Techverse.asia - Libur panjang saat Idul Adha berlansung mulai 29 Juni sampai 2 Juli 2023, sedangkan libur masa sekolah sampai 16 Juli 2023. Ini menjadi momen untuk liburan bersama keluarga, baik jalan-jalan ke destinasi wisata ataupun bersilaturahmi ke rumah saudara di kampung halaman.
Untuk itu, bagi pengguna mobil pribadi yang akan bepergian untuk mengutamakan faktor keselamatan dan kenyamanan hingga dapat melakukan perjalanan tanpa adanya hambatan, utamanya soal ban mobil.
Deputy Head of Original Equipment (OE) Sales, Bridgestone Indonesia, Fisa Rizqiano menyampaikan, keselamatan menjadi faktor penentu kelancaran bagi pengemudi yang menggunakan mobil pribadi saat bepergian, khususnya yang akan menempuh perjalanan jarak jauh.
"Oleh karena itu, kami mengajak seluruh pengguna mobil pribadi agar melakukan pengecekan ban secara berkala mobil supaya aman, karena kondisi ban yang prima juga mengurangi potensi masalah saat melakukan perjalanan jarak jauh," kata Fisa pada Rabu (28/6/2023).
Operator jalan tol, PT Jasa Marga (Persero) memprediksi, sebanyak 1.065.952 atau satu juta lebih kendaraan pribadi akan keluar dari Jabodetabek selama tujuh hari periode Libur Idul Adha 2023, atau pada Selasa (27/6/2023) hingga Senin (3/7/2023).
Baca Juga: Cara Hilangkan Bau Prengus Daging Kambing supaya Lebih Empuk
Sementara itu, satu dari lima penyebab utama kecelakaan adalah kendaraan yang bermasalah saat digunakan untuk melakukan perjalanan, khususnya perjalanan jarak jauh. Selain mesin, bagian dari mobil yang harus dicek ketika bepergian jarak jauh adalah ban.
"Komponen ini krusial, karena menjadi satu-satunya titik kontak antara mobil dengan permukaan jalan," terangnya.
Untuk memastikan kondisi ban tetap prima selama perjalanan, berikut hal-hal penting tentang ban kendaraan yang perlu diperhatikan pengendara mobil menjelang perjalanan wisata di Libur Idul Adha dan libur sekolah.
Ban aus
Ban secara alami akan aus jika semakin sering dikemudikan dan ban yang aus memberikan traksi yang berkurang dibandingkan ban dengan tapak yang memadai, terutama dalam kondisi cuaca buruk.
Jika batas Tire Wear Indicator (TWI) sudah terlihat, hal ini menujukkan bahwa kedalaman tapak ban yang tersisa sama dengan atau lebih rendah dari 1,6 milimeter (mm) dan menandakan bahwa ban tersebut sudah harus diganti.
Antisipasi trotoar, lubang, dan bahaya lainnya
Menabrak trotoar atau mengemudi di jalan yang kondisinya buruk seperti misalnya jalan berlubang atau jalan tidak beraspal, dapat menyebabkan ketidakselarasan roda. Hal ini juga dapat berpotensi sistem kerja suspensi kendaraan yang berlebih sehingga berdampak pada keausan ban.
Demikian juga berkendara dalam kondisi cuaca buruk dapat menyebabkan ban lebih cepat aus karena harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan traksi. Membeli ban yang dirancang secara khusus untuk bekerja dalam kondisi cuaca tertentu, dapat memberi pengendara traksi dan kontrol ekstra, yang berarti keamanan yang lebih baik.
Baca Juga: Aman dan Sehat Mengonsumsi Daging Kurban, Kenapa Tidak? Begini Caranya
Gaya mengemudi
Gaya mengemudi yang agresif seperti menikung keras, akselerasi cepat, dan pengereman mendadak, dapat meningkatkan tekanan pada ban secara luar biasa, menyebabkan ban cepat aus.
Pengemudi dapat memperpanjang umur ban mereka secara signifikan dengan menghindari cara berkendara yang agresif.
Perawatan Rutin
Cara lain untuk memperpanjang umur ban adalah dengan mengikuti perawatan kendaraan dan bannya dengan benar. Beberapa hal yang dapat dilakukan sendiri adalah memeriksa tekanan udara, kedalaman telapak, dan kondisi fisik ban.
Penting untuk memeriksakan kondisi ban secara teratur, seperti memeriksakan ada tidaknya kerusakan, menjaga tekanan udara sesuai rekomendasi pabrikan, dan menjaga agar ban tetap lurus.
Tanpa perawatan yang tepat, masa pakai ban dapat berkurang hingga setengahnya atau bahkan lebih, dalam beberapa kasus ekstrim.