Techverse.asia – Indonesia dianugerahi pemandangan alam yang luar biasa. Salah satunya adalah gunung, ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang punya banyak gunung.
Proses terbentuknya gunung karena terjadi benturan antarlempeng. Untuk di Pulau Jawa sendiri tercatat ada 38 gunung.
Baca Juga: Film Live Action Pinocchio Tayang Bulan Depan, Tom Hanks Perankan Gepetto
Banyaknya gunung yang ada di Pulau Jawa menjadi daya tarik, utamanya untuk para pecinta alam. Mereka tertantang untuk mendaki gunung-gunung tersebut.
Rasa ingin menaklukkan gunung semakin besar dengan munculnya istilah seven summits atau tujuh puncak. Artinya, tujuh gunung dengan puncak tertinggi di Tanah Air.
Techverse.asia akan merangkum gunung-gunung tinggi yang ada di Jawa:
Gunung Semeru
Gunung yang tahun lalu meletus ini berada perbatasan antara di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Ketinggiannya mencapai 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Pada ketinggian tertentu, pendaki akan disuguhkan panorama alam seperti hutan cemara, danau, serta padang sabana.
Semeru termasuk dalam gunung berapi aktif di Pulau Jawa. Sampai saat ini, Gunung Semeru sudah meletus sebanyak 55 kali.
Ada dua jalur pendakian Gunung Semeru, yaitu via Ranu Pane, jalur pendakian umum. Dan via Ayek-ayek, tidak dibuka untuk umum karena di kawasannya masih banyak terlihat hewan liar yang dilindungi.
Gunung Slamet
Di posisi kedua ada Gunung Slamet yang memiliki ketinggian 3.432 mdpl. Lokasinya ada di antara lima kabupaten, yaitu Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Pemalang.
Gunung ini terbentuk dari subduksi Lempeng Indo-Australia pada Lempeng Eurasia di selatan Pulau Jawa. Retakan pada lempeng membuka jalur lava ke permukaan.
Untuk para pecinta alam, Gunung Slamet termasuk destinasi favorit untuk didaki. Meskipun jalur pendakiannya terkenal sulit lantaran didominasi pasir dan bebatuan.
Baca Juga: Tips Liburan ke Kepulauan Karimunjawa dan Enam Spot Wisata yang Apik
Asal usul nama slamet diambil dari bahasa Jawa yang artinya selamat. Nama ini diberikan karena dipercaya gunung ini tidak pernah meletus besar dan memberi rasa aman bagi warga sekitar.
Bagi yang mau mendaki bisa melalui Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga. Jalur populer lainnya yang relatif lebih baru dibuka dari arah selatan (Banyumas) dan arah utara dan timur laut adalah dari Baturraden dan dari Desa Gambuhan, Desa Jurangmangu dan Desa Gunungsari di Kabupaten Pemalang.
Selain itu, ada pula jalur yang baru saja diresmikan tahun 2013 lalu, yaitu jalur Dhipajaya yang terletak di Desa Clekatakan.
Gunung Sumbing
Gunung Sumbing diketahui memiliki ketinggian 3.340 mdpl. Ini adalah gunung tertinggi ketiga di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru dan Gunung Slamet.
Gunung ini secara administratif terletak di tiga wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Magelang, Kabupaten Temanggung, dan Kabupaten Wonosobo.
Masyarakat sering menyebut bahwa Sindoro dan Sumbing mirip dikarenakan bentuknya. Dalam catatan sejarah sebelum bernama Gunung Sumbing, gunung ini bernama Gunung Sembung.
Jalur pendakian Gunung Sumbing paling populer adalah melalui pos Garung. Garung adalah sebuah desa di kaki bagian utara Gunung Sumbing, di kawasan Kledung Pass.
Dekat dengan Desa Garung tersebut juga terdapat basecamp untuk pendakian ke Gunung Sindoro. Selain itu juga terdapat jalur lain seperti Bowongso, Cepit, Lamuk, Banaran, Butuh Kaliangkrik, dan Mangli Kaliangkrik.
Gunung Arjuno
Gunung ini bentuknya kerucut dengan ketinggian 3.339 mdpl. Letaknya ada di perbatasan Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Pasuruan dan berada di bawah pengelolaan Taman Hutan Raya Raden Soerjo.
Nama Arjuno tidak lain merupakan tokoh pewayangan Mahabharata, yaitu Arjuna. Gunung yang tak punya kawah ini bisa didaki dari berbagai arah meliputi arah Utara (Tretes) melalui Gunung Welirang, dan arah Timur (Lawang) dan dari arah Barat (Batu-Selecta), dan arah selatan (Karangploso), juga dari Sumberawan, Singosari.