar nilai terus tetap berkembang dan dapat dimanfaatkan secara jangka panjang (long-term).
Tidak ada batasan berapa persen kamu bisa menyisihkannya. Mau itu 10%, 25%, atau bahkan 50% bagi kamu yang maniak investasi, tidak menjadi masalah.
2. Pelajari Portofolionya
Di dalam investasi reksadana, ada sebanyak 3 macam portofolio, yakni pasar uang, obligasi, dan saham. Secara mudahnya, seperti ini:
- Pasar uang, risiko yang rendah, dengan return yang rendah
- Obligasi, risiko yang menengah, dengan return yang menengah
- Saham, risiko yang tinggi, dengan return yang tinggi
Bagi kamu yang baru awal belajar investasi reksadana, bisa mencoba pasar uang atau obligasi terlebih dahulu, karena ada kecenderungan selalu naik tiap waktunya.
Akan tetapi, jika sudah familiar dan berpengalaman, bisa mencoba saham. Walaupun memang saham lebih cenderung high risk, tetapi cocok untuk jangka panjang.
Biasanya, sebagai contoh, ada salah satu obligasi menawarkan return hingga 7% per tahunnya.
3. Pakai "Uang Dingin"
Apa itu uang dingin? Uang dingin ialah uang yang tak dipakai untuk kebutuhan apapun.
Berbeda dengan uang panas, yang mana uang panas digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Balik lagi seperti poin atau kondisi yang pertama di atas, bahwasannya sebelum terjun investasi, kamu harus pandai mengelola keuangan terlebih dahulu.
Sah-sah saja ingin melakukan investasi, yang terpenting uang untuk investasi tidak digunakan untuk apapun. Penting untuk diperhatikan agar bisa membuat list bulanan kamu terlebih dahulu.
Sehingga, kamu mengetahui berapa persen yang akan dialokasikan ke dalam investasi reksadana.