Kisah Kepahlawanan Jenderal Sudirman Tertinggal di Kabupaten Gunungkidul, Museum Ini Saksinya

Uli Febriarni
Sabtu 11 Maret 2023, 17:16 WIB
museum jenderal sudirman di gunungkidul (Sumber : kundha kabudayan (dinas kebudayaan) daerah istimewa yogyakarta)

museum jenderal sudirman di gunungkidul (Sumber : kundha kabudayan (dinas kebudayaan) daerah istimewa yogyakarta)

Jenderal Sudirman merupakan salah satu pahlawan kemerdekaan Republik Indonesia, yang dikenal memiliki nama besar dan kegigihan dalam berjuang. Jenderal Sudirman terkenal dengan siasat gerilya, dan tetap kukuh memimpin perjuangan dari atas tandu -karena sedang sakit-

Aktivitasnya bergerilya itu, membuatnya memiliki banyak tempat persinggahan dan kawasan penting yang selanjutnya dikenal oleh khalayak. Salah satu area persinggahannya dalam bergerilya adalah di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta

Kehadiran Jenderal Sudirman mahsyur lewat artefak peninggalan tandu, dan berbagai perlengkapan perang, yang dipajang di Monumen Jogja Kembali (Kabupaten Sleman). Sementara dipan dan bangku berada di Museum Besar Jenderal Sudirman di Kota Jogja. Maka di Kabupaten Gunungkidul, ada Monumen Panglima Besar Jenderal Sudirman, yang menyimpan kisah persinggahan kala Jenderal Sudirman memangku senjata.

Monumen batu dan patung berpulas hitam legam itu, terpajang di Paliyan Tengah, Karangduwet, Kepanewon Paliyan, Kabupaten Gunung Kidul.

Monumen ini merupakan tetenger atau tanda khas gerilya Panglima Besar Jenderal Sudirman yang diresmikan oleh Ibu Sudirman.

Selain monumen, terdapat pula Prasasti Panglima Besar Jenderal Sudirman yang dibangun di sebelahnya. Prasasti ini diresmikan pada 5 Oktober 1991 oleh Camat Paliyan saat itu yaitu Drs. Lantip Dwiatmodjo.

Kedua bangunan tersebut, berdiri di sebelah Rumah Sayuk Marto Pawiro di mana rumah ini merupakan tempat singgah sementara Jenderal Sudirman dan tentaranya. Rumah milik warga bernama Sayuk Marto Pawiro tersebut hingga saat ini masih berdiri dan ditempati oleh cucunya yaitu Suryanto beserta keluarganya.

Dikisahkan ulang lewat laman Kundha Kabudayan DIY, kala itu, setelah dari Kalurahan Giri Sekar, Kapanewon Panggang, Jenderal Sudirman melanjutkan perjalanan. Sampailah Jenderal Sudirman dan rombongannya di Rumah Sayuk Marto Pawiro tersebut.

Kapten Soeparjo Roestam yang merupakan pengawal Jenderal Sudirman mendatangi seorang anggota Komando Onder Distrik Militer (KODM) Paliyan bernama Sartono. Ia meminta untuk mencarikan tempat menginap Jenderal Sudirman. Kemudian, dipilihkannya Rumah Sayuk Marto Pawiro.

Jenderal Sudirman pun tiba pada 20 Desember 1948 sekitar pukul 14.00 WIB. Ia ditemani beberapa pengawal dan dokter pribadi. Saat itu, Jenderal Sudirman menggunakan ruang tengah untuk beristirahat.

Ruang tengah tersebut berada di dalam rumah kampung limasan Jawa yang menghadap selatan dengan empat buah atap membujur dari utara ke selatan. Kala itu, rumah yang Jenderal Sudirman tempati hanya berdinding dari anyaman bambu.

Jenderal Sudirman ketika itu menolak dipanggil jenderal oleh pemilik rumah. Ia lebih memilih dipanggil 'kang' dalam bahasa Jawa. Tidak ada banyak perbincangan saat mereka singgah. Jenderal Sudirman dan rombongan cukup irit dalam berbicara sehingga tidak banyak yang dibahas.

Sewaktu menginap, Jenderal Sudirman diberikan makanan dan minuman seadanya. Menurut Suryanto, rombongan Jenderal Sudirman sempat dijamu masakan desa yaitu sayur bening.

Dokter Soewondo meminta Mbok Sayuk untuk merebuskan telur bebek yang telah dibawa sendiri oleh Jenderal Sudirman saat itu. Sang Jenderal hanya memakan telur bebek rebus tersebut.

Suasana waspada saat Jenderal Sudirman singah di sana pun tidak menurun.

