Bagi seseorang yang sedang berkunjung ke suatu daerah, maka membiarkan lidah mereka mengenal menu khas dari daerah tersebut adalah momen penting. Mereka akan mengambil waktu sarapan, makan siang, waktu camilan, atau bahkan makan malam untuk bisa mencicipinya. Prinsip ini juga berlaku ketika mengunjungi Surakarta atau Solo.
Solo selama ini terkenal dengan selat solo, cabuk rambak, nasi liwet, dan wedang angsle. Tetapi menu nikmat di Solo bukan itu saja. Daerah yang populer dengan studio musik Lokananta tersebut juga memiliki soto yang segar dan menggugah selera.
Salah satu soto yang wajib dicoba saat berkunjung ke Solo adalah soto Triwindu.
Soto Triwindu, dulu bertempat di dalam pasar barang antik bernama Pasar Triwindu. Untuk bisa menemukan warung ini, kita perlu berjalan di lingkungan pasar, hingga kemudian menemukan warung berada di antara barang antik dan pengunjung yang datang. Berbeda dengan sekarang, warung soto Triwindu sudah memiliki tempat sendiri di lingkungan kecil kawasan Keprabon, Jalan Teuku Umar, Banjarsari, Kota Solo.
Baca Juga: Pengguna iPhone dengan iOS 18 Bisa Buat Emoji Sendiri dan Kustomisasi Aplikasi Pakai AI
Gaya warung masih setia konsep jadul ala tahun 90-an, dengan perabot kayu jati tebal, mulai dari meja dan kursi. Jumlah kursi yang berderet begitu banyak, menunjukkan betapa larisnya warung soto satu ini.
Yang unik dari warung soto Triwindu adalah meja konsumen yang memiliki buffet kaca. Buffet tersebut biasa digunakan untuk meletakkan beragam makanan pendamping soto, seperti sate telur puyuh, tempe goreng dan lainnya.
Terkadang, di buffet itu kita bisa menemukan lentho. Lentho atau di beberapa daerah Jawa disebut mentho, adalah sejenis gorengan yang terbuat dari bahan dasar singkong dan kacang tolo.
Beberapa toples ditempatkan di atas buffet, isinya kerupuk, peyek, sesekali karak.
Baca Juga: Simak Keunggulan Teknologi All New Aura Light Portrait Pada vivo V30e
Baca Juga: TikTok Tambahkan Serangkaian Fitur Berbasis AI Generatif, Cek Selengkapnya
Ketika memasuki warung, kita akan diminta untuk langsung memilih tempat duduk yang kosong, duduk menunggu sebentar hingga karyawan warung melayani kita dengan membawakan soto.
Aroma daging sapi dari kuah soto ini terasa akrab di hidung. Meski ukuran lebar meja tidak terlalu besar seperti umumnya warung soto, kita tetap bisa makan dengan nyaman.
Kemudian, bagaimana tampilan soto Triwindu? Warna kuah soto ini bening kecoklatan tipis, dengan rasa yang paling kentara adalah asin dan gurih.
Dilengkapi dengan potongan daging sapi, irisan seledri, tauge, kol dan taburan bawang merah goreng, seporsi soto Triwindu cukup mengenyangkan karena sudah bercampur dengan nasi.
Baca Juga: Vivo Y28 Meluncur di Indonesia, Adopsi Teknologi Star Helo
Bagi penyuka hint manis serta asam yang segar, bisa menambahkan perasan jeruk nipis dan kecap manis. Beri sejumlah sambal sesuai selera, maka hidangan yang satu ini akan terkenang-kenang lezatnya.
Daging sapi yang ditambahkan pada soto yang dimasak menggunakan kuali tanah itu terasa empuk, bumbunya ringan, gurih dan tak menutupi rasa asli daging sapi.
Baca Juga: Apa Itu Arsitektur AI Empat Lapis? AI Generatif Ala HONOR, di HONOR 200 Series
Jangan lupa sebelum makan, tentu kita perlu membeli minuman untuk diteguk setelah menandaskan semangkuk nasi soto. Maka, es teh, es jeruk bisa jadi pilihan sederhana minuman yang bisa dipesan.
Soto Triwindu merupakan salah satu kudapan legendaris di Solo, sudah ada sejak 1939, warung ini mulai melayani tamunya sejak pukul 05.30 hingga 15.30 WIB. Harus disambangi dengan cara berjalan sedikit dari mulut gang, warung soto Triwindu kini dikelola oleh Muwarni, generasi ketiga pemilik warung.