Techverse.asia - Dalam budaya masyarakat Jawa mengenal acara 'ingkungan' yang biasanya ada dalam berbagai perayaan syukuran. Ini selalu menyajikan ayam yang disebut ingkung dan disuguhkan secara utuh, tidak dipotong-potong. Ayam yang digunakan pun adalah ayam kampung jantan, bukan ayam betina.
Namun, kekinian untuk bisa menikmati kelezatan ayam ingkung tidak perlu menunggu adanya perayaan syukuran tertentu. Sebab, sudah ada rumah makan yang menjual menu masakan ayam ingkung, salah satunya yaitu Kandang Ingkung yang terletak di Dusun Jitengan, Desa Balecatur, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Di sini kami menjual ayam ingkung belinya tidak harus satu ekor utuh, tidak melulu satu ekor, tapi bisa per potong, seperempat, setengah, atau utuh dagingnya," ungkap Direktur Operasional Kandang Ingkung, Digo Rizal Pratama kala berbincang dengan Techverse.asia baru-baru ini.
Baca Juga: Review Film Budi Pekerti, Cancel Culture Itu Nyata dan Berbahaya
Ia mengatakan bahwa ide awalnya mau membuka restoran ini karena di DIY memiliki sejumlah makanan tradisional, yang secara umum tidak jauh-jauh dari kuliner bakpia atau gudeg. Namun, Digo berupaya mencari makanan tradisional yang masih awam bagi masyarakat, utamanya yang berasal dari luar DIY.
"Kami mengulik tradisi masakan ayam ingkung ketika ada acara-acara tertentu, apalagi ini bentuknya seperti sedang bersembah. Jadi karena biasanya hanya disajikan saat syukuran, mungkin asing untuk masyarakat umum. Jadi kami coba kembangkan dan mempopulerkan yang tadinya satu ekor ayam kampung utuh dan dibuat dalam porsi besar, tapi ternyata bisa juga untuk dijadikan masakan sehari-hari," paparnya.
Ia tak menampik kalau kuliner ingkung sudah lebih dahulu terkenal di wilayah Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, tapi menurutnya, di sana lokasinya jauh untuk dijangkau wisatawan yang ingin mencicipi ayam ingkung dan sangat spesifik. Oleh karena itu, Kandang Ingkung memberikan nuansa dan suasana yang berbeda.
"Kalau yang di Bantul kan makan ingkungnya dengan lesehan dan suasananya di kelilingi sawah. Yang membedakan Kandang Ingkung itu lokasinya berada di tengah-tengah kebun pohon jati dengna bangunan yang ala kadarnya seperti jago. Jadi pengunjung yang datang bisa memilih makan di joglo atau lesehan," terangnya.
Baca Juga: Ternyata Alasan Ini Yang Bikin Orang Berebut Kulit Ayam
Menu utama yang paling dicari pastinya adalah harga paketan ayam ingkung Rp149 ribu, itu sudah termasuk nasi gurih satu bakul yang cukup untuk empat. Ayam ingkung yang disajikan sudah lengkap bersama peyek bayem, oseng jantung pisang, sayur daun pepaya, sambal orek, dan lalapan.
"Tapi kalau mau pesan ayam ingkung saja tanpa pakai nasi harganya Rp135 ribu. Kami juga dua menu baru yaitu ingkung bakar oseng serai dan ayam bakar kraton. Untuk harga ingkung bakar oseng serai mulai dari Rp75 ribu hingga Rp139 ribu," ujarnya.
Dijelaskannya, ayam ingkung oseng serai sebenarnya sama cara pengolahannya seperti ayam ingkung, tapi ini dibakar dan panggang supaya ada tekstur smooky dan dimasak secara oseng dengan minyak, sambal, daun serai, lalu ditambahkan perasan jeruk nipis.
"Jadi rasa masakannya ada rasa gurih, pedas, dan asam," kata dia.
Menurutnya, dalam satu hari Kandang Ingkung bisa menghabiskan kurang lebih 150 ekor potong ayam kampung. Mesipun jumlahnya banyak, tapi kualitas daging ayamnya tetap dipertahankan. Sebab, mereka sendiri yang melakukan penimbangan, pemotongan, pembersihan masih dilakukan satu per satu sampai dimasak.
Baca Juga: Kacang Umpet, Kekayaan Kuliner Lokal Khas Kepuh Gunungkidul
"Setelah itu pengungkepan dan marinasi juga kami lakukan secara detail, saat stok ayamnya memang sudah habis ya enggak akan dikeluarkan ke tamu karena rasanya enggak akan maksimal," ujarnya.
Selain itu, ada juga menu lainnya yaitu sayur garang asem yang dimasak di dalam bambu sehingga membuatnya unik. Hal inilah yang membuat Kandang Ingkung viral di media sosial sejak Mei 2023 dan mendapat banyak kunjungan lantaran penasaran dengan rasanya. Alhasil Kandang Ingkung harus menambah 13-15 karyawan untuk mengkaver ratusan tamu yang datang dari satu waktu itu.
"Semakin banyak tamu yang datang ke sini karena garang asem bambunya viral di media sosial. Alhamdulillah sudah sejak Mei sampai sekarang ini masih terus bertahan, dalam sehari kami bisa menampung sekitar 600-700 pengunjung saat jam makan siang," katanya.
Menu lainnya yang bisa dicoba adalah gorengan seperti tempe atau pisang goreng. Untuk satu porsi gorengan ada tiga sampai empat potong tempe atau pisang sesuai pesanan dan harganya sendiri mulai dari Rp12 ribu sampai Rp15 ribu.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Kuliner Khas Bali yang Patut Dicicipi
Tak cuma itu saja, Kandang Ingkung juga menyediakan kopi gratis, jadi tamu yang datang bisa membuat kopi robusta atau arabika. Mengenai jam operasionalnya, Kandang Ingkung buka pada Senin sampai Jumat pukul 10.30-20.30 WIB, sedangkan hari Sabtu dan Minggu mulai pukul 10.00-21.00 WIB. Dua lokasi Kandang Ingkung lainnya ada di Jalan Kaliurang KM. 10, Gentan, Sleman dan Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
"Untuk yang cabang di Jalan Kaliurang bukanya baru awal tahun ini, kalau yang di Kabupaten Madiun sudah buka sejak 2021 lalu dan sudah berjalan selama hampir tiga tahun," imbuhnya.