Suryanto menjelaskan, saat memasak, Mbok Sayuk didampingi oleh tantara. Gentong yang berisi air pun diperiksa juga untuk memastikan keamanannya. Setelah pemeriksaan selesai, barulah masakan dapat disajikan.

Jenderal Sudirman dan rombongannya tidak lama bersinggah di rumah Sayuk. Saat ayam berkokok, yaitu sekitar pukul 04.00 pagi pada tanggal 21 Desember 1948, Jenderal Sudirman dan pengawalnya pun berpamitan. Mereka melanjutkan perjalanan menuju daerah Cantung (Jati Sari), Playen. 

Kini, hampir sebagian besar perkakas yang digunakan Jenderal Sudirman bergerilya diabadikan di Museum Jenderal Besar Sudirman. Perkakas tersebut di antaranya adalah dipan, bangku panjang, dan benda-benda lain yang sekarang sudah menjadi koleksi museum.

Selain itu, terdapat pula Taman Baca Bhineka Eka Bhakti yang berdiri di sebelah monumen. Taman Baca ini didirikan agar anak-anak di daerah tersebut dapat bermain, belajar, sambil mengenal sejarah.

Berencana menelusuri sejarah perjuangan sang jago gerilya Indonesia? Kunjungi museum ini, pelajari dengan khidmat kegigihan sang jenderal. 

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Techno22 Januari 2025, 16:28 WIB

Apa yang Diharapkan pada Samsung Galaxy Unpacked 2025, Bakal Ada S25 Slim?

Galaxy Unpacked Januari 2025: Lompatan Besar Berikutnya dalam Pengalaman AI Seluler.
Samsung Galaxy Unpacked 2025 akan digelar pada Rabu (22/1/2025). (Sumber: Samsung)
Startup22 Januari 2025, 16:02 WIB

Antler Salurkan Pendanaan Senilai Rp49 Miliar kepada 25 Startup Tahap Awal di Indonesia

Antler Pertahankan Momentum Kuat di Indonesia, Mencatatkan 50 Investasi Selama Dua Tahun Terakhir Di Tengah Tantangan Pasar.
Antler. (Sumber: antler)
Automotive22 Januari 2025, 15:33 WIB

Harga dan Spesifikasi New Yamaha R25, Bawa Kapasitas Mesin 250CC

Tampil Sebagai Urban Super Sport, New Yamaha R25 Siap Geber Maksimal.
Yamaha R25 2025. (Sumber: Yamaha)
Techno22 Januari 2025, 14:51 WIB

Tak Disebut Pada Pelantikan Presiden AS Donald Trump, Bagaimana Nasib Bitcoin?

Bitcoin terkoreksi ke US$100 ribu pasca Presiden AS Donald Trump tidak menyebut soal kripto pada sesi pelantikan.
ilustrasi bitcoin (Sumber: freepik)
Techno21 Januari 2025, 18:55 WIB

Insta360 Luncurkan Flow 2 Pro, Tripod Khusus untuk iPhone

Gimbal ini memungkinkan pembuatan film menggunakan kamera iPhone dan punya fitur-fitur AI.
Insta360 Flow 2 Pro. (Sumber: Insta360)
Techno21 Januari 2025, 18:37 WIB

Fossibot S3 Pro: Ponsel Entry Level dengan Pengaturan Layar Ganda

Gawai ini menawarkan fitur premium, tapi harganya ramah di kantong.
Fossibot S3 Pro. (Sumber: istimewa)
Startup21 Januari 2025, 18:24 WIB

Chickin Raih Pendanaan Pinjaman Sebesar Rp280 Miliar dari Bank DBS Indonesia

Chickin didirikan pada 2018, tepatnya di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Chickin. (Sumber: East Ventures)
Startup21 Januari 2025, 17:13 WIB

Banyu Dapat Pendanaan Awal Sebanyak Rp20 Miliar, Merevolusi Industri Rumput Laut

BANYU berkomitmen untuk mendukung petani dengan bibit berkualitas tinggi, teknik budidaya modern, dan akses pendapatan stabil.
Ilustrasi startup Banyu. (Sumber: istimewa)
Techno21 Januari 2025, 16:39 WIB

Upaya Donald Trump Mempertahankan TikTok di AS, Beri Perpanjangan Waktu 75 Hari

Trump menggembar-gemborkan rencananya untuk menyelamatkan TikTok selama kampanye kemenangannya.
Presiden AS Donald Trump. (Sumber: null)
Techno21 Januari 2025, 15:50 WIB

Edits: Aplikasi Edit Video yang Fiturnya Banyak Mirip CapCut

Instagram meluncurkan aplikasi pengeditan video baru yang sangat mirip dengan CapCut.
Logo aplikasi Edits milik Instagram. (Sumber: istimewa)