Pemerintah Kabupaten Sleman resmi meluncurkan Calendar of Events 2023.
Peluncuran kalender wisata dan kegiatan selama setahun ke depan itu, dilakukan secara simbolis oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo bersama Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa. Keduanya membunyikan alat permainan tradisional 'otok-otok' bersama puluhan pengunjung yang hadir, di Atrium Shinta Sleman City Hall, Jumat (20/1/2023).
Dalam sambutannya, Bupati Sleman Kustini mengatakan, acara peluncuran Calendar of Event ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat, terkait pelaksanaan event di Kabupaten Sleman sepanjang 2023.
Ia berharap, masyarakat luas dapat mengetahui jadwal event di Sleman dan ini tentunya akan menjadi magnet kunjungan wisatawan ke Kabupaten Sleman.
Diluncurkannya kalender kegiatan wisata, seni, olahraga, budaya, adat dan pergelaran itu, diyakini dapat meningkatkan kunjungan ke Kabupaten Sleman. Sebagai dampak ikutan, berikutnya bakal menggerakkan sektor lain seperti Usaha Mikro Kecil Menengah, ekonomi kreatif, akomodasi, dan lain sebagainya.
Kustini juga mengajak seluruh stakeholder dan masyarakat, untuk bersama-sama mendukung dan menyukseskan penyelenggaraan event-event di Kabupaten Sleman sepanjang 2023.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Ishadi Zayid menjelaskan, tercatat dalam kalender itu ada 60 kegiatan skala lokal, nasional dan internasional yang akan diselenggarakan di wilayah Kabupaten Sleman. Tersebar dari utara, selatan, Sleman Timur dan Sleman Barat.
Dari 60 itu, terdapat beberapa event yang menjadi unggulan. Antara lain Festival Van der Wijck (2-3 Juni 2023), Prambanan Jazz Festival (7-9 Juli dan 14-16 Juli 2023), Tour de Merapi (25 Juli 2023), Sleman Creative Week (20-22 Oktober 2023), Sleman Temple Run (5 November 2023), Ngayogjazz (18 November 2023), dan Jogja International Heritage Walk (18-19 November 2023).
Senada dengan sang Bupati, Ishadi juga optimistis beragam kegiatan ini bisa mendobrak angka kunjungan.
Ia mengulik ke belakang, pada 2022 total kunjungan wisatawan ke Kabupaten Sleman mencapai lebih dari 7,5 juta. Pada 2023 ini, ia menargetkan jumlah kunjungan bisa mencapai 8 juta orang. Serta adanya kenaikan pendapatan asli daerah dari retribusi sebesar Rp5 miliar atau Rp6 miliar.
Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang juga turut hadir di kesempatan rilis kalender ini, Singgih Raharja, mengapresiasi peluncuran Calendar of Event 2023 Kabupaten Sleman.
Ia juga mengapresiasi kontribusi Kabupaten Sleman untuk DIY, karena berhasil mengerek DIY menjadi peringkat pertama untuk pergerakan wisatawan domestik se-Indonesia di angka 6,13, pada 2022.
"Salah satu penggerak wisatawan domestik adalah melalui penyelenggaraan event. Tentu saya berharap ke depan, penyelenggaraan event di Kabupaten Sleman terus ditingkatkan kualitasnya dan berdampak positif bagi masyarakat," ujar Singgih.
Sejauh ini, Pemkab Sleman sudah menyelenggarakan event yang berkualitas, dan sudah sangat bagus, lanjut Singgih. Bahkan bisa membawa serta wisatawan dari luar DIY maupun mancanegara, turut berpartisipasi dalam kegiatan yang diselenggarakan di Sleman.
"Pada 2023 ini harapannya terus ditingkatkan. Sehingga tidak hanya dari sisi jumlah wisatawan, tetapi dari sisi spending (belanja) dan length of stay (LOS/lama tinggal)," tuturnya.
"Spending juga bukan hanya jumlahnya, tetapi perlu didukung dengan produk wisata dan produk kreatif UMKM. Sehingga bisa mendukung belanja wisatawan itu sendiri, efeknya ke pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan," kata dia.
Singgih menyinggung soal lama tinggal wisatawan di DIY, yang masih berada pada angka 1,5 untuk wisatawan domestik. Namun untuk wisatawan mancanegara sudah lebih dari 2.
Melihat kondisi itu, maka menurutnya Pemkab Sleman perlu terus banyak melangsungkan event. Bukan hanya event yang sifatnya tahunan, melainkan juga event reguler, bisa tiap pekan, tiap bulan.
"Terutama event reguler di malam hari, supaya itu untuk mengikat wisatawan tinggal lebih lama di Sleman dan DIY," tambahnya.