Cheat day menjadi momen yang ditunggu oleh para pelaku diet. Karena di saat itulah kita bisa mengonsumsi menu di luar waktu diet. Setelah satu atau dua hari itu berakhir, maka kita akan kembali menjalani gaya konsumsi ke menu yang sudah ditetapkan.
Cheating day bagaikan sebuah hadiah untuk kita, setelah bekerja keras menahan godaan setiap hari. Istimewanya, cheat day bisa menambah motivasi kita untuk tetap konsisten dalam berdiet.
Namun saat cheat day, agar diet kita tetap efektif dan terlihat hasilnya, kita tidak bisa sembarangan dalam memilih asupan. Ingat selalu prinsip ini: kalori berlebih sama dengan simpanan lemak. Maka, abaikan keinginan balas dendam. Namun, bukan hanya itu, ada hal lain yang harus diperhatikan saat cheat day. Lalu, apa saja?
Baca Juga: Cheating Day Tiba, Boleh Skip Olahraga Loh
Kunyah Makanan Perlahan
Dalam artikel Northwestern Medicine disebutkan, penelitian menunjukkan bahwa setelah cheat day, tubuh meningkatkan metabolismenya dan menyebabkan kita membakar kalori lebih cepat. Alasannya, karena cheat day justru membantu meningkatkan kadar leptin, hormon yang disekresikan oleh sel-sel lemak dan bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan energi dalam tubuh.
Maka, ketimbang makan apapun sampai puas, lebih baik makanlah kudapan yang ada di depan mata saat ini secara perlahan. Nikmati rasanya sembari mengapresiasi tubuh kita atas keberhasilan diet pekan ini. Lagipula, makan secara perlahan dapat membantu kita merasa lebih cepat kenyang.
Tetap Pegang Kendali Atau Kita Kena Binge Eating Disorder
Saat cheat day, beberapa pakar diet membolehkan kita sesekali saja untuk tidak menghitung kalori yang masuk. Karena kelebihan kalori dalam satu atau dua hari saja, tidak akan begitu saja menggagalkan diet kita yang sudah lebih lama kita jalankan dengan konsisten. Karena prinsipnya, keberhasilan kita membuat tubuh defisit kalori, tergantung pada kepatuhan kita terhadap periode waktu diet.
Namun penting untuk digarisbawahi. Jika kita punya kecenderungan untuk membatasi kalori untuk jangka waktu yang konsisten, dan kemudian secara drastis mengonsumsi kalori secara berlebihan pada cheat day sampai kehilangan kendali, kita berisiko mengalami Binge Eating Disorder.
Dengan demikian, walau sedang merayakan cheat day, konsumsilah makanan tidak dalam porsi besar dalam satu kali makan. Alasannya? perut tidak begah, tidak memberatkan tugas alat pencernaan.
Berlebihan Hitung Kalori Saat Cheat Day Bikin Stress
Beberapa orang akan tetap ketat dengan aturan 'menghitung kalori', sekalipun ia sedang dalam masa cheat day. Padahal, membiarkan diri menikmati makanan enak atau kesukaan dalam satu hari, bisa membuat kita kembali berpegang teguh pada program diet saat cheating day berakhir.
Cheat day identik dengan mengonsumsi makanan tinggi lemak, kalori, dan gula. Tidak ada aturan atau panduan khusus terkait berapa kapan atau berapa banyak makanan yang bisa dikonsumsi di saat itu.
Namun, cheat day sepertinya tidak efektif untuk orang-orang yang mengalami kesulitan dalam mengendalikan nafsu makan secara emosional. Bahkan, ada beberapa orang yang merasa bersalah sampai sangat putus asa hingga mengalami depresi.
Sayangi batin kita, berusahalah untuk santai. Kembalilah pada tujuan sejenak mengambil cheat day. Tujuan cheat day adalah untuk memberikan diri kita istirahat mental dan fisik dari fase diet. Tetap menghitung kalori pada 'hari jeda' diet dimungkinkan menambah stres tambahan dan tidak memberi kita istirahat psikologis.
Bila kita adalah seseorang yang benar-benar menikmati saat-saat menghitung kalori, -di semua hari diet termasuk cheat day-, misalnya untuk tujuan pengumpulan data, maka wajar bila kita tidak dapat melacak kapan kita melakukan cheat day.
Tetap Sesuaikan Prosi Menu Cheat Day Dengan Aktivitas Harian
Kita biasanya akan makan apapun saat cheat day dan memeriksa efeknya pada tubuh. Maka, walaupun bebas memakan apapun, tapi usahakan jumlah kalori yang masuk dalam tubuh masih sesuai dengan aktivitas harian kita. Sehingga tidak butuh waktu lama bagi tubuh utuk memproses kalori tersebut agar kembali seimbang.
Jika aktivitas kita tingkat tinggi maka kita boleh loh mengonsumsi menu cheat day yang kalorinya lebih banyak, ketimbang menu cheat day-nya orang diet dengan aktivitas lebih sedikit. Tentu saja, karena tubuh yang punya aktivitas bergerak lebih banyak, punya metabolisme lebih baik. Bisa lebih banyak juga mengolah kalori yang sebelumnya masuk.