Merawat kulit memerlukan banyak usaha, sekalipun saat ini kulit kita tak nampak masalah berarti. Karena setidaknya, perawatan yang kita lakukan itu bisa mempertahankan kondisinya hingga tahun-tahun berikutnya.
Baca Juga: Negaranya Dikritik Terlambat Terapkan Energi Hijau, Menteri Lingkungan Korea Selatan Jelaskan Ini
Menggunakan produk perawatan kulit, menjadi pilihan bagi banyak orang agar kulit mereka nampak lebih sehat. Tentunya dengan menggunakan produk perawatan yang sesuai dengan kebutuhannya.
Bagi pemilik jenis kulit tertentu, menggunakan produk perawatan tertentu juga bisa mengurangi gejala kondisi kulit yang memburuk. Tergantung yang mereka alami.
Namun pada kenyataannya, kulit yang kerap kita beri produk perawatan, sesekali membutuhkan rehat untuk mengembalikan tekstur dan 'naluri alamiah'-nya. Puasa kulit atau skin fasting menjadi salah satu langkah yang bisa dilakukan.
Baca Juga: Honda SUV e: Prototype Dan Honda Civic Type R, Tampil Di Thailand International Motor Expo 2022
Puasa kulit menjadi konsep detoksifikasi kulit agar berfungsi lebih efektif dan meningkatkan pancaran alaminya. Dengan berpuasa, kulit bisa rehat dari beragam aktivitas dan penetrasi beragam macam zat.
Berhenti menggunakan produk perawatan kulit selama sehari, sepekan atau sebulan dan membiarkan kulit kita mengatur ulang fungsi alaminya bukanlah tindakan yang terlalu buruk. Bahkan punya manfaat membantu bahan dalam produk perawatan yang kita gunakan, menyerap dan berfungsi lebih optimal.
Klik Dokter dalam halamannya memberikan penjelasan, bahwa memakai produk perawatan kulit, awalnya menjadi proses melatih atau merangsang kulit untuk melakukan fungsi sesuai tujuan produk perawatan itu sendiri. Tetapi, lama-kelamaan kulit akan kehilangan fungsi alami untuk bekerja merawat bagiannya sendiri.
Contohnya, saat pakai pelembap, kita memberi sinyal atau perintah ke kulit agar tak perlu menghasilkan sebum minyak alami.
Skinkraft menyebutkan, istilah ini pertama kali diciptakan oleh merek Jepang Mirai Clinical, yang menggambarkan puasa kulit sebagai cara untuk menormalkan sekresi minyak alami dan mendukung proses peremajaan alami.
Namun, pastikan kamu mengetahui jenis kulitmu sebelum memutuskan untuk melakukannya.
Walau Sedang Puasa Kulit, Tetap Lakukan Ini
dr. Yessica Tania selaku dokter estetika, dikutip dari Her Story mengatakan, waktu terbaik untuk melakukan puasa produk perawatan kulit sekitar dua pekan sampai empat pekan. Sebab rentang waktu tersebut ideal untuk skin barrier pulih secara alami.
Namun ia menyarankan agar pelaku puasa kulit ini tetap menggunakan produk dasar seperti sabun, pelembab, dan sunscreen.
Tiga produk itu wajib dipakai karena punya fungsi paling penting, untuk menjaga kondisi kulit tetap baik. Apalagi sunscreen, karena pada dasarnya bukanlah produk yang merawat kulit. Sunscreen bertujuan mencegah terjadi kerusakan kulit akibat paparan sinar UV matahari. Risiko jika tidak menggunakan, maka flek hitam atau kanker kulit bisa terjadi.
Selama puasa produk perawatan kulit, tetap konsumsi makan makanan bernutrisi seperti sayur atau buah, minum air mineral dalam jumlah cukup agar kulit tetap terhidrasi baik.
Kemudian, setelah menjalani puasa produk perawatan yang penting untuk diperhatikan adalah dengan menggunakan produk satu per satu. Ini ditujukan agar kita dapat langsung mengetahui bila timbul reaksi alergi.
Sangat disarankan untuk konsultasi ke dokter kulit sebelum melakukan puasa produk perawatan kulit ya. Dan jangan lupa bandingkan kulitmu sebelum dan sesudah melakukan puasa kulit. Kalau memang ada efek positif, kamu bisa mengulanginya lagi. Karena tandanya, metode ini cocok untuk kita lakukan.