Techverse.asia - Generasi sandwich - generasi dewasa yang harus menanggung hidup tiga generasi yaitu orang tuanya, diri sendiri, dan anaknya - di Indonesia masih banyak yang ada di fase perjuangan memiliki ketahanan finansial hingga dapat merdeka secara finansial.
Berdasarkan data dari survei Katadata Insight Center dan Astra Life pada September 2021 terhadap 1.828 responden usia produktif 25-45 tahun yang tersebar di seluruh Indonesia, hasilnya menunjukkan 48,7 persen adalah generasi sandwich yang punya tanggungan finansial atas keluarganya.
Baca Juga: Cara Memperbaiki Kesehatan Keuangan Setelah Lebaran
Faktanya, dari seluruh generasi sandwich di Indonesia hanya 13,4 persen yang memiliki kesiapan finansial dalam memenuhi kebutuhan pokok, menabung, dan berinvestasi. Berkaca dari data tersebut, penting buat orang yang sedang berada di usia produktif untuk mempunyai ketahanan finansial bagi keluarga dan dirinya sendiri. Simak empat tips membuat rencana keuangan:
1. Jangan cuma mengandalkan satu penghasilan
Rumus mendasar dalam mengelola keuangan adalah pendapatan harus lebih besar daripada pengeluaran. Sehingga penting untuk bijak dalam mengatur pengeluaran berdasarkan prioritas. Oleh karena itu, setelah terima gaji sebaiknya segera dialokasikan sesuai dengan pos pengeluaran.
Hal yang umum dilakukan ialah menyisihkan alokasi gaji 30-50 persen untuk biaya hidup, hutang maksimal 30 persen, tabungan dan investasi minimal 10 persen, dan proteksi sekitar 10 persen. Metode alokasi budget ini bisa membantu mengatur keuangan agar lebih teratur. Jika selisih dari pendapatan dan pengeluaran kebutuhan hampir sama, diperlukan upgrade skill guna meningkatkan karir atau mencari penghasilan tambahan.
2. Sisihkan penghasilan
Saat menerima gaji yang perlu dilakukan adalah menyisihkannya, jangan menunggu hingga akhir bulan menunggu berapa jumlah uang yang tersisa baru disisihkan. Niscaya cara seperti ini tidak akan berguna lantaran biasanya orang akan tergoda untuk membeli sesuatu yang kurang penting seperti terlalu seri beli minuman di kofisyop, biaya parkir, hingga membeli banyak barang di supermarket.
Selain itu, berlangganan produk digital di smartphone seperti audio, video, streaming maupun permainan yang berbayar juga akan menggerus keuanganmu. Tak hanya itu, bocor halus juga bisa terjadi akibat tekanan sosial karena tidak ingin ketinggalan tren yang sedang berlaku di kalangan generasi sandwich, misal nonton konser musik, ganti ponsel baru, atau makan di restoran yang lagi viral.
Baca Juga: 4 Tips Mengatur Keuangan Saat Mudik bagi Keluarga Muda
3. Menyiapkan program pensiun
Menyiapkan pensiun sejak dini penting dilakukan karena bisa sebagai bekal untuk masa depan. Caranya dengan membayarkan sejumlah uang yang sudah ditetapkan secara rutin per bulannya untuk asuransi kesehatan, asuransi jiwa, hingga investasi. Dana yang dialokasikan untuk pensiun ini juga bisa diambil kalau dalam keadaan mendesak atau dana darurat.
Tentang investasi, kamu sebaiknya memahami berbagai jenis investasi karena punya risiko yang berbeda-beda. Bagi generasi sandwich yang baru akan mulai berinvestasi, pelajari terlebih dahulu setiap jenis risikonya agar bisa berinvestasi dengan aman.
Untuk pemula, jenis investasi yang aman untuk dilakukan adalah yang dapat memberikan imbal hasil seperti reksadana atau obligasi. Pemasukan (income) dari investasi yang diperoleh setiap bulannya dapat diinvestasikan kembali guna mendapat hasil yang lebih optimal.
4. Pratinjau pos keuangan secara berkala
Setelah mengelola secara disiplin bujet per bulan, dengan skala prioritas yang sudah dimiliki dan memanfaatkan investasi yang terus berjalan, penting juga dilakukan pratinjau (review) secara berkala dari pos keuangan yang dimiliki. Perlu diingat, hal yang tidak disengaja terjadi seperti 'bocor halus' pada pos keuangan dan sering dilakukan tanpa sadar, bisa jadi akan menjadi habit atau gaya hidup.
Untuk itu, pratinjau secara berkala akan berguna sebagai evaluasi keuangan. Pratinjau berkala juga diperlukan untuk kebutuhan proteksi baik untuk jiwa ataupun kesehatan agar proteksi yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan di setiap tahapan kehidupan.