Mendekati Lebaran Semua Serba Mahal, Ada 3 Tips Antipasi Supaya Kantong Tidak Boncos

Uli Febriarni
Jumat 14 April 2023, 13:22 WIB
kebutuhan jelang lebaran (Sumber : freepik)

kebutuhan jelang lebaran (Sumber : freepik)

Rumah tangga di Indonesia biasanya akan menemukan banyak komoditas penting, terutama terkait kebutuhan pangan, harganya mengalami lonjakan menjelang hari raya. 

Beberapa pihak kemudian mengkhawatirkan kondisi tersebut dapat memengaruhi stabilitas harga pasar. Pasalnya, semakin melonjak harga barang, semakin menurun pula daya beli masyarakat.

Menyikapi hal tersebut, Dosen Ekonomi Islam Universitas Airlangga, Tika Widiastuti memberikan penjelasan yang membantu kita mengantisipasi kondisi itu.

Tika menuturkan bahwa, lonjakan harga bahan pokok sebenarnya tidak hanya terjadi menjelang lebaran tahun ini saja.

"Jika melihat data historis, lonjakan harga ini sudah umum terjadi pada momen-momen hari besar keagamaan, termasuk hari raya Idulfitri hingga hari raya Natal," kata dia, dalam keterangan tertulis, dikutip pada Jumat (14/4/2023).

Tika mengungkap, fenomena melonjaknya harga bahan pokok itu penyebabnya adalah adanya inflasi, yaitu kenaikan harga secara rata-rata yang berlangsung secara terus-menerus.

Secara konsep, kata dia, kenaikan inflasi sebabnya ada dua hal, yaitu dorongan biaya (cost push inflation) dan tarikan permintaan (demand pull inflation).

Tarikan permintaan adalah yang biasanya menyebabkan terjadinya lonjakan harga barang menjelang lebaran. Dalam hal ini, permintaan terhadap suatu komoditas cenderung naik atau tinggi, sementara jumlah sediaan barangnya dalam jumlah yang tetap. Fenomena ini yang akhirnya memicu kenaikan harga.

"Seharusnya kita tidak kaget apabila harga-harga menjelang lebaran ini naik, karena masyarakat yang cenderung mengonsumsi barang sama. Akibatnya, terjadilah kenaikan permintaan sehingga harga cenderung naik, padahal sediaan barang yang dijual itu relatif sama," ujar Tika.

Untuk mengantisipasi lonjakan yang terus terjadi, Tika membagikan tiga tips yang bisa masyarakat terapkan. Pertama, menurutnya masyarakat harus bisa mengevaluasi keputusan pembelian. Artinya, masyarakat harus lebih cermat dalam menentukan pembelian suatu barang, baik yang bersifat kebutuhan maupun keinginan.

"Kalau pembelian itu tidak sesuai kebutuhan atau hanya untuk keinginan saja, maka lebih baik menunda dulu. Jadi, kita harus pandai-pandai memilah kebutuhan dan keinginan," jelas dia.

Kedua, dari sisi pemilihan komoditas barang, Tika menyarankan agar masyarakat memilih barang yang relatif mudah untuk mendapatkannya (normal good). Pasalnya, pemilihan normal good ini tidak hanya berpengaruh pada tingkat kesulitan mendapatkannya saja, tetapi juga akan berpengaruh pada tingkat harga yang ditawarkan.

Ketiga, masyarakat harus lebih bijak dan cerdas dalam mengalokasikan anggaran. Ia mengimbau masyarakat untuk lebih dulu membelanjakan kebutuhan yang bersifat dharuriyah, yaitu kebutuhan yang harus terpenuhi karena berkaitan dengan keseimbangan hidup, seperti halnya kebutuhan pendidikan.

"Sebentar lagi juga akan ada tahun ajaran baru, artinya kita dihadapkan pada kebutuhan pendidikan. Jadi tolong lebih memperhatikan kebutuhan jangka menengah dan jangka panjangnya," tutur dosen yang juga menjabat sebagai Wakil Dekan I Fakultas Vokasi UNAIR itu.

Meski demikian ia tidak menampik bahwa di sisi lain, pemerintah sebagai pemangku kebijakan tidak seharusnya tinggal diam. Bagaimanapun juga, perlu adanya intervensi pemerintah untuk mengantisipasi kenaikan harga barang menjelang lebaran.

Pemerintah berperan dalam mengarahkan masyarakat untuk mengelola anggaran belanjanya dengan bijak dan tidak konsumtif. Hal tersebut dapat dilakukan melalui kampanye literasi ekonomi secara masif dengan tujuan membantu masyarakat untuk menekan angka konsumsi yang tinggi.

