Sewaktu menempuh perjalanan menggunakan mobil dan mengajak anak beserta kita, tentu tak bisa sembarangan.
'Namanya anak-anak', apalagi saat berusia bayi dan balita dalam masa perkembangan, mereka sedang belajar untuk mengetahui semua hal di sekitarnya.
Tak akan jauh berbeda ketika mereka berada di dalam mobil. Di masa aktif seperti itu, mereka akan sangat membenci hanya duduk diam.
Namun, bukan berarti hal tersebut menjadi alasan orang tua untuk membiarkan anak begitu saja duduk di dalam mobil tanpa car seat.
Penumpang bayi perlu perlakuan dan peranti khusus agar tetap nyaman dan aman saat berkendara.
Teknologi car seat bukanlah hal baru di dunia automotif. Car seat di zaman sekarang, hadir dengan beragam teknologi pendukung dan sistem pengamanan yang semakin baik waktu ke waktu. Sudah ada pula car seat dengan teknologi terbarukan dan mengadopsi Internet of Things (IoT).
Car Seat Bukan 'Kursi Biasa'
Baby car seat merupakan perangkat wajib. Tak hanya keamanan dan kenyamanan bayi, pengemudi akan terbantu dengan adanya baby car seat.
Car seat melatih anak membiasakan diri duduk tenang dan tidak terlalu banyak bergerak di dalam mobil.
Fungsi car seat sama seperti sabuk pengaman pada orang dewasa. Yakni, sebagai alat pelindung anak dari risiko cedera apabila terjadi benturan, kecelakaan atau pengereman mendadak.
Sebuah artikel, yang dipublikasikan perusahaan teknologi Hyundai mengungkap fungsi penting car seat. Saat terjadi pengereman mendadak atau tabrakan dari depan, belakang, maupun dari samping, bantalan pada baby car seat berfungsi melindungi tubuh anak dan meminimalkan risiko terlempar atau terbentur.
Tetapi, penggunaan car seat perlu disesuaikan dengan usia dan berat badan anak. Dan sangat disarankan agar baby car seat tidak dipasang di kursi depan. Terutama lagi bila mobil dilengkapi dengan airbag, karena baby car seat justru akan terdorong air bag yang mengembang saat terjadi kecelakaan.
Selain itu, untuk anak usia kurang dari 1 tahun, baby car seat dipasang menghadap belakang, karena posisi ini lebih aman. Dengan demikian, bila mobil terpaksa berhenti mendadak, badan bayi tidak terdorong ke depan atau tercekik sabuk pengaman.
Baru ketika anak berusia di atas 1 tahun, baby car seat bisa dihadapkan ke depan. Tetapi tetap ada di posisi duduk baris belakang.
Jenis-jenis Car Seat
Seperti dikemukakan sebelumnya, penggunaan car seat harus disesuaikan dengan usia anak. Laman produsen mobil asal China, Wuling, menjabarkan jenis-jenis car seat seperti berikut ini:
- Car seat bayi (infant car seat)
Bentuknya seperti keranjang, biasanya digunakan untuk bayi yang baru lahir hingga beratnya maksimal 10 Kilogram. Pemasangan menghadap ke belakang, posisi ini lebih aman untuk tulang-tulang anak yang belum sepenuhnya kuat.
- Car seat bisa dibolak-balik (convertible car seat)
Bentuknya seperti kursi pengemudi kendaraan, ada penyangga berupa sayap di kiri-kanan. Kursi ini disebut bolak-balik, karena memang bisa dipakai untuk dibolak-balik.
Car seat dipasang menghadap ke belakang, untuk bayi yang beratnya tidak mencapai 10 Kg dan berusia di bawah satu tahun. Kemudian dipakai menghadap ke depan untuk anak berusia genap satu tahun, yang beratnya di atas 10 Kg dan kurang dari 20 Kg.
- Penyangga (booster)
Car seat jenis ini memiliki umur pakai cukup panjang. Bisa dipakai untuk anak dengan berat 10 Kg, hingga sang anak memiliki tinggi badan cukup untuk dapat memakai seatbelt tanpa bantuan penyangga.
Car seat bisa ditempatkan di bagian tengah kursi penumpang.
Pasang Car Seat dengan Benar
Perlu diperhatikan, letak car seat harus dengan kemiringan 45 derajat, agar anak tidak kesulitan bernapas ketika duduk terlalu tegak.
Bila car seat tidak bisa disetel kemiringannya, ganjal dengan gulungan handuk kecil atau kain, agar posisi anak menjadi agak rebah.
Sementara itu untuk anak yang sudah agak besar, maka car seat bisa dipasang dengan sudut kemiringan sebesar 35 derajat.
Tidak semua car seat diberi fitur penanda jika tidak diletakkan secara benar. Maka usahakan anak menempati car seat dengan benar.
Jika memakaikan car seat pada bayi, sangat perlu untuk memastikan tali pengamannya terpasang ketat dan sejajar dengan badan bayi, atau di bawah bahu.
Jadi, tempatkan bayi pada car seat, kemudian pasang tali pengaman di kedua bahu (shoulder straps) dan pinggang mereka. Selanjutnya kencangkan tali pengaman di bahu kiri dan kanan. Lalu kunci dengan pengunci tali di bagian tengah pinggang bayi.
Pastikan pemakaian tali bahu tidak longgar atau tidak terlalu ketat. Caranya dengan mengukur satu jari dari bahu si bayi. Langkah ini memastikan bayi dapat duduk nyaman di kursinya selama perjalanan.
Jangan mencoba menempatkan bayi di kursi depan penumpang, sebelum ia berusia 3 tahun atau telah memiliki berat sekitar 16 Kg. Selamat menikmati perjalanan yang menyenangkan, nyaman dan aman :)