Jalan-Jalan Keliling 'Kota Bandar' Gresik: Menengok Pertemuan Warisan Kolonial dan Keberagaman

Uli Febriarni
Sabtu 04 Februari 2023, 00:44 WIB
menara Gardu Suling (Garling) di kompleks Kota Bandar Gresik (Sumber : istimewa)

menara Gardu Suling (Garling) di kompleks Kota Bandar Gresik (Sumber : istimewa)

Akhir pekan ini apakah sudah menentukan aktivitas yang akan dilakukan? Atau masih galau memilih destinasi jalan-jalan?

Kalau masih belum ada keputusan, coba sesekali menengok Kabupaten Gresik -sebuah kota yang padat aktivitas industri- di salah satu sisi Provinsi Jawa Timur.

Gresik bukan hanya punya pudak. Sebagai Kota Bandar, dia memiliki banyak peninggalan yang menunjukkan bahwa, aktivitas industrial dan hiruk-pikuk masyarakat pelabuhan sudah lekat padanya sejak lama. 

Kali pertama, kamu akan disambut dengan bangunan Gardu Suling (Garling). Berdiri di simpang tiga pertemuan Jalan Raden Santri, HOS Cokroaminoto dan Jalan Basuki Rahmat.

Kanal 'Kota Bandar' milik Pemerintah Kabupaten Gresik mengungkap, di masa lampau, bangunan yang berdiri pada 1929 itu dibangun oleh Kitty Koesman. Ia merupakan pimpinan dari Algemeene Nederlandsch-Indische Electriciteits-Maatschappij (ANIEM) atau perusahaan listrik Belanda. 

Awalnya, bangunan garling berfungsi sebagai Transformator Huisje atau rumah Transformator, tempat menyimpan alat penurun tegangan listrik. Gardu menara suling, secara umum strukturnya terdiri dari tiga bagian; yakni gardu, penyangga sirine, dan sirine. Pada masa selanjutnya, bangunan ini memiliki fungsi ganda yaitu alat pengaktifan sirine.

Ketika Indonesia memasuki zaman penjajahan Jepang, bangunan tersebut mengalami renovasi dengan menambahkan bagian atasnya berupa menara besi. Dan difungsikan sebagai sirine tanda bahaya jika musuh datang dari sisi laut.

Berjalannya waktu, bangunan tugu Garling tersebut difungsikan sebagai sirine penanda buka puasa atau tanda atas momen tertentu di Gresik.

Kini bangunan tugu berukuran 3x3 itu juga berubah menjadi warung kopi, yang dikelola oleh eks petugas menyalakan sirine garling. Di dalam warung kopi sederhana itu, kamu bisa mampir sejenak menikmati kopi dan teh manis dengan harga terjangkau. Beberapa kudapan tradisional yang jamak ditemui di Gresik bisa dinikmati, mulai seperti jemblem, lento, peluntir tahu isi, godo tempe.

Perlu diketahui, selain dikenal dengan sebutan Kota Santri, Gresik juga mahsyur dengan banyaknya warung kopi yang berada di pinggir jalan hingga ke dalam gang permukiman.

Tradisi masyarakat yang membangun budaya ngopi di sana. Mereka terbiasa berdiskusi, bersenda-gurau, membicarakan perdagangan dan bisnis sembari menyesap kopi.

Warung kopi yang ada di Gresik, tampil dalam bentuk beragam. Baik itu warung sederhana dan rumahan seperti yang bisa dilihat di Kopi Garling, sampai yang berdiri ala modern dan berdesain tematik. 

Selanjutnya, sebagai bagian dari mengenali potensi wisata di kawasan kolonial, kamu bisa mampir ke Gedung Nasional Indonesia Gresik, Mess Belanda, Rumah Dinas Kawedanan Gresik, Gedung Asrama Militer, Cafe House of De Lodjie, Toko Garling dan sederetan rumah dengan arsitektur indische.

Bangunan yang berada di sana terlihat masih asli dengan fasad khas indische. Meski mereka tak semuanya nampak terawat secara sempurna, gurat arsitektur ala kolonial masih jelas. Begitu pula rumah dan bangunan pertokoan yang memiliki gaya campuran ornamen ala China, Melayu. Warna cat yang menyala dan mencolok, memberikan kesan artsy.

Yang tidak boleh dilewatkan, kunjungilah Gedung Nasional Indonesia (GNI). Pembangunan GNI berawal dari keinginan masyarakat Gresik untuk memiliki gedung yang dapat digunakan berbagai hal. Pada saat itu, di Gresik tidak memiliki sarana untuk berekspresi di bidang seni dan olahraga.

Akhirnya, Gedung Nasional Indonesia dibangun pada 17 Agustus 1960, atas prakarsai Asdiroen, asisten wedana (camat) Gresik saat itu. Usai dibangun, Gedung Nasional Indonesia dikelola oleh kecamatan dan pengurus setempat.

