Techverse.asia - Kacang tanah merupakan salah satu hasil bumi dari Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang terkenal. Kacang tanah memiliki banyak manfaat diantaranya mengurangi risiko kanker, mencegah pembentukan batu empedu, untuk menjaga kesehatan jantung, mengendalikan kadar gula darah serta membantu menurunkan berat badan.
Selama ini pengolahan kacang hanya semata direbus atau digoreng, tapi mahasiswa KKN Vokasi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di Dusun Kepuh, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Gunungkidul mengolahnya menjadi sesuatu yang berbeda dengan dibuat kacang umpet.
Menurut Ketua Kelompok KKN Vokasi Kepuh Afifah Nur Adila, kacang tanah merupakan salah satu kekayaan bahan pangan lokal yang cukup melimpah di Kepuh. “Produksi kacang umpet ini diinisiasi oleh ibu-ibu dusun Kepuh yang tergabung di dalam UMKM Amanah,” kata Afifah dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/4/2023).
Dalam pelaksanaan produksi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ini masih terbilang sederhana yakni menggunakan peralatan manual pada tahapan pembentukan kulit pangsit dan pengemasannya. Selain itu, produk kacang umpet yang dihasilkan hanya memiliki satu varian rasa yaitu manis.
Baca Juga: Kisah Kepahlawanan Jenderal Sudirman Tertinggal di Kabupaten Gunungkidul, Museum Ini Saksinya
Oleh karena itu, kelompok KKN Vokasi kelompok 3 berinisiatif untuk menambah varian rasa dari kacang umpet ini menjadi rasa pedas manis. Mahasiswa yang melakukan KKN di desa ini adalah Amita Rojaina Rosyifa, Astie Janati Aliyah, Dianita Rizki Utami, Farah Azizah, Muarifa Alfiana Munawaroh, Oscar Pasca Alvin, Putri Ayuning Purnama Sari, Siti Aisyah Sekar Arum, Sri Rahma Diandra Sufi dan Yumna Amru Pranovta yang semuanya dari prodi D4 Teknik Boga Fakultas Vokasi Kampus UNY Gunungkidul.
Putri Ayuning Purnama Sari mengatakan resep yang digunakan dalam pembuatan kacang umpet rasa pedas manis ini adalah yang pertama bahan kulit menggunakan tepung terigu, tepung kanji, garam, minyak goreng, dan air hangat. “Sedangkan untuk bahan pembuatan varian rasa pedas manis yang digunakan adalah cabai merah, bawang merah, gula merah, dan garam,” ujarnya.
Untuk bahan kulit diperlukan 500 gram (gr) tepung gandum, 40 gr tepung kanji, garam secukupnya, penyedap secukupnya, 3-4 sendok makan (sdm) minyak goreng, dan 300 mililiter (ml) air panas untuk campuran hingga adonan empuk dengan bahan isian kacang yang disangrai terlebih dahulu agar tidak meletup-letup.
Untuk bahan perasa manis perlu 200 gr gula dan 300 ml air panas. Sedangkan bahan perasa manis pedas perlu 100 gram cabai merah, 5 siung bawang putih, 5 siung bawang merah, 3 buah gula merah, air asam Jawa secukupnya, daun jeruk secukupnya, garam 1 ½ sdm dan gula pasir 3 sdm.
Kemudian cara membuatnya sangrai kacang tanah, sisihkan. Sementara itu buat adonan kulit, pipihkan menggunakan penggiling dan potong adonan kulit menjadi bagian persegi kecil. Ambil satu potongan kulit, masukkan kacang, gulung kulit secara diagonal, olesi ujung kulit dengan air untuk merekatkan. Ulangi hingga adonan kulit habis lalu goreng kacang umpet bersama dengan larutan gula hingga mengering. Kacang umpet siap dikonsumsi.
Baca Juga: 4 Spot Snorkling Terbaik di Kabupaten Gunungkidul: Lihat Langsung Aneka Biota Laut
Di samping pembuatan inovasi rasa kacang umpet, kelompok KKN UNY juga memberikan pendampingan dalam pembuatan foto produk. Produk dikemas menggunakan packaging yang lebih menarik yaitu berupa toples serta ditambah dengan pemberian stiker atau label produk dengan mencantumkan desain logo yang telah dibuat untuk meningkatkan nilai jual dari produk kacang umpet.
Kepala Dukuh Kepuh Pacarejo Semanu, Slamet merasa gembira dengan adanya pelatihan ini. Menurutnya selama ini pembuatan kacang umpet oleh UMKM Amanah hanya menunggu adanya pesanan sehingga hanya berproduksi tentative.
“Harapannya dengan pelatihan ini UMKM Amanah dapat kontinyu memproduksi kacang umpet sehingga dapat menambah pendapatan warga,” katanya.