Memiliki bisnis di era saat ini perlu diikuti dengan strategi promosi digital. Salah satu kanal yang bisa dimaksimalkan adalah website atau blog. Di sana kita bisa memasukkan materi konten yang berhubungan langsung dengan produk kita, merek, maupun konten-konten yang berbeda namun tak berseberangan jauh dengan jenis produk, jasa atau layanan yang kita tawarkan bagi pelanggan.
Tetapi yang perlu diingat, di masa sekarang manusia hidup begitu lekat dengan perangkat mobile seperti smartphone. Jaringan internet yang secara bertahap merata ke berbagai daerah, membuat masyarakat dipermudah mengakses konten dari layar smartphone. Maka, sudah saatnya ini dimanfaatkan oleh pemilik usaha.
Untuk membantu memperkuat upaya konten seluler milik kamu, ada sejumlah tips yang bisa diterapkan, untuk mengembangkan konten ramah seluler yang melibatkan dan mengubah persepsi dari pelanggan.
Buatlah perkenalan yang kuat terhadap brand/merek
Ponsel jauh lebih kecil daripada ukuran dari desktop komputer. Dengan kapasitas yang lebih sedikit tersedia untuk menyampaikan pesan, kamu harus mempertimbangkan betul informasi yang akan disajikan.
Laman Techsmith menjelaskan, dalam kebanyakan kasus, pengguna dari telepon genggam hanya akan melihat beberapa paragraf maksimal sebelum perlu menggeser ke bawah lagi untuk melihat informasi lebih lanjut.
Rerata pengunjung menghabiskan tiga menit atau kurang dari itu, di satu situs website. Maka buat pengantar yang kuat, yang menghindari informasi tidak perlu dan langsung ke intinya.
Jangan lupa untuk membagikan informasi paling relevan yang terkait dengan topik perkenalan merek.
Bagikan konten menjadi tulisan-tulisan pendek
Hilangkan kebutuhan untuk menggeser atau mengonsumsi lebih banyak konten, dengan cara mengikuti pendekatan 1-2-3-4-5 ala penulis Jon Ziomek.
Makna dari angka tersebut, Ziomek menyarankan agar paragraf dalam kontenmu berisikan satu gagasan, diungkapkan dalam dua hingga tiga kalimat, dengan tidak lebih dari empat hingga lima baris di halaman.
Ziomek mengatakan, jadikan enam baris paragrafmu menjadi lebih dari satu inci panjangnya, yang terlalu tebal untuk sebagian besar pembaca.
"Ini terutama berlaku saat mengembangkan konten yang ramah seluler," ujarnya, dikutip dari Techsmith, Minggu (30/4/2023).
Dari Yahoo! Style Guide, kami menemukan bahwa laman itu menyarankan paragraf yang lebih pendek jika memungkinkan. Mereka mengatakan, dua sampai tiga kalimat sudah cukup.
"Cukup memberikan ide sebanyak satu atau dua dalam satu paragraf," tulis mereka.
Siasati beda konten desktop dan mobile
Selanjutnya untuk kita pahami bersama, pertimbangan untuk meriset bagaimana pengguna dapat mengkonsumsi konten kita, berbeda antara desktop dan perangkat seluler.
Riset eye-tracking menunjukkan bahwa, pengunjung laman web memindai situs dan layar ponsel dalam berbagai pola, yang semuanya harus dipertimbangkan saat mengembangkan konten kita.
Menyiasati itu, ada beberapa pola penggunaan yang bisa digunakan dalam membuat konten, seperti disarankan oleh laman Search Engine Journal. Apa saja itu?
- Memotong pola tulisan: Selalu hindari kata di baris pertama ketika beberapa baris teks tersebut dimulai dengan kata yang sama,
- Membuat pola komitmen: Membaca setiap kata di laman web, meskipun penelitian menunjukkan jika ini bukan pola yang umum,
- Membuat pola layer-cake: yaitu memindai judul dan subjudul dan melewatkan teks normal diantaranya,
- Pola penandaan: focus pada satu tempat saat mereka menggulir dari halaman tersebut, hal tersebut lebih umum terjadi di pengguna ponsel,
- Tawarkan sebuah ringkasan atau highlights
Pengguna seluler lebih suka informasi penting segera ditampilkan. Ringkasan itu harus menyoroti intisari dari konten yang akan datang. Dengan menulis ringkasan, kita tidak hanya memberikan informasi yang dicari pembaca di bagian atas halaman web, tetapi juga menyoroti konten yang dapat diberi tautan dan dibagikan.