Tempat-Tempat yang Bisa Kita Sambangi Saat Berakhir Pekan di Cirebon

Aktivitas di workshop kawasan perajin batik trusmi, Cirebon (Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat)

Ketika memutuskan untuk menghabiskan akhir pekan di Jawa Barat, kami sarankan jangan hanya memilih Bandung atau Bogor. Kamu bisa berkunjung ke kota yang terkenal dengan empal gentong dan nasi lengko: Cirebon.

Meski bukan kota metropolitan, Cirebon menawarkan keistimewaan yang beragam, mulai dari kuliner, ramah tamah warga, kesenian, hingga destinasi wisata.

Tanpa banyak basa-basi, di bawah ini rekomendasi destinasi wisata yang bisa kamu sambangi ketika berkunjung ke Cirebon:

Keraton Kasepuhan

Keraton Kasepuhan merupakan bukti penting kehadiran kesultanan di Cirebon.

Ketika berada di keraton, kita bisa menikmati keindahan bangunan nan klasik, peninggalan keluarga sultan di masa lampau, dan sejarah kepemimpinan mereka di tanah Cirebon.

Buka sejak pagi, mendatangi Keraton Kasepuhan bisa jadi pembuka hari setelah menandaskan menu sarapan.

Keraton Kasepuhan, salah satu destinasi wisata di Cirebon (sumber: tiket.com)

Telaga Remis

Telaga ini mempunyai ciri khas air yang jernih dan dingin.

Nama Telaga Remis diambil dari kata 'telaga' dalam bahasa Sunda dan 'remis'. Remis merupakan binatang sejenis kerang bewarna kuning yang banyak hidup di sekitar telaga tersebut.

Menyadur informasi di Visitcirebon.id, Jumat (27/9/2024), hutan wisata Talaga Remis mempunyai luas areal kurang Iebih 13 Ha, sedangkan luas danaunya 3,25 Ha.

Hutan wisata Talaga Remis menyimpan keanekaragaman flora dan fauna, terdapat kurang lebih 160 jenis tumbuhan di sana.

Menurut cerita yang berkembang secara lisan, keberadaan hutan wisata Talaga Remis berkaitan dengan sejarah Kesultanan Cirebon.

Ingin tahu kisah lengkapnya? Coba deh kunjungi Telaga Remis dan temui pemandu wisata atau warga setempat.

Telaga Remis, salah satu destinasi wisata alam di Cirebon (sumber: Visit Cirebon)

Pantai Kejawanan

Pantai berikut ini menawarkan pemandangan yang memanjakan mata dan ketenangan yang syahdu dari debur suara perairan.

Pantai Kejawanan sangat tepat dikunjungi pada sore hari, karena di momen itu kita bisa mendapatkan suasana matahari terbenam nan oranye.

Pemandangan itu masih ditambah dengan indahnya barisan kapal-kapal nelayan yang menepi di pantai.

Kita juga dapat membeli ikan segar hasil tangkapan nelayan di Tempat Pelelangan Ikan Pantai Kejawanan.

Suasana senja di Pantai Kejawanan, Cirebon (sumber: Cirebon Berintan)

Makam Sunan Gunung Jati

Makam Sunan Gunung Jati merupakan salah satu tujuan wisata religi di Cirebon.

Makam sang Walisanga penyebar agama Islam di Jawa Barat itu, terletak di Desa Astana, Kecamatan Cirebon Utara.

Makam Sunan Gunung Jati sering dikunjungi oleh banyak peziarah, terutama pada momen Syawalan atau grebeg Syawal.

Tradisi grebeg Syawal sudah dilakukan semenjak Sunan Gunung Jati atau Syeih Syarif Hidayatullah wafat, yakni pada 1568. Tujuan digelarnya acara grebeg adalah untuk menghormati jasa Sunan Gunung Jati sebagai ulama penyebar agama di wilayah itu.

Gapura yang menjadi pinu masuk menuju Makam Sunan Gunung Jati, Cirebon (sumber: Pemerintah Kabupaten Cirebon)

Kawasan Perajin Batik Trusmi

Batik-batik di berbagai wilayah Indonesia memiliki motif dengan ciri khas tertentu, demikian juga dengan motif batik trusmi yang dibagi ke dalam dua jenis: keratonan dan pesisiran.

Motif keratonan terinspirasi dari ornamen-ornamen keraton, baik dari unsur bangunan maupun benda-benda yang ada di sekitar keraton. Sedangkan motif pesisiran menampilkan flora dan fauna, baik dari darat maupun laut, serta memilih warna-warna cerah.

Menurut sejarahnya, batik trusmi kali pertama dikenal dari sebuah cerita rakyat pada abad ke-14.

Konon, di Cirebon ada satu daerah yang memiliki banyak tumbuhan. Warga sekitar sering menebangnya, namun tumbuhan itu selalu tumbuh kembali. Fenomena ini membuat daerah tersebut dinamakan Desa Trusmi, yang berasal dari kata 'terus bersemi'.

Laman Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat menjelaskan, batik trusmi diperkenalkan oleh Ki Buyut Trusmi, yang mengajari keterampilan membatik kepada penduduk Cirebon.

Kemudian, Sultan Keraton Cirebon memerintahkan warga dari Trusmi untuk membuat batik hingga kerajinan ini terus berkembang.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI