Hanya di Wonokerto, Kamu Bisa Mencicipi Soto yang Sederhana Ditemani Pemandangan Istimewa

Soto ayam di Kopi Aji, kompleks destinasi wisata Sangurejo, Wonokerto, Turi, Kabupaten Sleman (Sumber: Techverse.Asia | Foto: Uli Febriarni)

Waktu terasa begitu lambat ketika sedang berada di Yogyakarta.

Bila melancong ke Kota Gudeg, perhatikan keseharian warga setempat. Kita akan mendapati bahwa, tidak semua orang memulai aktivitas mereka sejak dini hari. Beberapa di antaranya mungkin baru akan membeli sarapan pada pukul 08.00 WIB.

Apa yang mereka lakukan itu, bisa jadi pilihan ketika kamu menghabiskan waktu di Yogyakarta, terutama di Kabupaten Sleman.

Sleman bukan sekadar pusat perekonomian Seturan, Caturtunggal, Babarsari dan Demangan. Atau deretan kampus-kampus negeri dan swasta tempat Gen Z meraih sarjana.

Ada kawasan pegunungan Merapi dan lembah nan hijau, serta semangkuk soto bening untuk mengawali hari.

Salah satu warung makan yang menyediakan menu soto bening di Sleman adalah Kedai Kopi Aji.

Sejumlah gubuk makan yang ada di Kopi Aji, Wonokerto, Turi, Kabupaten Sleman (Sumber: Techverse.Asia | Foto: Uli Febriarni)

Kopi Aji yang merupakan bagian dari Desa Wisata Sangurejo ini, berhadapan persis dengan waduk Kaliaji, Kalurahan Wonokerto, Kalurahan Turi.

Warungnya tampil sederhana, apa adanya, dengan perabotan kayu dan gazebo.

Bukan hanya menawarkan soto, tetapi ada pula berbagai macam gorengan, keripik, pilihan minuman dingin dan hangat, serta camilan ringan. Semuanya bisa dinikmati dengan harga yang tidak menguras kantong.

Semangkuk nasi soto panas, bersama kuah bening, suwiran ayam, kol, tauge, dan bihun, akan cukup membantu memulihkan kesadaran dari sisa kantuk.

Apalagi, bila kuahnya disesap sambil melihat sekelompok pemancing di tepian waduk.

Baca Juga: Tempat-Tempat yang Bisa Kita Sambangi Saat Berakhir Pekan di Cirebon

Spot berfoto di Kopi Aji, Wonokerto, Turi, Kabupaten Sleman (Sumber: Techverse.Asia | Foto: Uli Febriarni)

Meski jajan sampai siang hari, suasana Kedai Kopi Aji tetap teduh, berkat beragam tanaman perindang di sekitarnya. Sebut saja ada pohon sawo, ketapang kencana, kelengkeng, mangga, manggis, pucuk merah, dan jambu air.

Desa Wisata Sangurejo memiliki luas 3.000 m, termasuk kedai Kopi Aji di dalamnya. Maka, logis rasanya melihat destinasi satu ini kerap menjadi rujukan lokasi perkemahan Sabtu-Minggu (Persami) Gerakan Pramuka Kabupaten Sleman.

Baca Juga: Akatara, Program yang Pertemukan Sineas Film dengan Investor

Baca Juga: Aruna Optimistis Mampu Meningkatkan Pangsa Pasar Globalnya

Dikelola oleh masyarakat dengan dampingan Pokdarwis dan Badan Usaha Milik Kalurahan setempat, di Kopi Aji dibangun pula sejumlah pendopo, 15 bilik toilet, perlengkapan sistem audio, panggung pentas seni, camp area, tikar, hingga jaringan WiFi.

Warung makan yang menyediakan menu sederhana di Kopi Aji, Wonokerto, Turi, Kabupaten Sleman (Sumber: Techverse.Asia | Foto: Uli Febriarni)

Seorang warga Wonokerto, Armunanto, menyebutkan bahwa Desa Wisata Sangurejo dibangun pada 2016, kemudian diikuti kedai Kopi Aji pada 2021.

Meski dikelola dengan sistem kemasyarakatan, kawasan ini terus berbenah, berusaha menjadi area publik yang lebih baik dari waktu ke waktu.

"Akan ada penambahan ruang kesekretariatan, talut atau pondasi di sebelah timur, dan gazebo UMKM," ujarnya, Jumat (27/9/2024),

Kedai Kopi Aji buka mulai pukul 06.00 WIB hingga 21.00 WIB.

Kalau datang ke sini malam hari, tidak perlu cemas akan minum kopi sambil gelap-gelapan. Karena pihak pengelola kedai telah memasang banyak lampu yang memercantik suasana.

Pemandangan Gunung Merapi dan waduk Kaliaji dari atas (Sumber: Techverse.Asia | Foto: Uli Febriarni)

Setelah tadi menyinggung tentang waduk Kaliaji, maka kini kamu perlu sekadar tahu bahwa waduk tersebut dikelola oleh pemerintah dua kalurahan: Donokerto dan Wonokerto.

Air yang terkumpul di dalam waduk, berasal dari mata air yang ada di sebelah utara kawasan itu. Warga setempat juga bisa memanfaatkannya sebagai sumber air irigasi untuk lahan pertanian.

Nyaris setiap pagi, kita bisa mendapati pengunjung yang berlari di sekitar waduk, sembari mengintip sedikit puncak Gunung Merapi di sebelah utara.

Baca Juga: Mira Murati Resign dari OpenAI

Baca Juga: Danasyariah Gencar Perkenalkan Program Pembiayaan Dana Smartfast, Properti Jadi Agunan

Bagi kamu yang ingin mencicipi menu di Kedai Kopi Aji, atau sekadar mencari udara segar pagi hari di waduk, tidak perlu segan untuk mampir.

Pengunjung yang datang ke kedai maupun waduk tidak dikenakan biaya alias gratis. Kecuali kalau kamu makan seporsi tempe mendoan dan secangkir kopi hangat, segera ke kasir untuk melunasinya tagihannya ya :)

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI