Beberapa orang akan merasa kebingungan ketika akan memulai bisnis. Muncul pertanyaan di kepala dan benak mereka, mengenai dari mana akan memulainya, apa yang harus disiapkan dan apa yang harus dilakukan kali pertama.
Meskipun umum terjadi di kalangan pemula, sejumlah tips dan materi dari Fellexandro Ruby di bawah ini, akan membantumu untuk memulai bisnis dengan lebih tenang.
Tips dari Fellexandro Ruby -content creator sekaligus entrepreneur handal-itu, berhasil kami lansir dari laman Ninja Express, salah satu jasa ekspedisi terkemuka di Indonesia.
Ruby menjelaskan, agar memulai bisnis lebih mudah dan terarah, kita perlu menggunakan Business Model Canvas (BMC) sebagai panduan. Lalu, apa itu Business Model Canvas?
BMC adalah sebuah konsep yang dapat membantu perencanaan bisnis secara keseluruhan dengan cepat. BMC akan memudahkan para pebisnis pemula untuk membuat perencanaan bisnis.
Awalnya, BMC dirancang oleh Alex Osterwalder, seorang konsultan bisnis asal Swiss. Sejak itu pula BMC menjadi sangat populer digunakan untuk perencanaan bisnis.
"Mudahnya, seseorang dapat langsung mendapatkan ide terkait jenis bisnis apa yang kita buat, beserta penjelasan secara kasar terkait apa yang anda tawarkan kepada konsumen," kata Ruby, kami kutip pada Sabtu (11/3/2023).
BMC ini memiliki 9 elemen penting. Penjelasan sembilan elemen tersebut sebagai berikut:
1. Value Proposition
Value proposition ini menyangkut nilai tambah produk yang ditawarkan.
Ketika ingin memulai bisnis, tentukan apa yang akan kamu tawarkan kepada konsumen. Saat sudah punya ide produk apa yang ditawarkan, tulislah bagaimana produk yang akan dijual itu bisa menawarkan nilai tambah yang sebelumnya belum pernah ditawarkan oleh kompetitor.
Menentukan nilai tambah produk dapat dilakukan dengan melihat fungsionalitas, emosional, ataupun fitur-fitur yang bisa membuat produk mampu bertahan di pasar.
2. Customer Segments
Kamu harus bisa menjawab pertanyaan 'untuk siapa kamu menjual produk ini?'
Selanjutnya, kamu perlu menentukan siapa target konsumen yang diincar. Untuk siapa kamu menjual produk ini nantinya? Jabarkan secara rinci siapa konsumenmu, dari usia mereka, tempat tinggal, tingkat pengeluaran, aspek perilaku, karakteristik, dan lain lain.
"Bisa dikatakan bahwa, bagian customer segment akan menggambarkan seperti apa konsumen yang akan ditargetkan. Bagian ini akan membantu pengembangan desain produk serta strategi pemasaran dan pricing," ungkapnya.
3. Customer Relationship
Di sini, kamu perlu memahami dan menerapkan caramu berkomunikasi dan menjalin hubungan dengan customer atau pelanggan.
Bagaimana cara kamu dan produkmu itu berkomunikasi dengan mereka, bagaimana mereka akan melakukan transaksi dengan bisnismu.
Berusaha unutk mendeskripsikan cara-cara yang bisa bisnis kamu lakukan untuk berkomunikasi dengan tujuan menjadikan customer lebih loyal.
4. Channels (kanal)
Silakan merinci di mana saja kamu kan menjual produk, toko offline yang konsumen bisa kunjungi? Atau melalui toko online di platform e-commerce?
"Jika ingin e-commerce spesifikasikan lagi di platform mana saja kamu akan berjualan. Pada bagian ini, perlu dispesifikasikan apa saja channel yang gunakan sebagai media promosi, ataupun penjualan," jelas Ruby.
5. Key Activities
Jika ditanya apa aktivitas inti bisnis kamu, pasti jawabanmu: berjualan.
Key activities terkait dengan produksi, melakukan promosi, dan lainnya. Key activities untuk menjelaskan aktivitas apa saja yang akan menjadi pusat operasi dari bisnis.
6. Key Resources
Pada bagian ini, kamu diharapkan bisa mengisi apa saja sumber daya sumber daya yang penting atau krusial terhadap keberlangsungan bisnis.
Ibaratnya, tanpa sumber daya yang di bagian ini, operasional bisnis anda akan terganggu atau bahkan tidak bisa berjalan. Misalnya, bagi pemilik usaha camilan, kamu harus bisa mengkaji perihal bagaimana kamu mengelola bahan-bahan komposisi produkmu dan pelengkapnya.
7. Key Partners
Penting juga menjabarkan dalam bisnis ini, siapa saja yang akan memiliki pengaruh besar atas keberlangsungan usahamu.
Sebagai contoh, kamu pemilik usaha makanan, saat ini tentu kamu tidak memiliki kemampuan untuk memproduksi packaging sendiri dan membutuhkan vendor eksternal. Maka vendor tersebut sebagai key partner dalam bisnis kamu.
8. Revenue Stream
Revenue stream menjelaskan seperti apa proses bisnis dan cara bisnis mendapatkan atau menghasilkan uang.
Apabila kamu menawarkan sebuah produk, maka kamu perlu menuliskan apa saja produk yang kamu jual beserta harganya. Sedangkan jika yang kamu tawarkan adalah dalam bentuk jasa, maka kamu bisa menulisnya berdasarkan rate card. Baik itu dihitung per jam, per hari, ataupun per periode.
9. Cost Structure
Bagian ini akan menggambarkan apa saja biaya atau costs yang perlu kamu keluarkan untuk memastikan keberlangsungan bisnis. Misalnya eperti biaya listrik, gaji karyawan, pemeliharaan mesin sampai biaya HPP dari produk.
Siap memulai bisnismu?