Para pakar dan pemerhati perawatan kulit, selalu meminta kita untuk menggunakan sunscreen atau tabir surya saat ke pantai atau ke laut. Karena, udara panas serta paparan cahaya matahari langsung dapat membahayakan kulit. Sedangkan sunscreen bisa berfungsi sebagai tameng kulit kita.
Tapi kenyataannya, ada beberapa negara yang menerapkan aturan, bahwa kita tidak boleh menggunakan sunscreen saat berwisata menikmati keindahan lautan di wilayah negara tersebut. Negara mana saja yang punya larangan ini?
- Republik Palau
Negara ini punya suaka bawah laut terbesar di dunia. Dan pemerintah negara setempat telah mengeluarkan peraturan melarang penggunaan sunscreen, yang mengandung kandungan berbahaya bagi terumbu karang, sejak Januari 2020. Negara tersebut menjadi negara pertama yang mengeluarkan peraturan ini. Bagi mereka yang melanggar aturan tersebut maka akan dikenai denda sebesar 1.000 USD.
- Hawai
Hawai sudah menetapkan larangan tersebut sejak awal Januari 2021. Sementara itu pada 2018 pembatasan sudah mulai dilakukan, terhadap beberapa sunscreen yang mengandung bahan tertentu.
- Bonaire
Pulau Bonaire berlokasi di Karibia. Pengelola pulau resmi melarang penjualan sunscreen, pada 2021.
- Thailand
Thailand telah resmi mengeluarkan larangan pakai sunscreen yang mengandung bahan kimia. Karena dapat merusak terumbu karang dari taman nasional di laut mereka. Wisatawan yang mau snorkeling dan surfing di pantai di Thailand, tidak boleh menggunakan sunscreen.
- Kepulauan Virgin AS
Kepulauan ini juga punya larangan tabir surya kimia. Ketentuan ini mulai berlaku pada Maret 2020. Larangan tersebut diberlakukan agar menjaga terumbu karang.
Apa Yang Membuat Sunscreen Berbahaya Bagi Terumbu Karang?
Beberapa sumber menyebut, diperkirakan ada 14.000 ton tabir surya tersisa dan berakhir di lautan setiap tahun. Seorang penyelam bernama Autumn Blum, pernah melihat pelangi ketika ia berada di bawah air. Ternyata, pelangi tersebut merupakan kilau minyak dari sekelompok penyelam, yang menggunakan sunscreen berbahan kimia berbahaya untuk lingkungan laut.
Sebetulnya, polusi sunscreen yang mencemari laut bukan hanya berasal dari wisatawan yang berenang atau menyelam. Melainkan ketika kita mandi, lalu bekas sunscreen yang terbilas mengalir menuju ke laut, setelah melewati saluran pembuangan non septictank. Belum lagi untuk beberapa dari kita yang suka menggunakan suncreen spray, butiran partikel dari semprotan sunscreen itu jatuh ke pasir dan batuan pantai, hingga kemudian tersapu air laut pasang dan masuk ke lautan.
Sunscreen dianggap berbahaya untuk ekosistem lautan, ketika mengandung zat-zat seperti oxybenzone, octinoxate, 4-methylbenzyllidene camphor, atau butylparaben.
Diketahui, oxybenzone merupakan bahan kimia yang ditemukan di lebih dari 3.500 produk sunscreen. Bahan kimia ini dapat menyebabkan pemutihan karang, merusak DNA karang, mempertinggi risiko kelainan bentuk karang yang tidak normal.
Berdasarkan hasil penelitian, sunscreen yang mengandung bahan-bahan di atas dapat merusak terumbu karang, menghancurkan larva, menghalangi sistem reproduksi, dan menyebabkan pemutihan terumbu karang.
Zat berbahaya dalam sunscreen, memicu stres yang membuat karang lebih rentan terhadap penyakit. Seperti Stony Coral Tissue Loss Disease yang sempat mempengaruhi terumbu karang di seluruh laut Karibia.
Ketika mengetahui hal ini, kita mungkin akan berpikir bahwa masih ada banyak sunscreen yang dibuat dengan bahan yang mengandung logam. Seperti misalnya seng dan titanium. Apakah zat ini terbilang aman? para peneliti masih mengulik lebih dalam soal ini.
Bagaimana Zat Dalam Sunscreen Membunuh Karang?
Tubuh karang biasanya ditutupi oleh zooxanthallae. Ketika karang menjadi stres, -karena peningkatan suhu air atau polusi dari bahan kimia yang ditemukan dalam sunscreen- , zooxanthallae seakan terusir. Padahal makhluk-makhluk kecil yang menyerap cahaya untuk berfotosintesis ini adalah penyelamat bagi karang. Tanpa mereka, karang kehilangan sumber makanan dan oksigen utama. Karang juga mengalami pemutihan, warna mereka akan hilang
Apakah berhenti di sana? tidak. Karang yang memutih akan lebih rentan terhadap penyakit dan pertumbuhannya terhambat. Bahkan punya potensi mati lebih cepat
Bukan Hanya Karang Yang Sakit Karena Sunscreen
Ternyata polusi zat berbahaya dari sunscreen bukan hanya menyakiti karang. Melainkan juga menurunkan kesuburan ikan, merusak sistem kekebalan dan reproduksi bulu babi serta mengganggu fotosintesis pada alga.
Studi baru Universitas Standford yang dipublikasi pada Mei 2022, diungkap oleh William Mitch, seorang profesor teknik sipil dan lingkungan. Mitch mengatakan, dari hasil pengamatan yang dilakukan timnya, anemon yang terkontaminasi oxybenzone dalam air laut buatan di bawah simulasi sinar matahari mati dalam 17 hari!