Sebagai pengguna internet, kita mungkin sedang digegerkan dengan seorang atlet bulutangkis, Pitha Haningtyas Mentari, yang menangis di tengah pertandingan Swiss Open 2023, Rabu (22/3/2023).
Meski ia mereguk kemenangan dalam pertandingan itu, air matanya tetap turun dengan deras. Hari itu ia sedang terpuruk, karena harus bekerja di tengah suasana berdukacita atas meninggalnya kekasihnya, Syabda Perkasa Belawa.
Syabda merupakan sesama atlet bulutangkis, yang mengembuskan napas terakhirnya, di tengah kecelakaan lalu lintas, Senin (20/3/2023).
Berdukacita ditinggal oleh orang yang disayangi tentu bukan hanya dirasakan oleh Tari, melainkan juga oleh banyak orang lainnya. Mungkin juga kamu, kerabat, saudara, atau sahabatmu juga pernah merasakannya.
Kehilangan sosok yang disayangi secara tiba-tiba adalah pukulan berat bagi beberapa orang. Bahkan tidak jarang, pada orang tertentu, kejadian itu bisa memicu depresi hingga trauma mendalam bagi mental mereka. Beberapa gangguan psikologis juga potensial menghampiri orang yang terlalu dalam larut berdukacita.
Ketika orang terdekatmu baru saja berdukacita usai ditinggal orang yang disayangi, yang meninggal dunia, kamu bisa melakukan sesuatu untuknya.
- Sampaikan ucapan belasungkawa dan doa
Ucapkan bahwa kamu turut berdukacita dengan bahasa sederhana, diiringi doa. Alih-alih meminta mereka untuk segera kembali mendapatkan kekuatan, katakan harapanmu agar mereka bisa menerima kepergian orang yang mereka sayangi dengan ketabahan.
Bila kamu sedang berada di sisi mereka saat suasana berdukacita, berikan telingamu untuk mendengarkan cerita yang mereka sampaikan. Entah itu cerita mengenai mendiang, kronologi kematian atau kenangan saat mereka bersama orang yang disayangi. Diam dan dengarkan dengan dadamu yang lapang.
Lalu tanyakan bagaimana perasaannya saat ini. Biarkan dan beri waktu bila mereka ingin menangis bersamamu.
- Pahami situasinya
Berhadapan dengan teman yang sedang merasa sedih bukan perkara mudah. Belajar untuk menempatkan diri pada situasi tersebut. Namun, bukan menempatkan diri seolah kamu yang mengalami peristiwa itu, melainkan jadikan dirimu suporter atau orang yang mendukung mereka.
Melansir Hello Sehat, setiap orang punya cara meluapkan kesedihan yang berbeda. Menempatkan diri seolah kamu yang sedang berdukacita itu dikhawatirkan justru menimbulkan reaksi berlebihan, atau membuatmu emosional. Beri dukungan dan sampaikan ungkapan dukacitamu dengan sewajarnya.
- Setop membandingkan kesedihan
Mungkin kamu juga pernah kehilangan orang yang kamu sayangi dan merasakan duka yang mendalam. Bahkan untukmu, pengalaman itu membuatmu terpuruk beberapa waktu sampai enggan menyadari bahwa hidup harus terus berlanjut.
Di saat bersama temanmu, simpan dan tahan dukamu. Pahamilah posisi mereka, dan tidak perlu kamu membandingkan kesedihan duka cita yang kamu alami dengan yang kini mereka sedang alami. Itu hanya membuat apa yang mereka rasakan tak tervalidasi. Kamu membuat mereka merasa sedih sendirian.
- Luangkan waktu untuk ada di sampingnya
Mungkin di awal-awal hari dukacita, mereka yang sedang berdukacita membutuhkan waktu untuk menyendiri. Namun, pada akhirnya akan datang hari di mana mereka butuh seseorang yang mendampingi untuk bangkit dari kesedihan.
Awasi atau 'dampingi' mereka dari kejauhan. Sampaikan kepada mereka bahwa kamu siap membantu manakala mereka membutuhkan. Hampiri mereka kala mereka terlihat sudah membuka diri dan tidak terlihat rapuh.
- Tawarkan bantuan
Tawarkan bantuan bagi mereka, agar bisa pulih dan bangkit dari dukacita, terlebih bila kamu melihat mereka sulit untuk beraktivitas dengan normal.
Bantuan sekecil apapun, bisa menajdi berarti bagi mereka di saat mereka berupaya pulih dari suasana duka. Bila perlu, tawarkan apakah mereka membutuhkan seorang ahli dan mengantar menemui, untuk mendengarkan rasa duka yang mereka alami.