Techverse.asia - Sebagai pusat kajian sejarah perjuangan nasional di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Museum Perjuangan yang terletak di Jalan Kolonel Sugiyono No. 24, Kelurahan Brontokusuman, Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakarta, kembali menghadirkan program publik bertajuk Perjuangan Expo 2024.
Acara ini berlangsung dari 15-17 November 2024 dan mengusung tema besar 'Berjuang dan Menang'.
Baca Juga: Tom Cruise Kembali Beraksi dalam Trailer Pertama Mission: Impossible: The Final Reckoning
Melalui rangkaian kegiatan pameran temporer, pameran komunitas, dan panggung hiburan, Museum Perjuangan mengajak masyarakat untuk menyelami sejarah perjuangan bangsa dalam menghadapi penjajahan, baik melalui perjuangan fisik maupun pemikiran, hingga mencapai kemenangan sebagai cita-cita bangsa.
Pameran temporer pada kegiatan Perjuangan Expo 2024 mengusung tema 'Memorabilia Sejarah Perjuangan' dengan menghadirkan koleksi-koleksi berharga yang menyoroti sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang diselenggarakan di ruang pamer dan halaman depan Museum Perjuangan.
Lewat pameran ini, Museum Perjuangan ingin membawa pengunjung pada refleksi mendalam mengenai semangat dan pengorbanan para pahlawan bangsa. Selain pameran temporer, Museum Perjuangan juga mengadakan pameran komunitas yang melibatkan berbagai komunitas dan masyarakat sekitar museum.
Baca Juga: Mazda Perkenalkan Mobil Listrik Pertamanya di Indonesia: MX-30
Kegiatan tersebut memberi ruang bagi komunitas-komunitas seperti Forum Bank Sampah (FBS) Mergangsan, Gapoktan Mergangsan, Empu Rupa, Getalin Mi Craft dan SMAN 7 Yogyakarta untuk menampilkan karya mereka, memperkaya perspektif dan keterlibatan masyarakat dalam mengenang perjuangan nasional.
Penanggung Jawab Unit Museum Perjuangan Madrohi menyampaikan, sebagai salah satu program publik unggulan, Perjuangan Expo 2024 ingin menjadi ruang publik tidak hanya untuk para pelajar, mahasiswa, dan juga masyarakat umum. Namun juga menjadi ruang bagi komunitas untuk hadir, mengadakan kegiatan, dan juga memamerkan karya mereka.
"Sehingga museum ke depannya tidak hanya menjadi ruang pamer sejarah, tetapi tempat berkumpul, berdiskusi, dan pusat kajian bagi para komunitas anak muda di Kota Yogyakarta," kata Madrohi pada Selasa (12/11/2024)
Sebagai bagian dari elaborasi nilai sejarah dan budaya khas masyarakat DIY, Perjuangan Expo 2024 juga menghadirkan panggung seni perjuangan yang akan menyajikan berbagai pertunjukan seni dari pelaku seni terkemuka, termasuk penampilan dari Tari Gandara Nusantara Creative, D’Masta Band, Candlelight Band, Selera Rakyat Band, dan Los Pakualamos.
Baca Juga: Mengenal Planet Carbon: Startup yang Menerapkan Teknologi Carbon Removal
"Panggung seni ini dirancang untuk memberikan pengalaman budaya yang interaktif dan inspiratif bagi pengunjung dari berbagai kalangan," ujarnya.
Pada kegiatan Perjuangan Expo 2024 di Museum Perjuangan, Indonesian Heritage Agency (HA) memberikan kebijakan diskon tiket untuk pengunjung Museum Perjuangan dengan harga khusus Rp2.000 pada 15-17 November 2024 atau selama kegiatan Perjuangan Expo 2024 berlangsung.
"Melalui pameran dengan koleksi bernilai sejarah, kegiatan edukasi, serta panggung budaya yang kami hadirkan, kami berharap para pengunjung khususnya generasi muda dapat terinspirasi dan merasakan semangat perjuangan bangsa 'Berjuang dan Menang' di Museum Perjuangan," tambahnya.
Baca Juga: Museum of Candy Jadi Alasan Baru untuk Terbang ke Dubai
Terpisah, Ketua Tim Museum dan Galeri IHA Zamrud Setya Negara menyatakan bahwa pelaksanaan kegiatan Perjuangan Expo 2024 merupakan bagian dari upayanya bersama Unit Museum dalam mendukung konsep reimajinasi museum.
Melalui Perjuangan Expo 2024, ia berharap masyarakat bisa merasakan Museum Perjuangan bukan hanya sebagai tempat edukasi sejarah, tetapi juga sebagai ruang rekreasi dan apresiasi seni budaya.
"Program ini adalah bagian dari upaya kami dalam meredefinisi museum sebagai ruang publik yang inklusif dan menarik bagi semua kalangan," terangnya.
Sekadar informasi, diresmikan pada 1961 silam oleh Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) IX, Museum Perjuangan adalah simbol Kebangkitan Nasional di DIY. Museum ini menyimpan beragam koleksi yang mengisahkan perjuangan bangsa, seperti meja, kursi, dan peralatan minum milik Ir. Soekarno, tas kulit milik Mohammad Hatta, hingga koleksi mata uang kuno, lukisan, dan relief sejarah.
Baca Juga: Nasi Kuning Muna Cung, Kuliner Langganan Keluarga Keraton Yogyakarta