Festival Bunga Hydrangea: Pesona Cantiknya Ribuan Hydrangea Mekar Bersamaan

Jangsaengpo Hydrangea Festival (Sumber: Nam-gu Office, Ulsan Metropolitan City)

Kalau selama musim gugur -sekitar Oktober- kita bisa berkunjung ke Jepang, untuk menyempatkan diri melihat cantiknya gugusan tanaman Kochia membentuk 'Kochia balls', maka di Korea Selatan kita bisa memandang keindahan yang serupa.

Tapi di di Ulsan Nam-gu, Korea Selatan, bukan bunga kochia bersemu merah yang unjuk gigi, melainkan hydrangea.

Ulsan Nam-gu, kawasan industri No.1 di Korea, yang dijuluki 'Kota Paus' (City of Whales), sedang menggelar 'Jangsaengpo Hydrangea Festival', mulai 7-20 Juni 2024 ini.

Bertempat di Osaek Hydrangea Park, Jangsaengpo Whale Cultural Village.

"Selama festival berlangsung, pengunjung tak hanya bisa menikmati keindahan hydrangea, namun juga beragam aktivitas seperti pertunjukan kembang api hydrangea dan konser taman," tulis keterangan resmi Nam-gu Office, Ulsan Metropolitan City, dikutip Selasa (18/6/2024).

Untuk yang hobi mengabadikan kenangan berkunjung dari satu destinasi ke destinasi lainnya, sejumlah area berfoto di tempat ini menjadi spot ideal. Mulai dari rumpun bunga hydrangea, plakat bertemakan suasana festival dan susunan lampu.

Ada pula monorel akan membawamu melintasi pemandangan kebun hydrangea yang memukau.

Baca Juga: Galaxy Book4 Edge Meluncur Global, Bisa Jalankan Perintah Pakai Copilot dengan Praktis

Jangsaengpo Hydrangea Festival (sumber: Nam-gu Office, Ulsan Metropolitan City)

Dengan memadukan pengalaman visual dan interaktif, festival ini cocok untuk didatangi pengunjung dari segala usia.

Pihak setempat mengungkap, festival ini tahun lalu yang berlangsung selama tiga hari sukses menarik kunjungan 65.000 orang. Maka, festival tahun ini digelar dengan waktu yang lebih lama, yakni 14 hari. Jumlah pengunjung pun diperkirakan semakin banyak.

Setelah Hydrangea Festival, Jangsaengpo akan terus menggelar sejumlah festival lain sepanjang tahun ini, termasuk 'Horror Festival' pada Agustus dan 'Whale Festival' pada September, yang menampilkan pesona unik kawasan tersebut.

Baca Juga: Casio G-SHOCK GBD-300: Jam Tangan dengan Fitur Workout Log

Bunga hydrangea bermekaran cantik selama Jangsaengpo Hydrangea Festival (sumber: Nam-gu Office, Ulsan Metropolitan City)

Baca Juga: Viral Media Sosial Elaelo, Bakal Gantikan X Akibat Diblokir Pemerintah?

Baca Juga: AMD Luncurkan Prosesor Ryzen Pro 8040 Series dan EPYC 4004

Kenapa dinamakan City of Whales?

Jangsaengpo sempat menjadi desa nelayan yang makmur ketika aktivitas berburu paus berkembang pesat pada akhir 1970-an.

Namun, desa ini meredup setelah larangan berburu paus diberlakukan International Whaling Commission pada 1986.

Pada era 2000-an, Nam-gu merevitalisasi sejarah perburuan paus Jangsaengpo lewat sejumlah proyek kebudayaan. Nam-gu juga membangun Museum Paus, serta mengembangkan Jangsaengpo sebagai Zona Kebudayaan Paus.

Kini, area tersebut menawarkan sejumlah atraksi— Jangsaengpo Cultural Warehouse, gudang yang telah diubah fungsinya, dan menciptakan kembali suasana 'Desa Nelayan Paus'. Kawasan itu menghadirkan berbagai pengalaman interaktif bagi wisatawan, serta memberikan wawasan tentang ekosistem laut yang terkait dengan paus.

Baca Juga: Daftar 3 Mobil Daihatsu Paling Laris Tahun Ini

Sementara khusus mengulik tentang Taman Hydrangea Osaek, taman yang membentang seluas 27.000 meter persegi di dalam Desa Budaya Paus Jangsaengpo seluas 102.705 meter persegi itu, telah dikembangkan selama enam tahun terakhir.

Ada lebih dari 30.000 tanaman hydrangea telah ditanam di lokasi ini.

Proyek yang melibatkan komunitas ini, telah mengubah Jangsaengpo menjadi sebuah desa hydrangea yang menawarkan pemandangan indah berwarna biru, ketika 35 varian hydrangea bermekaran setiap Juni. Varian hydrangea tersebut termasuk Endless Summer, Judy, dan Verna, menciptakan pemandangan indah yang mengingatkan kita pada lukisan.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI