Pemerintah mulai mematangkan persiapan menghadapi arus mudik dan hari raya Idulfitri 1445 H, sedikit upaya yang dilakukan antara lain menambah ruas jalan tol baru dan jumlah rest area.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof. Muhadjir Effendy, lebih detail menyebutkan bahwa persiapan itu meliputi penyiapan rumah ibadah, ketersediaan pangan dan stabilitas harga pangan, khususnya bahan pokok, serta kesiapan infrastruktur moda transportasi.
Persiapan lain yang dilakukan, pada tahun ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia telah menyiapkan dan menambah enam ruas tol baru, yakni ruas tol Tol Cimanggis-Cibitung, Tol Jakarta-Cikampek II Selatan, Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo, Tol Bangkinang-Koto Kampar, Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat, dan Tol Indrapura-Kisaran.
"Pemerintah juga mempertimbangkan penambahan rest area di setiap ruas jalan tol, penambahan rest area darurat di kawasan pemukiman warga. Selain itu, pemberian diskon tarif jalan tol H-2, H-1, H+1 dan H+2, untuk mengurangi penumpukan kendaraan pada puncak arus mudik dan arus balik," jelasnya, dalam keterangan resminya, disadur Rabu (20/3/2024).
Baca Juga: ZTE Libero Flip Meluncur di Jepang, Ponsel Lipat yang Harganya Paling Murah
Baca Juga: Neuralink Sukses Implan Chip ke Otak Manusia, Bisa Gerakkan Mouse Komputer dengan Berpikir?
Untuk penyeberangan laut, ASDP menyiapkan tiga pelabuhan di ruas Jawa Sumatera yaitu Bandar Bakau Jaya di Bojonegoro Kabupaten Serang untuk mengangkut kendaraan golongan VIII dan IX, Pelabuhan Ciwandan Kota Cilegon untuk pemudik yang menggunakan sepeda motor; dan Pelabuhan Merak untuk roda empat, bus dan kendaraan pengangkut sembako.
Di titik lainnya, pemerintah menyiapkan Pelabuhan Indah Kiat di Kota Cilegon, untuk antisipasi bila terjadi penumpukan masyarakat di suatu pelabuhan. Pelabuhan Jangkar Situbondo akan dioperasikan untuk angkutan barang menuju ke Lombok (tanpa melalui Banyuwangi), seadngkan Dermaga Bulusan difungsikan untuk menampung kendaraan angkutan barang yang menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
Baca Juga: 8 Hal Yang Harus Diterapkan, Ketika Bawa Mobil Menyeberang Laut
"Semuanya diharapkan sudah bisa dilalui secara fungsional. Hanya mohon diwaspadai tentu saja adanya kerawanan seperti cuaca ekstrem yang saat ini masih berlanjut," ungkapnya.
Selain aspek infrastruktur moda transportasi, sarana prasarana pelabuhan dan jalan, pemerintah juga menyediakan sarana prasarana kesehatan di rest area jalan tol.
"Untuk Posko kesehatan bekerja sama dengan Puskesmas dan RS sudah disiapkan 112 posko kesehatan untuk wilayah Tol Jawa, 24 posko untuk wilayah jalur Tol Sumatera," lanjut Muhadjir.
Untuk menghindari penumpukan pemudik pada waktu tertentu dan meminimalisasi kecelakaan di jalan, pemerintah menyediakan program mudik gratis yang dilaksanakan Kemenhub, Kementerian BUMN, dan kementerian teknis lain. Diperuntukan bagi penumpang dan sepeda motor dengan angkutan melalui moda transportasi bus, kereta api, dan kapal laut.
Ia juga mendorong pihak swasta dapat menyelenggarakan mudik bersama gratis bagi masyarakat, agar mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
"Saya pada kesempatan ini mengimbau agar perusahaan swasta, kemudian organisasi kemasyarakatan filantropi juga bisa memberikan pelayanan mudik gratis," imbuhnya.
Baca Juga: Menkominfo: 92 Persen Kebisingan di Ruang Digital Akibat Ulah Buzzer
Muhadjir juga menjelaskan, puncak mudik lebaran diperkirakan terjadi pada 5-7 April 2024, dan arus balik pada 14-15 April 2024.
Dari survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI), prediksi jumlah pemudik mencapai 193,6 juta orang, jauh lebih besar daripada 2023 yakni 123,8 juta orang.
Hasil survei menunjukkan daerah asal perjalanan terbanyak, yaitu Jawa Timur sebesar 16,2% (31,3 juta orang), disusul Jabodetabek sebesar 14,7% (28,43 juta orang), dan Jawa Tengah sebesar 13,5% (26,11 juta orang). Sementara itu, untuk daerah tujuan terbanyak, yaitu Jawa Tengah sebesar 31,8% (61,6 juta orang), Jawa Timur sebesar 19,4% (37,6 juta orang), dan Jawa Barat sebesar 16,6% (32,1 juta orang).
Minat masyarakat terhadap pemilihan penggunaan angkutan untuk mudik lebaran terbanyak adalah kereta api sebesar 20,3% (39,32 juta), bus 19,4% (37,51 juta), mobil pribadi 18,3% (35,42 juta), dan sepeda motor sebesar 16,07% (31,12 juta).
Potensi jumlah pergerakan pemudik pada masa puncak mudik diperkirakan sebanyak 26,6 juta orang (13,7%). Sedangkan pada puncak balik, potensi pergerakan sebesar 41 juta orang (21,2%).