"Jadi, pemerintah perlu memberikan intervensi untuk mengarahkan perilaku masyarakat agar tidak konsumtif. Misalnya dengan mengampanyekan literasi ekonomi. Dalam hal ini, pemerintah bisa menggandeng influencer misalnya, atau dengan membuat konten-konten edukatif melalui media sosial," terangnya.

Selanjutnya, pemerintah juga perlu melakukan intervensi pasar. Artinya, perlu dan pengecekan kembali harga komoditas vital sehingga dapat mengantisipasi kenaikan harga yang terjadi. Dalam hal ini, pemerintah harus menerapkan kebijakan batas minimum dan batas atas harga.

"Jadi, jika harga cenderung naik, maka ditetapkan saja batas atasnya. Mengapa? karena jika tidak ada ketentuan batasan harga, nanti akan menimbulkan kerugian karena harga akan cenderung naik terus. Ini bisa merugikan baik untuk konsumen maupun produsen," pungkasnya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Lifestyle23 Februari 2025, 17:30 WIB

Pop Mart Resmikan Gerai Ketiganya di Mall Kota Kasablanka, Jadi yang Terbesar

Ada area interaktif spesial dengan tajuk 'Love is a Blind Box' bakal hadir di Fashion Atrium Kota Kasablanka.
Ilustrasi gerai Pop Mart. (Sumber: pop mart)
Lifestyle23 Februari 2025, 17:00 WIB

HOKA Bondi 9 Experience Hadir di Ashta District 8 Jakarta, Buka Selama 17 Hari

HOKA Hadirkan Pop-Up Experience untuk Rayakan Peluncuran Bondi 9.
HOKA membuka pop-up experience sebagai wujud perayaan sepatu barunya. (Sumber: HOKA)
Techno23 Februari 2025, 16:19 WIB

ASUS Umumkan Mouse Wangi dan Keyboard Marshmallow KW100 yang Diperbarui

Masing-masing punya ketahanan hingga 10 juta klik dan 10 juta penekanan tombol.
ASUS hadirkan tetikus yang bisa mengluarkan aroma wangi. (Sumber: ASUS)
Hobby22 Februari 2025, 16:51 WIB

Mau Beli Akun atau Joki Gim? BangJohn Bisa Jadi Opsi

Platform ini Tawarkan Solusi Transaksi yang Aman dan Nyaman bagi Gamers.
BangJohn memungkinkan konsumen untuk jual, beli, dan joki gim. (Sumber: istimewa)
Techno21 Februari 2025, 23:29 WIB

Instagram Tambahkan Sejumlah Fitur DM Baru dalam Pembaruannya

Pembaruan DM meliputi berbagi musik, penjadwalan pesan, penerjemahan, dan banyak lagi.
Sejumlah pembaruan di pesan langsung (DM) Instagram. (Sumber: Meta)
Culture21 Februari 2025, 18:19 WIB

Sarkem Fest 2025 Digelar 2 Hari, Ini Daftar Acaranya

Sarkem Fest menampilkan tradisi ruwahan apeman.
Sarkem Fest 2025.
Techno21 Februari 2025, 18:08 WIB

Wacom Intuos Pro Dirombak Total, Tersedia dalam 3 Ukuran

Jajaran Intuos Pro 2025 telah dirampingkan dan dilengkapi kontrol dial mekanis baru yang dapat disesuaikan..
Wacom Intuos Pro. (Sumber: Wacom)
Lifestyle21 Februari 2025, 17:51 WIB

NJZ Menjadi Bintang dalam Kampanye Denim Musim Semi 2025 Calvin Klein

Pengumuman ini merupakan yang pertama setelah perubahan nama mereka menjadi NJZ.
Member NJZ jadi model untuk koleksi pakaian musim semi 2025 dari Calvin Klein. (Sumber: Calvin Klein)
Techno21 Februari 2025, 17:08 WIB

Apple Tak Lagi Produksi iPhone 14 dan Setop Pakai Port Lightning

Apple telah beralih ke USB-C yang dimulai dari iPhone 15.
iPhone 14 (Sumber: Apple.com)
Automotive21 Februari 2025, 16:15 WIB

IIMS 2025: KIA Pajang New Sonet dan New Seltos, Begini Spek dan Harganya

Kedua SUV ini siap menemani perjalanan perkotaan hingga petualangan luar kota.
KIA New Sonet dipajang di IIMS 2025. (Sumber: KIA)