Manusia di era kekinian harus menghadapi pandemi Covid-19, kecerdasan buatan, offshoring, ChatGPT yang terasa mengancam, dan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di seluruh dunia. Dan di saat bersamaan, pasar kerja berkembang lebih cepat daripada yang dapat diikuti oleh sebagian besar pekerja.
Hampir 70 juta pekerjaan baru akan diciptakan di seluruh dunia, dan 83 juta akan dihilangkan pada 2027. Demikian data milik laporan Masa Depan Pekerjaan 2023 Forum Ekonomi Dunia, yang kami lansir dari Fortune, Selasa (2/5/2023).
Dalam skema besar, itu berarti hanya sedikit yang dapat dilakukan pekerja individu untuk tetap kebal terhadap perubahan kebiasaan kerja. Tapi satu hal yang bisa mereka lakukan: meningkatkan keterampilan.
Kesenjangan keterampilan sangat besar, sehingga menjadi salah satu penghalang utama yang mencegah perusahaan memodernisasi model bisnis mereka. Ini kata salah satu perusahaan kepada World Economic Forum (WEF) di lamannya.
Jelas ada kebutuhan pelatihan dan keterampilan ulang untuk mengikuti lanskap yang berubah cepat. WEF menemukan, hampir setengah (44%) dari keterampilan pekerja individu perlu diperbarui.
Chief operating officer LinkedIn, Dan Shapero, menyatakan bahwa dalam tren jangka panjang tidak dapat disangkal bahwa permintaan akan keterampilan melebihi pasokan keterampilan.
Ia melanjutkan, tahun 2022 adalah pasar tenaga kerja paling ketat yang pernah dia lihat selama 15 tahun bekerja di LinkedIn.
"Tahun ini sedikit lebih seimbang, namun masih terlihat ketat," terangnya, masih dari laman Fortune.
Sekarang, saat kita mengetahui 10 keterampilan teratas ini, yang menurut pemberi kerja semakin penting untuk lima tahun ke depan. Siapa tahu kamu berminat mengikuti kelas virtual atau pelatihan khusus untuk mendapatkan satu atau lebih di antaranya. Simak di bawah:
1.Creative Thinking
2.Analytical Thinking
3.Technological Literacy
4.Rasa Ingin Tahu dan Ingin Belajar Seumur Hidup
5.Ketahanan, Fleksibilitas, dan Kelincahan
6.Sistem berfikir AI dan big data
7.Motivasi dan kesadaran diri
8.Manajemen kemampuan
9.Talent management
10.Service orientation dan customer service
Dan bonus keterampilan ke-11, yaitu kepemimpinan dan pengaruh sosial. Dengan kata lain, keterampilan ke-11 ini perlu kamu miliki bila kamu punya peran public influence yang menggunakan media sosial.
Dengan item seperti Artificial Intelligence (AI) dan Big data, system thinking, dan pengetahuan akan teknologi, pengusaha tampaknya menyadari semakin pentingnya kecerdasan buatan dan teknologi canggih lainnya di tempat kerja.
Selama lima tahun berikutnya, tulis WEF, AI dan digitalisasi akan mengubah hampir seperempat dari semua pekerjaan.
Tetapi prioritas tertinggi bisnis untuk keterampilan pekerja adalah sifat yang selalu hijau, sebagian besar tidak berwujud. Serta keterampilan lunak seperti pemikiran kreatif, motivasi, dan pembelajaran seumur hidup. Keinginan pengusaha untuk keterampilan kognitif yang kuat mencerminkan semakin pentingnya pemecahan masalah yang kompleks, tulis laporan WEF.
Bahkan, CEO Apple Tim Cook telah lama mendorong pekerja dengan kekuatan dalam soft skill ini, untuk melamar ke raksasa teknologi tersebut. Dia mencari empat ciri khusus pada karyawan baru, katanya kepada para mahasiswa di University of Naples Federico II di Italia tahun lalu. Empat ciri itu adalah kemampuan untuk berkolaborasi, serta kreativitas, rasa ingin tahu, dan keahlian.
"Itu adalah hal-hal yang kami cari dari orang-orang, dan itu merupakan formula yang sangat baik bagi kami," kata Cook.
"Kami mencari orang-orang yang berpikir secara berbeda, yang dapat melihat suatu masalah dan tidak terjebak dalam dogma tentang bagaimana masalah itu selalu dilihat," ungkapnya.
Menyusul pergeseran seismik selama tiga tahun terakhir, para pemimpin industri telah berkomentar tentang revolusi berbasis keterampilan. Seringkali, itu bisa berarti menjauh dari persyaratan gelar dan menuju fokus pada peningkatan keterampilan secara keseluruhan.
CEO Coursera, Jeff Maggioncalda, mendorong agar para anak muda kandidat pekerja non-gelar dapat mempelajari keterampilan baru dengan kecepatan yang kira-kira sama dengan lulusan perguruan tinggi.
"Tetapi mendapatkan kedua jenis pekerja berbeda dengan pijakan yang sama, akan membutuhkan peran publik dan swasta untuk bekerja sama, dalam menyediakan jalur yang terjangkau dan fleksibel; yang dapat membantu pekerja meningkatkan keterampilan dan transisi ke pekerjaan masa depan," imbuhnya.