Techverse.asia - Sebanyak 1,05 juta sampai 1,1 juta wisatawan diproyeksikan akan berlibur ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) saat libur lebaran besok, yang mana mereka akan mengunjungi banyak destinasi wisata.
Jumlah itu diperkirakan mengacu pada perkiraan kenaikan pergerakan wisatawan sebesar sembilan persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Dengan demikian, tentu akan menjadi peluang ekonomi yang cukup besar bagi pengelola wisata dan pemerintah daerah, bahkan mereka saat ini sudah mulai menyiapkan diri menghadapi peningkatan kunjungan wisatawan.
Peneliti Pusat Studi Pariwisata (Puspar) Universitas Gadjah Mada (UGM) Destha Titi Raharjana menyampaikan, secara ekonomi pergerakan manusia dengan tujuan pulang kampung memberikan dampak yang signifikan berupa perputaran uang yang beredar, dan DIY jadi salah satu destinasi wisata yang banyak dituju oleh para pemudik.
Baca Juga: Cara Hadapi Pertanyaan Basa Basi Saat Idul Fitri
"Pada momen lebaran tahun ini, DIY masih menjadi tujuan favorit para pemudik. Apalagi dengan adanya kemudahan akses atau konektivitas yang bisa dijangkau dari beragam wilayah untuk liburan," ungkapnya pada Jumat (21/3/2025).
Banyaknya pilihan tempat wisata menjadi faktor pertimbangan wisatawan untuk datang ke Kota Budaya ini. Beragam inovasi atraksi serta aktivitas wisata yang telah dikembangkan pemerintah maupun pengelola objek wisata dinilai mampu mengunggah wisatawan luar Jogja guna menikmati dan mendapatkan pengalaman liburan di DIY.
"Sejumlah destinasi wisata di sini menawarkan pesona alam, seperti di pantai-pantai yang ada di Kabupaten Gunungkidul, area gua bawah tanah seperti Gua Pindul, Kali Suci, dan lain-lain, atau area Gunung Api Purba Nglanggeran," kata dia.
Lokasi-lokasi ini diperkirakan akan banyak dikunjungi oleh para wisatawan dari luar DIY yang penasaran ingin melihat secara lebih dekat. Belum lagi, tempat-tempat wisata di Bumi Projotamansari, seperti Pantai Parangtritis dianggap masih jadi magnet yang menarik perhatian pelancong, baik dari DIY atau luar.
Baca Juga: Mampir ke Rumah Produksi Gula Aren di Bantul, Dicetak Tradisional Pakai Batok Kelapa
"Juga dengan wilayah Mangunan dengan keunggulan teduhnya hutan pinus yang masih ditemui di sana diduga akan menjadi alternatif wisata baru bagi wisatawan yang sudah jenuh dengan daya tarik lainnya," terangnya.
Sementara itu, di wilayah Yogyakarta sebelah barat, utamanya sekitar kawasan Menoreh Kabupaten Kulon Progo. Daerah ini pun enggak kalah menawarkan pesona dan aktivitas yang berbeda dengan lokasinya.
"Terlebih didukung dengan beragam tempat kuliner serta belanja yang tesebar di desa-desa wisata yang dapat menjadi opsi para wisatawan pemudik untuk mengunjunginya," ujarnya.
Dia tak menampik bahwa dengan adanya platform media sosial selama ini cukup mempengaruhi keinginan para wisatawan. Tampilan-tampilan lewat media sosial selama ini mengunggah rasa penasaran dan memunculkan motivasi untuk datang ke lokasi wisata.
Baca Juga: Tahun Ini Liburan Ke Kulon Progo Yuk! Ada 100 Kegiatan yang Menunggumu Hadir
"Di lokasi mereka bisa menikmati wisata kuliner meskipun cuma sekadar berfoto, semua itu enggak lain akibat dari dampak media sosial. Seiring dengan viralnya sebuah tujuan wisata maupun tempat kuliner tentu mendorong kuat wisatawan dari luar Jogja untuk menjajal dan mencicipinya," ujarnya.
Meski begitu, Destha menyayangkan karena lebaran tahun ini tampaknya masih dihantui dengan ancaman cuaca ekstrem. Risiko cuaca ekstrem diduga baru akan mengalami penurunan baru pada sepuluh hari pertama April 2025.
"BMKG DIY memprediksi cuaca ekstrem di wilayah Yogyakarta masih akan berlangsung hingga bulan depan," tambahnya.
Dia pun berpesan pemerintah dan pengelola wisata perlu melakukan upaya-upaya preventif dalam menyambut suasana lebaran di tengah musim hujan. Pemerintah dan pengelola wisata harus bisa memastikan tidak terjadi genangan air dan tumpukan sampah selama masa lebaran, serta mengantisipasi berbagai kemungkinan kerusakan akibat bencana angin kencang dan lain-lain.
"Apabila turun hujan lebat dan lama, maka harus bisa dipastikan air tidak tersumbat, tidak ada timbunan sampah karena beberapa waktu terakhir kota kita diterpa persoalan ini. Secara berkala perlu melakukan pemeriksaan terhadap kondisi pohon sebagai upaya mengurangi terjadinya resiko bencana oleh dinas terkait," katanya.