Pracima Tuin atau Taman Pracima yang berada di dalam kompleks Pura Mangkunegaran, Surakarta, mulai dibuka untuk kunjungan umum, 21 Januari 2023.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Walikota Surakarta Gribran Rakabuming Raka, Mangkunegara X GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo adalah tokoh penting yang membuka taman yang baru kelar direvitalisasi tersebut. Dilakukan dengan pemukulan gong di dekat air mancur ikoniknya.
Menteri Erick mengatakan, pembukaan taman itu untuk umum, diharapkan agar keindahan Pura Mangkunegaran dapat dinikmati bersama-sama dan menjadi bagian luar biasa dalam membangun budaya untuk generasi muda.
Dalam sebuah artikel Antara yang kami lansir, diketahui bahwa pembukaan dilakukan bertahap hingga Maret 2023 dan dilakukan grand opening pada bulan yang sama.
Erick berharap Pracima Tuin bisa dikunjungi oleh 75 orang pada siang hari dan 100 orang pada malam hari. Ia juga berharap Pracima Tuin bisa menjadi ruang budaya.
Sedangkan Walikota setempat, Gibran berharap taman ini menjadi ruang publik, destinasi wisata baru serta paru-paru kota.
Nama Pracima atau Pracima Tuin berarti taman yang terletak di area barat. Sesuai dengan lokasinya di kopleks Pura Mangkunegaran. Sebelum dibuka untuk umum, Pracima Tuin direvitalisasi sebelumnya oleh Kementerian BUMN dan Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah. Konsep revitalisasi mengambil gaya Jawa dan Eropa.
Mengenal Pracima Tuin
Pendiri Mangkunegaran adalah Raden Mas Said yang bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I, lengkapnya Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara Senopati Ing Ayudha Sudibyaningprang. Penguasa Mangkunegaran berkedudukan di Puro Mangkunegaran.
Pura Mangkunegaran dibangun pada masa lahirnya Kadipaten Mangkunegaran, 17 Maret 1757. Kala itu, ada momen penandatanganan Perjanjian Salatiga antara Sunan Pakubuwana III dengan Raden Mas Said.
Dari laman resmi Pura Mangkunegaran, diketahui bahwa Perjanjian Salatiga menandai berdirinya Mangkunegaran. Berdasarkan perjanjian tersebut, Mangkunegara I memerintah di wilayah Kedaung, Matesih, Honggobayan, Sembuyan, Gunungkidul, Pajang sebelah utara dan Kedu.
Mangkunegaran merupakan Kadipaten yang posisinya di bawah Kasunanan dan Kasultanan.
Pada 1757 – 1946, Kadipaten Mangkunegaran merupakan kerajaan otonom, memiliki wilayah sangat luas dan berhak memiliki tentara sendiri yang independen dari Kasunanan.
Setelah sekian abad menjadi Kerajaan otonom, pada September 1946 Mangkunegara VIII menyatakan bergabung dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Namun meletusnya revolusi sosial di Surakarta pada 1945-1946, telah mengakibatkan Mangkunegaran kehilangan kedaulatannya. Walaupun demikian Mangkunegara dan Puro Mangkunegaran masih tetap menjalankan fungsinya sebagai penjaga budaya.
Wisata Kuliner Kraton Surakarta
Membahas destinasi wisata belum lengkap tanpa membahas kulinernya. Demikianlah yang bisa kamu temukan pula saat mengunjungi Pracima Tuin.
Membutuhkan reservasi, di restoran yang ada di dalam Pracima Tuin pengunjung bisa mencicipi kudapan khas dan turun-temurun keluarga Kraton Mangkunegaran. Misalnya seperti Brubus yang menjadi favorit Mangkunegara ke-VII dan dendeng age.
Brubus yang dihargai sebesar Rp35.000 per porsi adalah kudapan yang masuk dalam kategori 'JAJANAN'. Menu ini berupa daging giling, dibumbui bawang putih, merah, ketumbar lalu dibungkus sawi putih. Hidangan ini dilengkapi dengan sambal kencur dan areh santan.
Ada juga menu Pithik Linting yang berupa campuran sayur urap. Lewat penjelasan menu yang kami dapatkan dari laman resmi Pracima Tuin, dijelaskan bahwa menu ini terdiri dari daun kenikir, bunga turi, kecombrang, tauge, buncis, kelapa urap. Disajikan dengan ayam linting marinasi resep kuno dan saus cuka. Untuk yang ingin mencobanya, bisa merogoh kocek Rp30.000.
Menu lain di restoran Pracima Tuin adalah Lidah Sapi Goreng, hidangan lidah yang dimarinasi dengan air rempah dan bawang, digoreng dan disajikan dengan taburan bawang goreng, harga Rp40.000 per porsinya sepertinya cocok.
Camilan yang ada di restoran berupa Dadar Jagung, harganya Rp25.000. Camilan ini berbahan dasar jagung telur dan sedikit tepung. Bahan makanan ini merupakan warisan kuliner yang dipengaruhi oleh kuliner Spanyol dan Portugis.
Solo juga terkenal dengan menu khasnya yang legendaris, yakni selad solo. di Pracima Tuin juga kamu bisa mencicipinya. Dengan membayar Rp45.000, kamu bisa mencoba Huzarensla.
Menu ini adalah selad dengan isian kentang, wortel, dibalut dengan mayo lalu disajikan dengan Pithik Linting, selada, acar, kubis, nanas madu, tomat, bengkoang, acar bombay.
Sementara itu Selad Tomat Kaliyan Keju, adalah menu yang terbuat dari susu sapi segar diolah menjadi keju ricota, dengan rasa lada hitam. Bukan hanya dapat keju ya, menu seharga Rp50.000 ini juga disajikan dengan irisan tomat segar, jagung salsa dan remahan olive hitam kering.
Mau tahu hidangan utama atau makan berat di 'restoran kerajaan' itu?
Kamu bisa mencicipi Lidah Gongso, lidah sapi diproses dengan pengasapan dan teknik memasak dengan raktu yang lama untuk mendapatkan hasil rasa yang sangat tebal dan wangi asap yang seimbang. Hidangan ini seharga Rp100.000.
Yang penasaran dengan Iga Goreng mereka yang dimasak ungkep menggunakan bumbu rempah klasik, bisa langsung memesannya dan menyiapkan kocek Rp150.000. Menu ini disajikan dengan sambal terong, sayuran dan nasi hangat.
Masih ada juga Pithik Goreng Jangkep yang dibanderol Rp120.000 per porsi oleh pihak resto. Menu ini disajikan dalam bentuk ayam goreng, trancam, sop segar, tempe dan tahu goreng dengan 2 macam jenis sambal. Nasinya? nasi gurih. Untuk yang kali pertama mencicipi nasi gurih, rasa dari menu ini akan mengingatkan kita dengan nasi uduk.
Menu lain yang disuguhkan tak kalah menggugah rasa penasaran dan selera.
Arsitektur taman dan Pura Mangkunegaran yang khas serta bersejarah, bisa membuatmu ketagihan berfoto. Jadi tunggu apalagi?