Berselang, pada 1962-1965, GNI pernah digunakan anggota DPRD Gotong Royong (GR) untuk mengadakan rapat atau pertemuan.

Dan pada 1965-1966, gedung ini sudah digunakan sebagai sarana pertunjukan. Salah satu yang memanfaatkannya adalah kelompok teater Lesbumi cabang Surabaya. Kelompok seni tersebut pernah menampilkan naskah teater yang berjudul Hatinya Putih Kembali.

Era 1974, terdapat perubahan administratif dari Kabupaten Surabaya menjadi Kabupaten Gresik, sehingga pengelolaannya diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Gresik

GNI waktu ke waktu digunakan sebagai sarana berekspresi masyarakat Gresik; seperti pertunjukan kesenian, pemutaran film, lapangan bulutangkis, pertemuan-pertemuan, resepsi pernikahan, pameran, dan sarana komersialisasi kelompok-kelompok kesenian dari daerah lain. 

Jangan lupa, sebelum kamu berkeliling ke tempat lainnya, kamu bisa berkunjung ke Kampung Asu. Kampung ini dulunya dikenal dengan permukiman warga dengan banyak anjing berkeliaran. Anjing-anjing tersebut milik salah satu warga setempat. 

Penasaran dengan wisata reliji? Gresik punya destinasi Kompleks makam Maulana Malik Ibrahim, Masjid Jamik, Klenteng Kim Hin Kiong. 

Kawasan pecinan dan kawasan kampung Arab yang berada di area berdampingan di sana, wajib pula masuk salah satu list jalan-jalan.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Techno05 November 2024, 18:21 WIB

Infinix Inbook Air dan Inbook Air Pro Plus Diniagakan di Indonesia

Kedua laptop ini menyasar konsumen level menengah ke atas.
Infinix Inbook Air Pro Plus. (Sumber: Infinix)
Techno05 November 2024, 17:51 WIB

Google Maps Punya Fitur AI Baru yang Didukung oleh Gemini

Berbincang santai dengan Gemini AI atau dapatkan petunjuk berkendara yang lebih baik.
Google Maps kini ditenagai dengan Gemini AI. (Sumber: Google)
Techno05 November 2024, 17:25 WIB

Spesifikasi Xiaomi Pad 7 Series, Ada 3 Pilihan Warna

Tablet pintar ini tersedia dalam dua pilihan model.
Xiaomi Pad 7. (Sumber: Xiaomi)
Techno05 November 2024, 16:37 WIB

Harga dan Spek POCO C75 yang Dipasarkan di Indonesia, Mirip Redmi 14C?

C75 ditenagai dengan chipset MediaTek Helio G8 Ultra.
POCO C75. (Sumber: POCO)
Startup05 November 2024, 16:04 WIB

Demo Day BEKUP 2024: Sukses Dapatkan 24 Startup dari 6 Kota di Indonesia

Demoday BEKUP 2024 Perluas Peluang Kolaborasi dan Permodalan Para Startup.
Demo Day BEKUP 2024 yang diinisiasi Kemenparekraf dibuka pada Senin (4/11/2024). (Sumber: Kemenparekraf)
Startup05 November 2024, 14:31 WIB

TransTRACK Perkuat Kolaborasi Bisnis dengan Perusahaan Australia

MoU ini turut menandai langkah awal ekspansi strategis TransTRACK ke Australia.
TransTRACK jalin kesepakatan dengan perusahaan asal Australia. (Sumber: dok. transtrack)
Startup05 November 2024, 14:18 WIB

Paper.id Meluncurkan Horizon Card: Kartu Kredit Digital Khusus untuk Perusahaan

Layanan ini mendukung proses pengadaan barang dan jasa bagi perusahaan.
CEO Paper.id Yosia Sugialam. (Sumber: istimewa)
Startup05 November 2024, 13:08 WIB

Percepat Transformasi Digital, Granite Asia dan INA Resmi Jalin Kolaborasi

Granite Asia bersama Indonesia Investment Authority berkomitmen untuk mempercepat transformasi digital dalam negeri.
INA berkolaborasi dengan Granite Asia guna mempercepat transformasi digital. (Sumber: istimewa)
Lifestyle04 November 2024, 20:23 WIB

5 Alasan Barang Mewah Bekas Kini Banyak Dicari oleh Konsumen

Terdapat sejumlah faktor yang membuat barang bekas banyak dicari orang.
Ilustrasi barang mewah tas Goyard. (Sumber: Goyard)
Lifestyle04 November 2024, 19:03 WIB

G-SHOCK Hadirkan Seri G-STEEL GM700 Berlapis Logam, Punya 3 Model Jam Tangan

Casio merilis jam tangan berlapis pogam yang didasarkan pada model analog-digital dynamic GA700.
Casio G-SHOCK GM700G-9A (kiri) dan GM700-1A. (Sumber: Casio)