Techverse.asia - Sekitar 42 persen warga Indonesia telah merencanakan guna melakukan perjalanan selama libur Lebaran tahun ini, baik internasional ataupun lokal, untuk kumpul bareng keluarga dan menikmati liburan. Ini berdasarkan data terbaru yang dihimpun oleh Traveloka.
Di sisi lain, sebanyak 45 persen wisatawan menjadikan eksplorasi wisata kuliner sebagai prioritas utama ketika libur lebaran tiba, yaitu mulai dari menjajal kuliner khas favorit di kampung halaman hingga mencoba tempat makan yang kekinian hingga jajanan kaki lima yang sedang ramai diperbincangkan.
Baca Juga: Laporan Mudik: Pengguna Angkutan Umum Naik 10 Persen H-5 Lebaran
Fakta lain yang terungkap dari data terbaru yang diterbitkan oleh Traveloka terkait dengan tren Perjalanan Lebaran pada tahun ini ialah masyarakat Indonesia suka liburan yang fleksibel dan berbasis pengalaman.
Di saat 37 persen wisatawan kembali ke kampung halamannya ketika Hari Raya Idulfitri, tercatat 42 persen lainnya lebih memilih untuk berlibur di luar negeri atau di dalam negeri. Hal itu menunjukkan bahwa pergeseran tren perjalanan dengan durasi yang lebih fleksbiel dan panjang.
Sedangkan, wisata kuliner jadi kegiatan yang paling banyak diagendakan. Sebanyak 45 persen pelancong menyebutkan bahwa makan di luar, menjajal kuliner kaki lima, dan mencoba restoran anyar diagendakan untuk menjadi pengalaman penting dari rencana libur lebaran mereka.
Baca Juga: Serial Live-Action Scooby-Doo Bakal Tayang di Netflix, Ada 8 Episode
Hal tersebut menandaskan bahwa kian besarnya peran kuliner dalam menentukan desitnasi perjalanan. Tren lainnya yakni kenyamanan jadi faktor utama dalam memilih moda transportasi. Sebanyak 54 persen wisatawan lebih memilih pesawat, 25 persen pakai kendaraan pribadi, dan 12 persen lebih memilih naik kereta api.
"Preferensi pilihan transportasi tersebut menunjukkan beragam gaya perjalanan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing wisatawan," ungkap Presiden Traveloka Caesar Indra melalui keterangan resminya kami kutip pada Jumat (28/3/2025).
Dijelaskannya bahwa terkait dengan destinasi wisata favorit untuk liburan lebaran dan wisata kuliner, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Pulau Bali, dan Bandung, hingga kini masih jadi primadona tujuan wisata domestik teratas yang menawarkan kombinasi pas antara warisan kuliner yang kaya, eksplorasi budaya, hingga pengalaman liburan yang menyenangkan.
"Untuk destinasi favorit di luar negeri yakni Singapura, Malaysia, dan Thailand, masih jadi yang teratas. Alasannya karena negara-negara tersebut menawarkan perpaduan antara liburan singkat yang praktis dengan pengalaman kuliner yang autentik, membuatnya lokasi wisata yang ideal untuk wisatawan yang mau memaksimalkan liburan lebaran mereka," kata dia.
Baca Juga: Traveloka Dorong Digitalisasi Pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta: Peluang Ekonomi Baru Tumbuh
Fakta lainnya adalah tren slow travel pascalebaran yang meningkat. Banyak keluarga maupun kelompok wisatawan dalam jumlah kecil memperpanjang libur lebaran mereka dengan menginap di hotel atau villa premium selama tiga atau empat hari.
Popularitas slow travel kian diminati dengan wisatawan yang lebih mengedepankan eksplorasi kuliner serta aktivitas yang berbasis alam. Mereka cenderung lebih memilih untuk menikmati waktu bersantap dengan santai, jelajahi pemandangan alam yang indah, hingga meresapi pengalaman budaya secara lebih mendalam.
"Saat ini banyak masyarakat yang lebih cermat dalam merencanakan liburan mereka, salah satunya dengaan menggabungkan tradisi dan liburan yang fleksibel sesuai dengan preferensi mereka," katanya.
Baca Juga: Jumlah Pemudik ke DIY Saat Lebaran Diperkirakan Mencapai 6 Juta Orang
Untuk itu, Traveloka pun berkomitmen untuk menghadirkan pengalaman yang seamless, mulai dari rekomendasi yang bisa dipersonalisasi, solusi yang lebih relevan dan menyeluruh, hingga layanan pasca-pemesanan yang lebih optimal.
"Itu kami lakukan lantaran supaya wisatawan dapat menikmati libur lebaran dengan cara yang paling bermakna, baik untuk menikmati tradisi bersama keluarga, santai, atau menjelajahi pengalaman baru," imbuhnya.