Apa yang kamu pahami tentang emosi? American Psychological Association (t.t.) mendefiniskan emosi sebagai pola reaksi yang kompleks, melibatkan elemen pengalaman, perilaku, dan fisiologis; yang digunakan seseorang untuk menangani masalah atau peristiwa yang mereka alami, dalam kehidupan pribadi mereka.
Emosi seringkali kita anggap merujuk kepada sesuatu hal yang negatif. Tak jarang emosi yang berlebihan bisa memicu hal yang tidak diinginkan terjadi. Meski sebetulnya, emosi terdiri dari emosi negatif dan emosi positif.
Meskipun wajar, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan, bila kita sedang mengalami emosi negatif.
Dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR) Tiara Diah Sosialita MPSi mengatakan, setiap orang memiliki emosi yang unik dan beragam. Tetapi memahami emosi bukan hal yang mudah. Kendati demikian, bukan suatu hal yang mustahil untuk meningkatkan kepekaan terhadap emosi yang kita hadapi.
"Meskipun sulit, tidak mustahil untuk melatih kepekaan emosi yang kita rasa," terangnya, di laman Unair, Jumat (10/3/2023).
Memahami Emosi
Untuk melatih kepekaan emosi dan cara mengelolanya, kita harus terlebih dahulu memahami emosi. Menurut Tiara, hal ini bisa ditempuh dengan sederhana dan mudah untuk dipraktekkan.
1. Menerima dan mengakui
Setiap emosi muncul,cobalah untuk menyadari dan mengakui bahwa emosi tersebut ada. Jangan mengabaikannya, terima bahwa itu nyata adanya.
"Emosi sebenarnya reaksi alamiah yang kita rasa terhadap suatu peristiwa," terangnya.
Menurut Tiara, emosi yang muncul pada tubuh tidak ada yang salah. Apapun jenis emosinya kita perlu terima, sadari, dan akui.
2. Tenangkan diri
Emosi menjadi penanda tindakan selanjutnya yang akan seseorang lakukan. Apabila tidak terkendali, maka emosi yang terjadi dapat berubah menjadi emosi negatif dan bisa membahayakan orang lain.
"Tenangkan emosi yang menggebu-gebu, yang impulsif, yang meledak-ledak," paparnya.
Tiara menjelaskan, menenangkan diri dapat dilakukan dengan cara mengambil jeda terlebih dahulu sambil menarik napas.
3. Pikirkan konsekuensi yang bisa terjadi
"Jangan sumbu pendek, pikirkan konsekuensi jika kita langsung terdorong melakukan sesuatu karena emosi yang berlebihan. Misalnya sangat marah kepada seseorang lalu terdorong melakukan bullying atau kekerasan kepada teman," ungkap Tiara.
4. Ubah emosi yang negatif menjadi positif
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyalurkan emosi berlebih, agar tidak merusak diri dan membahayakan orang lain. Namun terkait ini, menurut dia, setiap orang memiliki strategi yang nyaman bagi dirinya masing-masing.
Cara-cara ini tidak ditujukan untuk menghilangkan emosi negatif. Tapi membantu seseorang untuk mampu mengelola emosi negatif yang terjadi.
"Jadi ketika dia sedih bisa diterima, tidak berlarut dalam kesedihan atau emosi negatif lain. Ini bisa menjadi sarana untuk membangun kesehatan mental yang baik juga," tuturnya.
- Olahraga
"Bisa misalnya ketika sedang merasa emosi menyalurkannya ke aktivitas fisik seperti olahraga. Dengan demikian, energi yang negatif ini bisa tersalur ke kegiatan yang lebih positif," terangnya.
- Journaling
Journaling bermanfaat untuk membantu seseorang mengekspresikan emosi yang dirasa.
"Jadi semacam buku harian, mencatat hari ini emosi apa yang muncul dan penyebabnya. Ini bisa membantu memahami dan memvalidasi emosi yang dirasakan. Dengan ini seseorang akan merasa ada yang mendukung, merasa ada kawan, ini memunculkan perasaan yang positif," kata Tiara.
- Meditasi
Meditasi dapat menenangkan pikiran, serta memusatkan fokus pada hal-hal yang positif. Emosi juga bisa disalurkan kepada hobi.
"Misal yang suka melukis, karaoke, membuat kerajinan, atau bahkan mendengarkan musik bisa disalurkan kepada hobi tersebut," ucapnya.
- Menjaga pola makan dan tidur
Pola makan dan tidur yang baik akan membantu mengurangi stres. Jika seseorang terhindar dari stres maka hati akan merasa gembira sehingga emosi negatif bisa terkelola dengan baik.
"Jangan lupa untuk me time, beri waktu diri kita sendiri untuk melakukan kegiatan yang kita senangi dan nikmati," pungkas Tiara.