Presiden Joko Widodo mendorong seluruh kepala daerah mengajak masyarakat agar berwisata di dalam negeri. Hal tersebut penting dilakukan, untuk menjaga agar sektor pariwisata tidak mengalami defisit. Selain itu untuk menjaga stabilitas devisa di tengah krisis global.
Presiden Jokowi menyebut saat ini negara sedang mengalami defisit wisata. Belum banyak wisatawan mancanegara datang ke Indonesia, namun sudah banyak orang Indonesia yang berwisata ke luar negeri.
"Hati-hati devisa kita bisa lari lagi kalau caranya tidak direm,” ujarnya, dikutip dari laman Kemendagri, Jumat (30/9/2022).
Menurut Presiden, Indonesia memiliki daerah-daerah tujuan wisata yang bagus untuk dikunjungi. Ia memerinci beberapa daerah, seperti di antaranya Bali, Labuan Bajo, Wakatobi, Danau Toba, Raja Ampat, Bromo, Bangka Belitung (Babel), hingga Jakarta.
Ia menyayangkan, di tengah situasi krisis global saat ini justru banyak warga yang memilih untuk berkunjung ke luar negeri. Jokowi menilai bahwa hal tersebut seharusnya bisa dibatasi.
Baca Juga: Meta Tak Rekrut Pegawai Baru Dan Mungkin Akan Lakukan Perampingan, Nama Tiktok Disebut-sebut
“Kenapa dalam situasi krisis global seperti ini malah berbondong-bondong ke luar negeri? Dipamer-pamerkan di Instagram, apalagi pejabat,” sindir eks Gubernur DKI Jakarta itu.
Oleh karena itu, ia meminta jajarannya untuk dapat membatasi kegiatan kunjungan ke luar negeri dan mengajak masyarakat untuk berwisata di dalam negeri.
Ia mengaku sangat selektif dalam memilih kunjungan ke luar negeri dan hanya memilih kunjungan yang akan memberikan manfaat signifikan.
“Saya diundang ke luar negeri itu mungkin setahun bisa lebih dari 20 undangan. Saya datang paling dua atau tiga kali, karena betul-betul saya rem. Ini ada manfaat konkret tidak? Karena uang kita juga keluar itu," terangnya.
"Rakyat juga kita beri tahu, gunakan untuk wisata di dalam negeri saja,” ujar lelaki yang pernah Wali Kota Surakarta itu.
Baca Juga: Tren Serba Digital Begini, Istirahatkan Mata Dengan Membaca Buku Cetak
Gunakan APBN Untuk Belanja Produk Dalam Negeri
Selain mendorong masyarakat berwisata di dalam negeri melalui instruksi kepada kepala daerah, Presiden Joko Widodo juga meminta seluruh jajarannya terus meningkatkan penggunaan anggaran belanja untuk membeli produk dalam negeri.
Ia tidak ingin jika jajarannya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), -yang uangnya dikumpulkan dari pajak, dari bea cukai, dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP), dari dividen BUMN- , digunakan untuk belanja produk impor.
"Ada produk UMKM, ada produk koperasi, kenapa tidak ke sana?,” ucapnya.
Sejalan dengan hal tersebut, Presiden meminta agar produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan koperasi terus didorong agar masuk ke dalam e-katalog.
Baca Juga: Kereta Di Jepang Juga Pernah Telat Kok, Salah Satunya Karena Si Masinis Lupa Password Tablet
Sebelumnya, ia telah memberikan target agar sebanyak satu juta produk UMKM dan koperasi bisa masuk ke dalam e-katalog hingga akhir 2022, dan saat ini target tersebut sudah terlampaui.
“Saya senang, alhamdulillah dari target yang saya berikan satu juta (produk) untuk akhir tahun, produk-produk UMKM dan koperasi yang telah masuk ke e-katalog sudah mencapai di atas satu juta (produk). Sebelumnya baru 50 ribu (produk), melompat cepat sekali,” imbuhnya.
Namun, Jokowi tetap meminta seluruh jajaran untuk terus membina UMKM dan koperasi yang ada di masing-masing daerah. Agar nantinya mereka siap mendaftarkan produknya masuk ke dalam e-katalog.
“Saya minta kepada seluruh kepala daerah agar terus membina UMKM, koperasi yang ada di daerah masing-masing agar berbondong-bondong untuk masuk ke e-katalog,” tegasnya.
Kalau kamu akan berwisata ke mana akhir pekan ini? Usahakan berkunjung ke destinasi wisata di dalam negeri saja ya.