Berolahraga bisa jadi salah satu cara seseorang untuk menjaga tubuh tetap bugar dan pikiran tetap sehat. Berolahraga terbukti bukan hanya dapat membangun otot, melainkan juga meningkatkan produksi endorfin yang berperan menimbulkan efek bahagia. Gerakan atau aktivitas olahraga tertentu juga bisa memperkuat tulang.
Orang-orang akan berolahraga bersama teman-teman atau sendirian. Ada yang memilih melakukan pertandingan olahraga dalam tim. Sementara yang lainnya, akan mengambil jadwal ke gim.
Namun, setiap gerakan yang kita lakukan saat olahraga, berpotensi menyebabkan cedera pada anggota atau bagian tubuh. Bukan hanya tulang yang merupakan jaringan keras, melainkan juga jaringan lunak. Nah, kalau sudah mengalami cedera jaringan lunak, kita tidak bisa lantas menyepelekannya dan menganggap akan sembuh sendirinya tanpa diberi perhatian lebih. Jadi, harus bagaimana dong? Coba simak penuturan pakar ini
dr. Asa Ibrahim Zainal Arifin, Sp.OT, Dokter Praktik RSUD Arifin Achmad Pekanbaru menjelaskan, jaringan lunak adalah bagian tubuh di antara kulit dan jaringan. Termasuk di antaranya otot, tendon, saraf, fascia, ligament, lemak, pembuluh darah, pembuluh limfa, dan kartilago.
"Otot merupakan jaringan dalam tubuh manusia yang menggerakan tulang dibantu oleh tendon. Tendon merupakan jaringan tebal yang berfungsi menempelkan otot dengan tulang, agar mampu bergerak tubuh butuh peran dari saraf," kata dokter yang juga dikenal sebagai selebgram ini, dikutip dari laman Universitas Islam Indonesia, Jumat (30/9/2022).
Baca Juga: Punya Tekanan Darah Rendah? Ada Tips Dietnya, Atur Konsumsi Karbohidrat
dr.Asa menyebut, secara umum cara kerja saraf adalah dengan mengumpulkan informasi (sensorik) dari luar tubuh manusia untuk dikirimkan ke otak. Selanjutnya, otak akan memproses informasi dan memberikan informasi (motorik) ke otot, kelenjar, dan organ.
Ketika kita mengalami cedera jaringan lunak, maka langkah awal penanganan pada cedera jaringan lunak hampir sama dengan cedera patah tulang.
Baca Juga: Terlalu Ketat Menghitung Kalori Saat Diet Bikin Depresi
Ia memberikan permisalan, bila kita mengalami cedera pada lengan bawah. Saat pemeriksaan awal, kita tidak cukup hanya memeriksa pada bagian tersebut saja.
"Periksalah bagian jari-jari tangan, apakah mampu bergerak untuk mengetahui apakah terjadi kerusakan pada saraf. Selanjutnya adalah amati penampakan pada luka," ungkap lelaki yang juga sering membagikan tips kesehatan, lewat akun Twitternya ini.
Apabila ketika mengalami cedera warna luka tampak pucat, maka kemungkinan adanya kerusakan pembuluh darah lokal. Namun, saat pucat terjadi pada seluruh hampir bagian tubuh, maka kemungkinan pasien mengalami cedera pada arteri (pembuluh darah besar).
“Pemeriksaan gold standar cedera jaringan lunak adalah dengan MRI,” tambahnya.
Baca Juga: Cheating Day Tiba, Boleh Skip Olahraga Loh
Ia menjelaskan lebih lanjut, bahwa ada lagi beberapa teknik pemeriksaan pada tubuh yang mengalami cedera. Yakni, MRI (Magnetic Resonance Imaging) atau suatu teknologi yang menggunakan magnet dan energi gelombang tubuh untuk melihat kondisi organ tubuh.
Apabila x-ray hanya mampu menghasilkan gambar dua dimensi, berbeda dengan MRI yang mampu menampilkan hasil tiga dimensi dengan lebih detail. Namun, penggunaan alat MRI tersebut biasanya terbatas di rumah sakit besar.
Pilihan lain selanjutnya adalah dengan menggunakan USG (Ultrasonografi). USG selain mudah ditemukan di berbagai fasilitas kesehatan, juga memiliki biaya yang lebih terjangkau.
Dari penjelasan dr.Asa tadi, sudah tahu kan kalau cedera tak bisa disepelekan? Berhati-hati saat olahraga ya. Akan lebih baik lagi bila kamu berolahraga dengan dampingan instruktur.