Memasuki hari libur, mungkin beragam agenda telah kamu siapkan untuk menyambutnya. Kalau rumah dan kamar sudah rapi, tak ada perabotan rusak, tenggat-tenggat kerjaan sudah selesai, tapi tidak minat rebahan sepanjang hari, maka alternatif menghabiskan libur yang pas adalah liburan ke luar kota. Kalau sudah penat dengan rutinitas, maka berlibur ke destinasi wisata religi bisa jadi pilihan. Selain mata puas melihat pemandangan, batin terasa lapang dan lebih tenang. Wisata religi mana yang oke untuk dikunjungi di Indonesia? Cek 9 opsi berikut, siapa tahu kamu minat
1. Pura Narmada, Lombok
Lombok di Nusa Tenggara Barat mungkin dikenal sebagai Kota Seribu Masjid. Tapi jangan lupa, kota ini juga memiliki sejarah Hindu yang panjang. Salah satu bukti dari itu, bisa kita temukan dengan mengunjungi Taman Narmada di Desa Narmada, Kecamatan Narmada, Lombok Barat.
Pura Narmada merupakan sebuah pura yang berada dalam kompleks taman ini. Ukiran eksotis pada pura dan desain taman air yang memikat di sana, membuat kita merasa bersyukur atas hidup yang masih berjalan.
Baca Juga: Travelling Bersama Teman, Pilih Leader dan Bendahara
2. Tirta Empul, Bali
Berada di wilayah Tampak Siring, Gianyar, Bali, destinasi ini punya kolam dengan desain purbakala dilengkapi 30 pancuran mata air. Dibuat sebagai lokasi pemandian, Tirta Empul menjadi pilihan banyak orang sebagai lokasi melaksanakan melukat. Prosesi pembersihkan rohani, batin dan pikiran dari segala yang kotor, berdasarkan tradisi Hindu.
Mandi dalam melukat memiliki tata cara sendiri, demikian juga saat mandi di pancuran. Harus berurutan. Kamu ingin coba?
3. Vihara Watugong, Semarang
Vihara Buddhagaya Watugong di Kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah ini dikenal sebagai vihara pertama di Indonesia, berdiri setelah jatuhnya kejayaan Majapahit. Di dalam kompleks vihara, ada monumen Watugong, Patung Dewi Kwan Im, patung Buddha, Tugu Asoka, serta pohon Bodhi yang dahulu dibawa dan ditanam Bhikkhu Narada Maha Thera pada 1955.
Keinginan untuk mampir ke vihara ini pasti akan muncul, ketika sekilas mata melihat bangunan estetik ala oriental di tepian jalan raya jalur Semarang-Yogyakarta.
4. Masjid Kudus, Kudus
Masjid Kudus punya area yang berdiri sejak 1933 dan area lebih modern karena pemugaran. Selain mengagumi keindahan desain Jawa dan oriental, sesuatu yang menyejukkan bisa dirasakan saat mendatangi masjid menjelang waktu salat. Sebuah menara yang dibangun bermaterial bata, menjadi tempat muadzin memukul bedug tradisional dan mengumandangkan adzan.
Sewaktu melihat sang muadzin naik menara menapaki belasan anak tangga dengan bertelanjang kaki, kita seakan sedang mengamati aktivitas seorang muslim pada masa 15 Masehi. Lokasi ibadah jamaah putri berada di area yang sangat tersembunyi dan disebut sebagai Pawestren. Kalau suka berbelanja, jangan lupa melarisi jajanan dan oleh-oleh yang dijual masyarakat, di sekitar masjid ya.
5. Masjid Agung Demak, Demak
Masjid ini dibangun oleh Raden Patah dibantu para Walisanga, abad ke-15 Masehi. Masjid ini berdampingan tepat dengan alun-alun Demak. Bila ke sana, sempatkan diri untuk mampir ke museum yang menampilkan tabel periode Walisanga. Museum juga memiliki koleksi Alquran yang ditulis tangan, bedug hingga pilar masjid yang terbuat dari kayu jati tua. Pilar-pilar itu diberikan oleh empat wali dan disimpan di museum untuk mencegah kerusakan makin parah.
Seakan mengingatkan kepada kematian dan akhir hayat manusia, di kompleks masjid terdapat makam sejumlah tokoh kerajaan.
6. Gereja Blenduk, Semarang
Bangunan Gereja Blenduk sebenarnya adalah Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Immanuel. Berada dalam kompleks Kota Lama Semarang, gereja ini berdiri bersebelahan dengan bangunan-bangunan lain berdesain era kolonial Belanda.
Seperti banyak bangunan lain di kompleks Kota Lama yang jadi perkantoran, gereja tersebut juga masih membuka pelayanan ibadat. Jadi bukan hanya berfoto, masuk ke dalam dan ikut duduk bersama jemaat mengikuti khotbah, tentu membuatmu semakin ingat dengan berkat Tuhan yang sudah kamu miliki. Kalau ingin ke sini menggunakan kendaraan pribadi, pastikan saldo uang elektronikmu terisi ya, karena keluar area parkir bukan tunai lagi, tapi pakai e-money
7. Gereja Katedral Makassar
Ingat Gereja Katedral yang pernah menjadi sasaran bom bunuh diri pada perayaan Minggu Palma, 28 Maret 2021 silam? Ya, itulah Gereja Katedral Makassar atau Gereja Hati Yesus Yang Maha Kudus. Tempat peribadatan jemaat Katolik tertua di Sulawesi Selatan dan berada di tengah kota. Gereja itu menjadi penanda berdirinya Gereja Katolik di kota pisang epe.
Kehadiran gereja katedral tak lepas dari andil Sultan Alauddin yang berkuasa di Makassar, pada periode sekitar 1591-1638. Sang Raja Gowa merupakan seorang muslim namun tidak menghalang-halangi penyebaran agama Katolik. Karena luasnya batin sang raja inilah, maka gereja katedral bisa dibangun.
8. Goa Maria Tritis, Daerah Istimewa Yogyakarta
Goa Maria Tritis berada di area yang sangat mudah dicari, bisa ditempuh melalui jalur jalan lintas selatan (JJLS) Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pengunjung yang datang ke goa ini bukan hanya untuk beribadat, melainkan juga untuk mengagumi keasrian alam sekitar goa, atau menikmati keindahan stalakmit dan stalaktit pada goa bebatuan karst itu.
9. Klenteng Dewi Kwan Im, Palembang
Bumi Sriwijaya punya Klenteng Candra Nadi Soei Goeat Kiong Palembang atau Klenteng Dewi Kwan Im. Terletak tak jauh di bawah Jembatan Ampera, klenteng masih kokoh walau telah berdiri masa Kesultanan Palembang Darussalam dan Kolonial Belanda (1773). Di klenteng ini, ada 12 meja yang dijadikan sebagai tempat berdoa dengan masing-masing dewa berbeda pada tiap meja.
Klenteng ini laik dikunjungi karena akan mengingatkan kita kepada historis perkembangan kerajaan Indonesia, di mana Kerajaan Sriwijaya pernah punya masa kejayaannya sendiri.
Sudah menentukan akan ke mana liburan kali ini? Atau kamu punya referensi destinasi wisata religi lainnya yang tak kalah menarik? Bisa kirim tulisan ulasanmu ke redaksi Techverse loh.