Techverse.asia - Memasuki H-5 Lebaran 2025, jumlah pergerakan pemudik terus alami peningkatan hampir pada seluruh moda transportasi, yang juga mengakibatkan kepadatan pada beberapa titik simpul transportasi dan beberapa ruas jalan tol.
Baca Juga: Satu Juta Wisatawan Diprediksi Serbu Jogja Saat Lebaran, Waspada Cuaca Buruk
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Budi Rahardjo menyampaikan, bahwa sesuai Data Harian Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu, Kemenhub mencatat secara akumulasi pergerakan sejak H-10 sampia dengan H-6 (21-25 Maret 2025), jumlah pemudik yang menggunakan angkutan umum mengalami peningkatan hingga 4.510.256 orang.
"Angka ini naik 10,30 persen dibandingkan dengan angkutan Lebaran 2024 untuk periode yang sama," ungkapnya Rabu (26/3/2025) kemarin.
Namun secara data pergerakan harian, jumlah keberangkatan penumpang angkutan umum harian pada H-6 atau 25 Maret 2025 sebanyak 822.958 orang, atau turun 16.49 persen dibanding jumlah keberangkatan penumpang H-6 angkutan Lebaran 2024.
Baca Juga: Konsumsi Belanja Saat Lebaran Anjlok, Ekonomi Sedang Buruk?
Pergerakan pemudik yang telah terjadi sejak H-10 s.d. H-6, terus mengalami fluktuasi dengan kecenderungan terus naik. Hal ini perlu menjadi kewaspadaan pemudik dan jika perlu dapat melakukan mudik lebih awal dengan memanfaatkan Work From Anywhere (WFA) untuk menghindari puncak arus mudik yang diprediksi akan terjadi pada Kamis sampai Minggu ini.
Peningkatan signifikan terlihat pada pengguna angkutan penyeberangan yang naik 40,13 persen atau sebanyak 954.627 penumpang, jika dibandingkan angkutan Lebaran 2024. Peningkatan juga terjadi pada moda kereta api yaitu sebanyak 1.474.941 penumpang atau naik 13,27 persen dibandingkan dengan angkutan Lebaran 2024.
Sementara pada angkutan udara, jumlah keberangkatan penumpang naik sebesar 7,41 persen atau sebanyak 1.184.530 penumpang baik untuk penerbangan domestik dan internasional. Selain itu, pengguna angkutan bus juga mengalami peningkatan naik 4,18% atau sebanyak 682.720 penumpang.
Baca Juga: 3 New Honda PCX160 Hasil Modifikasi ala Yogyakarta dan Jawa Tengah
Sementara itu, penurunan terjadi pada angkutan kapal laut yang turun 38.58% atau sebanyak 213.438 penumpang bila dibandingkan dengan angkutan lebaran 2024 pada periode waktu yang sama.
Budi juga menyampaikan bahwa peningkatan pemudik ini juga terjadi pada kendaraan pribadi roda dua maupun roda empat baik melalui jalan arteri Jabodetabek maupun jalan tol Jakarta.
"Kenaikan ini tidak hanya terjadi pada pemudik dengan angkutan umum, namun juga pemudik dengan kendaraan pribadi. Kenaikan signifikan terjadi pada pemudik dengan kendaraan Golongan 1 melalui jalan tol yang mencapai 561.609 kendaraan atau ekuivalen dengan 2.808.045 orang atau naik 18,06 persen dibandingkan tahun lalu," ujarnya.
Baca Juga: Pemerintah Harus Awasi Harga Tiket Transportasi Jelang Mudik Lebaran 2025
Sesuai data Posko Angkutan Lebaran 2025, pengguna mobil yang keluar Jabodetabek melalui jalan arteri, pada 21-25 Maret mengalami penurunan sebesar 8,62 persen atau sebanyak 1.757.745 orang.
Sedangkan pengguna sepeda motor yang keluar Jabodetabek melalui jalan arteri pada periode yang sama, mengalami penurunan sebesar 15,51 persen atau sebanyak 2.250.298 orang.
"Dengan kenaikan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memperhatikan aspek keselamatan dan memperhatikan waktu-waktu yang sesuai untuk melakukan perjalanan mudik. Selain itu, bagi pemudik dengan kendaraan umum dapat memperhatikan informasi mengenai pemberlakuan kebijakan rekayasa lalu lintas seperti contra flow dan one way," ujar dia.
Posko Pusat Angkutan Lebaran 2025 berlangsung 24 jam selama 22 hari, mulai dari 21 Maret sampai dengan 11 April 2025.
Baca Juga: 5 Daerah Ini Banyak Dikunjungi Saat Libur Lebaran 2024