Techverse.asia - Sebelum mudik lebaran, pemudik bisa mengecek keausan telapak ban. Pasalnya, ketebalan telapak ban pasti berkurang atau mengalami keausan seiring pemakaian mobil. Ban yang aus akan berkurang daya cengkeramnya ke jalan sehingga berbahaya pada kondisi tertentu seperti di musim hujan.
Hal ini penting karena di masa mudik lebaran, mobil akan dimuati penumpang sampai penuh. Apalagi kalau keausan yang terjadi tidak normal yang berakibat mobil semakin sulit dikendalikan. Kondisi akan kian buruk jika mobil mengalami masalah seperti aquaplaning yang dapat memicu kecelakaan.
Idealnya, tingkat keausan ban mobil merata hingga mendekati batas minimal dan diganti dengan ban baru. Namun, beberapa penyebab seperti gaya mengemudi dan problem di kaki-kaki mobil dapat membuat keausan ban tidak normal.
Tidak heran kalau tingkat keausan ban merupakan salah satu faktor penting yang menentukan ban mobil masih layak pakai atau tidak di masa mudik mebaran. Selain itu, telapak ban yang mulai tipis tidak wajar bisa dipakai untuk mengidentifikasi masalah pada komponen mobil.
Baca Juga: Yamaha Siagakan 89 Bengkel dan 3 Pos Jaga Selama Mudik Lebaran
1. Ban aus di bagian tepi atau tengah telapak
Jenis keausan pada bagian ini menandakan tekanan udara ban mobil tidak sesuai rekomendasi pabrikan. Jika ban mobil sering kekurangan tekanan udara, kedua sisi luar telapak ban akan aus lebih dulu karena bagian ini dipaksa menapak lebih kuat.
Sebaliknya, kalau tekanan udara ban terlalu tinggi, maka yang aus terlebih dahulu adalah pada bagian tengah telapak ban. Selalu pastikan tekanan udara ban tidak kurang atau lebih dengan mengukurnya seminggu sekali.
2. Ban aus sebelah dalam atau luar saja
Suspensi yang rusak dapat mengakibatkan keausan ban tidak normal akibat peredaman bertumpu pada ban. Faktor lain yang menyebabkan sebelah ban lebih cepat aus ketimbang sisi lainnya adalah karena sudut camber yang tidak tepat.
Pada camber negatif, keausan ban sebelah dalam akan lebih cepat, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu, cek kondisi suspensi secara berkala dan pastikan mobil di-spooring sesuai anjuran bengkel ketika servis berkala.
Baca Juga: Mudik Jalur Darat Via Brebes, Mampir ke Rest Area Banjaratma Dulu
3. Ban aus berserabut
Ban yang aus disertai serabut atau berbulu pada telapak ban disebabkan oleh kondisi toe-in sudah tidak tepat. Toe in terlalu besar menyebabkan roda selip keluar dan menggesek bidang telapak ban bagian dalam ke permukaan jalan.
Keausan yang terjadi membentuk susunan seperti bulu halus. Pastikan keausan seperti ini tidak terjadi dengan memeriksa kaki-kaki mobil dan lakukan spooring ban secara berkala di bengkel yang dipercaya.
4. Ban aus toe and heel
Keausan seperti ini terjadi pada ban yang bukan penggerak roda. Contoh, mobil penggerak roda belakang akan mengalaminya pada ban depan, begitu juga sebaliknya. Keausan terjadi karena pengereman dilakukan berulang-ulang secara cepat pada jarak pendek, terutama pada permukaan jalan yang rusak.
Baca Juga: Suzuki Beri Layanan Bengkel Siaga di 66 Titik Selama Masa Mudik-Balik Lebaran
Penyebab lainnya, bushing suspensi, ball joint, dan bearing roda sudah mengalami kerusakan. Selain berkendara dengan bijak, lakukan pengecekan kaki-kaki mobil secara berkala untuk menjaga kondisinya.
5. Ban aus setempat
Ban aus setempat atau spot wear adalah aus pada telapak ban yang bentuknya seperti lekukan mangkok akibat pengereman mendadak atau panic braking pada kendaraan yang tidak ada rem ABS atau sistem ABS-nya bermasalah.
Kondisi itu juga bisa terjadi ketika bearing roda, ball joint, tie rod end, dan bagian lain kaki-kaki mobil rusak sehingga membuat ban goyang pada titik tertentu. Gaya berkendara yang aman dan menjaga kondisi kaki-kaki mobil merupakan upaya mencegah keausan ban jenis ini.
Spooring ban mobil memegang peran penting untuk mencegah keausan ban yang tidak wajar. Sudut keselarasan roda dapat diatur di titik optimal untuk menjaga pergerakan ban. Teknisi bengkel resmi Toyota juga dapat melihat potensi masalah di area kaki-kaki mobil seperti bagian kemudi atau suspensi.
Kerusakan komponen dapat segera ditangani sehingga ban terhindar dari keausan tidak normal yang bisa memicu kecelakaan. Atur waktu servis berkala sebelum mudik Lebaran karena biasanya pelanggan yang berkunjung semakin banyak jelang Lebaran.